Bagaimana Performa Superbank Dibandingkan Bank Digital Lainnya?
Sarifa•November 19, 2025

Di tengah persaingan perbankan digital Indonesia yang semakin panas, Superbank hadir dengan dukungan pemegang saham dari berbagai raksasa teknologi. Artikel ini akan mengupas performa Superbank dibandingkan bank digital lain seperti Bank Jago, ALADI Bank, Bank Neo, dan Allo Bank, serta melihat potensinya di pasar modal.
Latar Belakang dan Kepemilikan Superbank
Superbank bukanlah pemain baru. Awalnya bernama Bank Fama International yang didirikan di Bandung pada 1993, bank ini bertransformasi menjadi bank digital dan berganti nama menjadi Superbank pada awal 2023. Kekuatan utamanya terletak pada struktur kepemilikannya yang didukung oleh konglomerat dan perusahaan teknologi ternama.
Pemegang saham mayoritas Superbank adalah Elang Mahkota Teknologi (EMTK) melalui PT Elang Media Visitama dengan porsi 31.11%. Dukungan juga datang dari sejumlah perusahaan teknologi global: Grab (via PT Kudo Teknologi Indonesia) memegang 19.16%, KakaoBank asal Korea Selatan memiliki 9.95%, GXS Bank memegang 12%, Singtel Alpha Investments memiliki 8.46%, dan A5–DB Holdings memegang 11.52%. Kolaborasi strategis ini memungkinkan Superbank terintegrasi langsung dengan ekosistem Grab yang memiliki jutaan pengguna bulanan.
Sekilas tentang Kompetitor Superbank
Untuk memahami posisi Superbank, kita perlu mengenal pesaing utamanya di pasar bank digital Indonesia.
- Bank Jago (BBHI): Bank Jago mengadopsi pendekatan “bank dalam aplikasi” dengan terintegrasi mendalam di ekosistem GoTo (Gojek dan Tokopedia). Fokusnya pada pengelolaan dana otomatis dan pembagian dana dalam “kantong” virtual untuk kebutuhan berbeda. Kekuatannya terletak pada penetrasi yang dalam di ekosistem GoTo.
- ALADI Bank (BANK): Bergerak dengan konsep “bank syariah digital”, ALADI Bank menyasar pasar syariah yang masih tumbuh pesat. Produk andalannya adalah pembiayaan ultra mikro berbasis syariah dan tabungan dengan bagi hasil. Diferensiasinya pada penawaran produk syariah yang mudah diakses secara digital.
- Allo Bank (BBHI): Allo Bank merupakan bagian dari grup Bakrie & Brothers dan bermitra dengan Hijra Bank. Fokusnya pada layanan perbankan syariah dan konvensional dengan akses mudah. Kekuatannya pada jaringan grup Bakrie dan integrasi dengan ekosistem Hijra Bank.
- Bank Neo Commerce (BBHI): Awalnya bernama Bank Yudha Bhakti, Bank Neo Commerce bertransformasi menjadi bank digital. Fokusnya pada pengalaman perbankan sederhana untuk segmen muda dan pemula. Produk andalannya adalah kartu debit virtual dan fisik dengan beragam desain.
Perbandingan Kinerja Keuangan
Setelah mengenal para pemain, mari kita lihat lebih dalam bagaimana performa keuangan Superbank dibandingkan bank digital lain. Data berikut memberikan gambaran kesehatan fundamental masing-masing bank.
