Ajaib
Menu

Berita

Pemerintah AS Shutdown! Kenapa Saham AS Tetap ATH?

ajaibOctober 6, 2025

saham

Pasar saham AS bergerak sideways pada perdagangan 1 minggu terakhir (29/09-03/10), dimana indeks AS ditutup menguat. Pada pekan ini, pasar saham AS dilanda berita buruk dengan adanya penutupan pemerintahan federal AS yang terakhir terjadi pada 7 tahun lalu. Penutupan pemerintahan ini akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan melambat. Namun, pasar saham tetap mencatatkan ATH didorong dari sentimen penurunan suku bunga yang dipastikan akan terjadi di pertemuan The Fed pada bulan Oktober mendatang, optimisme ini muncul setelah ADP, mengeluarkan data tenaga kerja swasta AS yang menurun hingga 32 ribu tenaga kerja. Sentimen penurunan suku bunga jauh lebih mempengaruhi pasar daripada penutupan pemerintah AS untuk saat ini.

Performa Indeks Bursa AS 1W

S&P 500Dow Jones Industrial AverageNASDAQ Composite
+0.81%+0.98%+0.78%

Top Gainer 1W

TECH+24.51%
COIN+23.15%
WDC+22.18%
HOOD+19.17%
MU+18.49%

Berita Ekonomi & Industri

Pasar saham AS ditutup bervariasi pada Jumat, dengan S&P 500 nyaris flat di 6,715.79 meski sempat mencetak rekor baru. Dow Jones menguat 0.51% atau 238.56 poin ke 46,758.28, sementara Nasdaq turun 0.28% ke 22,780.51 dan Russell 2000 naik 0.72% ke 2,476.18. Tekanan datang dari saham teknologi seperti Palantir ($PLTR) yang anjlok 7.5%, sementara Tesla ($TSLA) dan Nvidia ($NVDA) masing-masing turun sekitar 1%. Meski pemerintah AS sudah tiga hari mengalami shutdown, investor tetap optimistis dengan S&P 500 dan Dow naik sekitar 1.1% dalam sepekan, Nasdaq naik 0.8%, dan Russell 2000 1.37%. Sekitar 750,000 pegawai federal terdampak penghentian kegiatan pemerintah, namun pelaku pasar menilai efek ekonomi masih terbatas dan justru memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada rapat FOMC 30 Oktober.

Shutdown pemerintahan AS diperkirakan bisa menurunkan sekitar US$15.0 miliar dari GDP setiap minggu dan menambah sekitar 43,000 pengangguran jika berlangsung selama sebulan. Layanan penting seperti publikasi data ekonomi akan terhenti, sehingga laporan penting seperti non-farm payroll pada Jumat (03/10) bisa tertunda dan menambah kebingungan di pasar. Pasar prediksi menunjukkan probabilitas shutdown mencapai 70-73%, namun pengumuman Jim Cramer menyebut bahwa efeknya terhadap pasar mungkin tak sebesar yang dikhawatirkan, sebab banyak aktivitas ekonomi tetap berjalan. Namun, efek shutdown kemungkinan akan lebih terasa pada sektor yang sensitif terhadap data makro seperti keuangan, teknologi, dan konsumer, sehingga volatilitas jangka pendek hampir pasti meningkat. Di level global, peringkat kredit AS bisa tertekan oleh lembaga rating, sementara investor internasional berpotensi mengurangi eksposur ke aset AS karena ketidakpastian politik dan fiskal yang semakin jelas.

ADP melaporkan sektor swasta AS kehilangan 32,000 pekerjaan pada September 2025, penurunan terbesar dalam dua setengah tahun dan berbanding terbalik dengan perkiraan penambahan sekitar 50,000 pekerjaan. Pelemahan terutama terlihat di perusahaan kecil dan menengah, sementara korporasi besar justru mencatat kenaikan sekitar 33,000 pekerjaan. Karena data ketenagakerjaan resmi tertunda akibat penutupan pemerintah, laporan ADP ini menjadi acuan utama pasar yang menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja semakin rapuh. Dampaknya, tekanan terhadap Federal Reserve untuk memangkas suku bunga kembali meningkat dengan 98% analis setuju pemangkasan pada pertemuan 30 Oktober mendatang. Sedangkan di Desember 86% investor yakin akan dipangkas 25 bps lagi, sehingga pada akhir 2025, suku bunga The Fed akan berada pada level 3.75%.

