Ajaib
Menu

Berita

Perang Dagang Reda, Saham AS Siap ATH?

SarifaNovember 3, 2025

saham as

Pasar saham AS bergerak cenderung menguat pada perdagangan 1 minggu terakhir (27/10-31/10), dimana indeks AS ditutup mix. Pasar saham AS bergerak cenderung positif, dimana hanya indeks S&P 500 yang mencatatkan penurunan. Hal ini didorong dari  pernyataan Jerome Powell yang mengindikasikan pemangkasan suku bunga untuk tahun ini mungkin saja berakhir, setelah investor mengharapkan ada 1x lagi pemangkasan di Desember mendatang. Meski demikian, The Fed telah memangkas suku bunga 2x pada tahun ini sebanyak 50 bps. Selain itu, pertemuan Trump dan Xi Jinping di Korea Selatan membuahkan hasil, dimana AS akan mengurangi tarif fentanyl menjadi 10% dari 20%, dan sebagai balasan China akan membuka ekspor rare earths ke AS dan akan membeli bahan pangan seperti kedelai dari AS.

Performa Indeks Bursa AS 1W

S&P 500Dow Jones Industrial AverageNASDAQ Composite
-0.08%+0.32%+0.80%

Top Gainer 1W

TER+23.18%
CHRW+21.39%
WDC+16.08%
REGN+12.45%
MRVL+11.76%

Berita Ekonomi & Industri

Pertemuan antara Trump dan Xi di Korea Selatan, menghasilkan kesepakatan gencatan tarif selama satu tahun yang berpotensi meredakan ketegangan dagang senilai lebih dari US$700 miliar antara AS dan China. Tarif AS atas impor dari China yang dikenakan sebagai “fentanyl tariff” telah dikurangi dari 20% menjadi 10% sehingga total tarif turun ke 47% dari 57%.. Selain itu, Beijing juga berkomitmen untuk meningkatkan pembelian produk pertanian AS senilai lebih dari US$40 miliar pada 2026. Meski langkah ini mendorong sentimen positif di pasar global, terlihat dari kenaikan indeks Shanghai Composite sebesar 2.1% dan Dow Jones Futures sebesar 0.8%, para analis tetap menilai bahwa isu lainnya seperti ekspor chip AI dan pembatasan terhadap perusahaan semikonduktor seperti Nvidia masih bisa memicu ketegangan baru ke depan.

Federal Reserve memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 3.75%–4.00% pada pertemuan Oktober, namun Ketua Jerome Powell menegaskan bahwa langkah pemangkasan lanjutan pada Desember belum bisa dipastikan. Powell menyebut inflasi mulai melandai dengan CPI tahunan di sekitar 3.0%, tetapi sektor tenaga kerja dan konsumsi rumah tangga masih menunjukkan penguatan, sehingga The Fed akan tetap berhati-hati dan bergantung pada data ekonomi berikutnya.Pasar obligasi merespons dengan positif, mendorong yield Treasury 10 tahun turun ke 4.06%, sementara pelaku pasar kini memperkirakan peluang sekitar 67% untuk adanya pemangkasan tambahan pada Desember, menandakan keyakinan bahwa siklus tightening Fed mulai berakhir. Saham AS dan pasar Asia juga merespon mixed terhadap berita ini, yang mana dikhawatirkan The Fed pada bulan Desember gagal memangkas suku bunga seperti yang diperkirakan.

Keuntungan industri China melonjak 21.6% YoY pada September, menjadi kenaikan terbesar dalam hampir dua tahun, melanjutkan momentum positif setelah pertumbuhan 20.4% pada Agustus. Lonjakan ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga, memperkuat permintaan domestik, dan mendorong profitabilitas manufaktur mulai memberikan hasil nyata. Meskipun begitu, akumulasi keuntungan selama delapan bulan pertama tahun ini hanya naik 0.9%, menandakan pemulihan masih bersifat selektif di tengah lemahnya ekspor dan tekanan margin di beberapa sektor berat. Data ini memperkuat optimisme bahwa ekonomi China perlahan bergerak menuju stabilitas yang lebih berkelanjutan, sekaligus memberi sinyal positif bagi prospek industri global yang terhubung dengan rantai pasok China.