*Tabel di bawah ini mengukur kekuatan, efisiensi, dan profitabilitas bank-bank digital per kuartal ketiga 2025.*
| Bank Digital | Total Aset (Triliun Rp) | Pertumbuhan Kredit | Rasio CASA | NPL | Laba Bersih Q3 (Miliar Rp) | Pertumbuhan Laba Bersih YoY | Net Interest Margin (NIM) |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Superbank | 16.5 | 84% | 20.90% | 1.20% | 60.1 | 121% | 10.64% |
| Bank Jago | 34.5 | 36% | 48.20% | – | 199.1 | 132.10% | 8.31% |
| ALADI Bank | 12.8 | 103.90% | 11.31% | – | 128.2 | 262.30% | 3.87% |
| Allo Bank | 14 | 15.60% | 11.57% | – | 379.9 | 25.50% | 10.43% |
| Bank Neo | 18.4 | -19.10% | 28.40% | – | 464 | 11.22% | 4.81% |
Dari tabel, terlihat Superbank unggul dalam hal Net Interest Margin (NIM) tertinggi (10.64%), yang menunjukkan kemampuan menghasilkan pendapatan bunga yang sangat efisien. Pertumbuhan kreditnya yang mencapai 84% juga mencerminkan kemampuan ekspansi yang agresif dan sehat. Di sisi lain, Bank Jago menunjukkan Rasio CASA (Current Account Saving Account) yang sangat kuat, di atas 48%, yang berarti sumber dananya relatif lebih murah.
Perbandingan Rencana IPO dan Dana yang Dihimpun
Potensi suatu bank digital juga sering dilihat dari rencana go public-nya. Meski Superbank secara resmi menyatakan belum mengajukan IPO dan regulator seperti BEI dan OJK juga membantah telah menerima dokumen resmi, berikut adalah perbandingan berdasarkan informasi yang beredar.
Tabel berikut membandingkan rencana IPO Superbank (berdasarkan rumor) dengan IPO yang telah dilakukan bank digital lain.
| Bank Digital | Target Dana IPO (Miliar Rp) | Harga IPO (Rp/Saham) | Tahun IPO |
|---|---|---|---|
| Superbank | Maks. 5,360 | 500 – 1,030 | 2025 |
| Bank Jago | 31.84 | 132 | 2016 |
| Bank Neo | 34.5 | 115 | 2015 |
| Allo Bank | 100 | 125 | 2015 |
| ALADI Bank | 515 | 103 | 2021 |
Meskipun masih rumor, target dana IPO Superbank yang disebut-sebut jauh lebih besar menunjukkan ekspektasi pasar yang tinggi terhadap valuasi dan prospek pertumbuhannya di masa depan. Sebagai investor, penting untuk selalu menunggu konfirmasi resmi dari OJK dan BEI sebelum mengambil keputusan investasi berdasarkan informasi IPO.
Di Mana Posisi Superbank?
Dari perbandingan mendalam ini, dapat disimpulkan bahwa Superbank dibandingkan bank digital lain memiliki beberapa keunggulan kompetitif yang menonjol. NIM tertinggi di kelompoknya mencerminkan efisiensi dan strategi penetapan harga produk yang baik. Pertumbuhan kredit yang pesat dan transformasi dari rugi menjadi laba juga menunjukkan momentum bisnis yang kuat.
Kelebihan lain terletak pada kemitraan strategis dengan empat perusahaan teknologi dan konglomerat terkemuka, serta integrasinya yang mulus dengan aplikasi Grab. Hal ini memberikan akses kepada basis pengguna yang sangat besar tanpa perlu membangun ekosistem dari nol.
Bagi kamu investor pemula, memantau perkembangan Superbank dan induknya EMTK bisa menjadi salah satu cara untuk memahami dinamika industri bank digital. Namun, ingatlah untuk selalu melakukan due diligence, berpatokan pada informasi resmi dari regulator, dan tidak terbawa FOMO (Fear Of Missing Out) dalam mengambil keputusan investasi.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membeli dan Menjual Saham di Ajaib
Mulai Investasi Saham di Ajaib!
Ajaib adalah aplikasi investasi all-in-one, mulai dari Saham Indonesia, reksadana, obligasi, kripto, hingga saham Amerika. Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di beragam instrumen di Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Sudah berizin dan diawasi OJK & BAPPEBTI.
Artikel Terkait





Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!