Saham COIN, MSTR, dan HOOD naik setelah volume perdagangan kripto di awal 4Q25 melonjak tajam, menandakan minat investor ritel kembali pulih. Kenaikan ini mendorong pendapatan transaksi perusahaan tumbuh signifikan dan memberi sinyal bahwa model bisnis berbasis fee exchange kembali mendapat momentum. Tren global juga terlihat, misalnya pencarian terkait Coinbase di Google Australia meningkat sekitar 600%, menegaskan antusiasme yang meluas di luar pasar AS. Selain itu harga Bitcoin yang kembali mencapai US$ 120 ribu memberikan momentum positif bagi saham Strategy ($MSTR). Bagi investor, lonjakan ini menjadi bukti bahwa kripto masih bisa menjadi katalis penting bagi kinerja exchange seperti COIN dan HOOD, meski risiko regulasi dan volatilitas pasar tetap perlu diwaspadai.

Berita Emiten

COSTCostco melaporkan kinerja 4Q25 dengan pendapatan US$ 86.16 miliar, naik 8.1% YoY, dan EPS sebesar US$ 5.87 dibanding US$ 5.15 pada periode sebelumnya. Penjualan comparable tumbuh 5.7% atau 6.4% bila disesuaikan dengan efek harga bensin dan kurs, dengan kontribusi kuat dari pasar internasional. Pendapatan biaya keanggotaan melonjak 14% menjadi US$ 1.72 miliar didukung kenaikan anggota aktif menjadi 81 juta dan tingkat perpanjangan 92.3% di AS dan Kanada. GPM meningkat ke 11.13% sementara efisiensi operasional turut membaik, ditambah pertumbuhan penjualan online 13.6% yang melampaui rata-rata keseluruhan. 

EAElectronic Arts (EA) sepakat untuk diakuisisi dalam kesepakatan senilai US$55.0 miliar yang akan menjadikannya perusahaan swasta. Dalam struktur deal ini, dana investasi publik Saudi (PIF) menjadi investor utama, sementara Silver Lake dan Affinity Partners milik Jared Kushner mengambil porsi minoritas. Pemegang saham akan menerima US$210 per saham, dibanding harga pasar sehari sebelumnya di kisaran US$202 dan jauh di atas level US$171 sebelum rumor akuisisi muncul. Meski menawarkan premi signifikan, sejumlah analis menilai valuasi ini masih konservatif karena potensi jangka panjang EA bisa menembus US$250 bahkan US$300 per saham. Jika rampung, akuisisi ini akan menjadi salah satu leveraged buyout terbesar di industri game, hanya kalah dari akuisisi Microsoft terhadap Activision senilai US$69.0 miliar. Dari sisi bisnis, langkah ini memberi exit menarik bagi pemegang saham lama, tetapi juga membawa tantangan bagi pemilik baru yang harus mengelola utang besar sekaligus menjaga pertumbuhan EA. Bagi industri game, deal ini bisa menjadi sinyal kuat bahwa gelombang konsolidasi besar berikutnya sedang terbuka.


HOOD Saham Robinhood (HOOD) melesat tajam hari ini karena beberapa faktor positif yang saling mendukung, yaitu pendapatan kripto kuartal lalu naik +98% YoY menjadi US$ 160 juta, dan perusahaan berhasil menarik 2.3 juta akun baru. Selain itu, Robinhood baru saja resmi masuk ke S&P 500, yang memaksa dana ETF indeks untuk membeli sahamnya, serta sejumlah analis menaikkan target harga seperti Piper Sandler ke US$ 140, BofA ke US$ 139, dan Mizuho ke US$ 145. Kinerja ini juga mendorong Robinhood lebih membuka akses ke regulasi kripto yang lebih santai lagi kedepannya, serta meyakinkan investor akan Aplikasi Robinhood yang akan menjadi all-in-one app untuk semua investasi.

BRK.B Berkshire Hathaway ($BRK.B) resmi akan membeli unit petrokimia OxyChem dari Occidental Petroleum seharga US$9.7 miliar, menjadikan ini transaksi terbesar Berkshire sejak akuisisi Alleghany pada 2022. Occidental ($OXY) berencana menggunakan sekitar US$6.5 miliar dari hasil penjualan untuk memangkas utangnya sehingga utang bisa turun di bawah US$15.0 miliar. OxyChem sendiri mencatat pendapatan sekitar US$2.42 miliar dalam 1H25. Dari sisi ekonomi perusahaan, kesepakatan ini memperkuat posisi Berkshire dalam sektor kimia dan memperluas portofolio aset operasional, sekaligus memberikan Occidental ruang finansial untuk fokus pada bisnis inti minyak dan gas. Buat investor, tambahan pendapatan jangka panjang dan diversifikasi aset seperti ini dapat meningkatkan stabilitas aliran kas dan memperkuat prospek pertumbuhan Berkshire.