OpenAI resmi beralih menjadi perusahaan for-profit public-benefit corporation, dengan valuasi mencapai sekitar US$500 miliar dan Microsoft ($MSFT) mengambil porsi kepemilikan sebesar 27%. Dalam kesepakatan tersebut, Microsoft mendapatkan hak eksklusif untuk menggunakan teknologi dan model OpenAI hingga setidaknya tahun 2032, sementara setiap klaim pencapaian Artificial General Intelligence (AGI) harus diverifikasi oleh panel independen. Restrukturisasi ini menandai babak baru bagi OpenAI dalam mempercepat inovasi dan komersialisasi AI skala besar, sekaligus menegaskan pergeseran perusahaan menuju orientasi profit yang lebih agresif tanpa meninggalkan misi sosial awalnya.

Berita Emiten

AAPL – Apple ($AAPL) sempat mencapai valuasi pasar US$4.0 triliun pada Selasa, menjadi perusahaan ketiga dalam sejarah yang menembus level tersebut setelah Microsoft dan Nvidia. Lonjakan ini dipicu oleh kuatnya permintaan untuk seri iPhone terbaru serta prospek pendapatan kuartal keempat yang solid. Namun, saham Apple kemudian terkoreksi tipis dan ditutup di kisaran US$3.99 triliun. Sementara itu, Microsoft memimpin dengan valuasi sekitar US$4.1 triliun berkat pertumbuhan pesat di segmen AI dan cloud computing, sedangkan Nvidia mendekati posisi serupa seiring lonjakan permintaan chip AI global. Ketiga raksasa teknologi ini kini menguasai lebih dari 20% kapitalisasi total indeks S&P 500, menandai konsentrasi pasar terbesar dalam sejarah Wall Street dan menunjukkan bagaimana AI menjadi pendorong utama valuasi perusahaan teknologi papan atas.

MSFTMicrosoft Corporation (MSFT) mencatat pendapatan 1Q26 sebesar US$77.7 miliar, naik sekitar 18% YoY, dengan laba bersih di US$27.7 miliar (+12%) dan EPS mencapai US$4.13 (+23%). Pendapatan dari segmen cloud & AI tumbuh pesat yaitu Microsoft Cloud US$49.1 miliar (+26%) dan layanan Azure & lainnya naik 40%. Namun meski hasilnya kuat, perhatian investor tertuju pada belanja modal yang melonjak. Microsoft melaporkan capex mendekati US$35 miliar di kuartal tersebut untuk infrastruktur AI dan pusat data, serta memperingatkan bahwa belanja akan terus meningkat. Kondisi ini menghasilkan reaksi pasar yang mix karena meskipun bisnis inti tumbuh, kenaikan investasi jangka panjang menimbulkan kekhawatiran mengenai profitabilitas dan return on investment.

GOOGLAlphabet Inc. ($GOOGL), induk perusahaan Google, melaporkan pendapatan sebesar US$102.35 miliar pada 3Q25, untuk pertama kalinya menembus level US$100 miliar dan naik sekitar 15% secara tahunan, melampaui ekspektasi pasar. Laba per saham tercatat US$3.10, jauh di atas perkiraan analis di kisaran US$2.26. Divisi Cloud menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan 34% menjadi US$15.16 miliar, sementara pendapatan iklan naik 12.6% menjadi US$74.18 miliar. Perusahaan juga menaikkan proyeksi Capex tahunannya menjadi US$91–93 miliar dari sebelumnya US$85 miliar, yang digunakan untuk pengembangan AI dan infrastruktur digital. Akibat dari kinerja yang jauh diatas ekspektasi, saham Alphabet diperkirakan akan naik 4-6% pada perdagangan hari ini.