NKENike membukukan pendapatan fiskal 1Q26 sebesar US$11.7 miliar, naik tipis 1% dari tahun lalu, dengan EPS US$0.49 yang jauh di atas ekspektasi analis US$0.27. Penjualan merek Nike mencapai US$11.4 miliar, tumbuh 2% berkat lonjakan 7% di segmen grosir, meski penjualan direct-to-consumer turun 4% karena penurunan digital hingga 12%. Manajemen memperingatkan tarif AS bisa menekan margin sekitar US$1.5 miliar tahun ini, sementara pasar Tiongkok, yang menyumbang sekitar 15% pendapatan, masih melemah setelah lima kuartal berturut-turut. Meski ada tekanan di beberapa sektor, hasil yang di atas perkiraan memicu reli saham Nike lebih dari 5% pasca laporan. Bagi investor, kinerja ini membuktikan peluang turnaround Nike yang sudah tertekan lebih dari 1 tahun belakangan.

NVDANvidia ($NVDA) mencetak rekor baru dengan nilai pasar menembus US$ 4.5 triliun setelah mengamankan sejumlah kesepakatan besar untuk membangun AI infrastructure global, menegaskan dominasinya di pasar advanced chips. Peningkatan ini didorong oleh lonjakan permintaan dari tech companies, data centers, dan government institutions yang membutuhkan high-performance computing untuk mengembangkan artificial intelligence. Dampaknya, Nvidia semakin kokoh sebagai core player dalam ekosistem teknologi global dan berpotensi menarik lebih banyak institutional investment, meskipun ekspektasi tinggi dari investor juga menambah tekanan agar perusahaan terus berinovasi dan mempertahankan growth di tengah persaingan yang kian ketat.


INTCSaham Intel ($INTC) naik 7% setelah muncul kabar bahwa perusahaan tengah menjajaki pembicaraan awal dengan AMD untuk menjadi klien di bisnis foundry-nya. Jika kerja sama ini terwujud, ini akan jadi langkah besar mengingat keduanya selama ini dikenal sebagai rival utama di industri chip. Bagi Intel, kesepakatan ini bisa membantu memanfaatkan kapasitas produksi yang masih longgar, sementara bagi AMD, peluang ini memberi opsi diversifikasi selain ketergantungan pada TSMC. Pasar melihat kabar ini sebagai katalis positif yang bisa memperkuat prospek pertumbuhan Intel dan meningkatkan keyakinan investor terhadap bisnis manufakturnya. 

TSLATesla ($TSLA) mencatat kinerja operasional memuaskan pada Q3 2025 dengan produksi 447.450 unit kendaraan dan pengiriman 497.099 unit, melampaui ekspektasi pasar sekaligus menjadi rekor baru. Lonjakan penjualan ini banyak didorong oleh konsumen yang buru-buru memanfaatkan insentif pajak EV AS sebesar US$ 7.500 yang berakhir pada 30 September. Meski angka tersebut meningkatkan optimisme investor, ada kekhawatiran bahwa permintaan bisa melemah di kuartal berikutnya setelah efek insentif ini mereda, sementara penurunan penjualan di Eropa juga menambah tantangan bagi Tesla ke depan. Harga saham TSLA turun -5% pada perdagangan kemarin.

Artikel ini dianalisis dan ditulis oleh Financial Expert Ajaib, Alvin T. Murthi

Baca juga: Cara Memulai Investasi US Stock di Ajaib Alpha

Disclaimer: Transaksi US Stocks mengandung risiko dan berpotensi menyebabkan kerugian. Kinerja suatu produk investasi saat ini atau di masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa datang. Informasi yang terkandung dalam tulisan/artikel ini merupakan opini yang disiapkan melalui proses riset pasar dan analisis internal perusahaan. Anda tetap berkewajiban untuk menganalisis setiap produk investasi  untuk memastikan setiap keputusan investasi dan keputusan untuk menjual dan/atau membeli produk investasi adalah berdasarkan pertimbangan dan keputusan anda sendiri. Tulisan/artikel ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.  Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang timbul dari pengambilan keputusan transaksi.

Google Play StoreApple App Store

Tags :

#Saham AS

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!