AMZNAmazon ($AMZN) mencatat kinerja solid pada 3Q25 dengan pendapatan mencapai US$180.2 miliar, naik 12% dari tahun sebelumnya dan melampaui ekspektasi pasar. EPS tercatat US$1.95, jauh di atas perkiraan analis di sekitar US$1.56. Pertumbuhan paling kuat datang dari segmen Amazon Web Services (AWS) yang melonjak 20.2% menjadi US$33.0 miliar, didorong oleh meningkatnya permintaan layanan cloud dan solusi AI. Perusahaan juga menaikkan belanja modal tahunannya menjadi sekitar US$125.0 miliar untuk mempercepat ekspansi infrastruktur AI dan data center. Kinerja kuat ini mendorong saham Amazon naik signifikan, dan bisa menjadi katalis positif untuk 1 bulan kedepan.

QCOMQualcomm Inc. meluncurkan dua chip AI terbaru, AI200 dan AI250, sebagai langkah besar untuk menantang dominasi NVIDIA dan AMD di pasar AI accelerator untuk data center. Kedua chip ini dirancang untuk menangani large-scale AI workloads seperti language models dan multimodal systems, dengan kapasitas memori hingga 768 GB per accelerator card, lebih tinggi dibanding banyak produk kompetitor. Qualcomm mengklaim chip ini menawarkan efisiensi yang lebih baik, serta dukungan luas untuk generative AI ecosystems. Produk AI200 dijadwalkan rilis komersial pada 2026, sementara AI250 menyusul pada 2027, menandai ekspansi strategis Qualcomm dari pasar smartphone menuju high-value data center segment. Langkah ini mempertegas ambisi perusahaan untuk menjadi salah satu pemain utama dalam pasar AI computing global yang berkembang cepat.

UPS Saham United Parcel Service ($UPS) naik sekitar 13% setelah perusahaan melaporkan kinerja 3Q25 yang jauh melampaui ekspektasi pasar. Pendapatan tercatat sebesar US$21.4 miliar, lebih tinggi dari perkiraan US$20.84 miliar, sementara laba disesuaikan mencapai US$1.74 per saham, mengalahkan estimasi US$1.29. UPS juga mengumumkan langkah efisiensi besar dengan memangkas total 48 ribu pekerjaan, terdiri atas 14 ribu posisi manajemen dan 34 ribu posisi operasional, serta menutup 93 fasilitas sebagai bagian dari program penghematan biaya senilai US$3.5 miliar. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat profitabilitas jangka panjang dengan fokus pada segmen high value seperti logistik kesehatan dan layanan UMKM.

NFLX – Netflix ($NFLX) mengumumkan stock split dengan rasio 10-for-1, di mana setiap pemegang satu saham akan menerima sembilan saham tambahan. Pemecahan ini akan efektif pada 10 November 2025, dan saham baru akan mulai diperdagangkan pada 17 November 2025. Langkah ini dilakukan setelah harga saham Netflix melonjak lebih dari 85% year-to-date, didorong oleh pertumbuhan kuat pada segmen iklan dan peningkatan jumlah pelanggan global. Dengan stock split ini, Netflix berupaya membuat harga sahamnya lebih terjangkau bagi investor ritel serta meningkatkan daya tarik program kompensasi berbasis saham untuk karyawan. Dampaknya, likuiditas akan meningkat mengingat harga 1 lembar saham NFLX saat ini di atas US$ 1,000.

BRK.BBerkshire Hathaway ($BRK.B) membukukan laba bersih sebesar US$30.8 miliar pada 3Q25, naik 17% dari tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan signifikan di bisnis asuransi dan keuntungan investasi. Laba operasional perusahaan juga melonjak 34% menjadi US$13.5 miliar, mencerminkan kinerja solid dari segmen underwriting asuransi yang terus membaik. Selain itu, posisi kas Berkshire mencapai rekor tertinggi sebesar US$381.7 miliar, melihatkan strategi konservatif Warren Buffett yang masih berhati-hati dalam melakukan akuisisi besar atau buyback saham di tengah valuasi pasar yang masih tinggi saat ini. Warren Buffet telah menjadi penjual saham aktif sejak 5 tahun terakhir ini, dengan pengurangan terbesar di saham AAPL.

Artikel ini dianalisis dan ditulis oleh Financial Expert Ajaib, Alvin T. Murthi

Baca juga: Cara Memulai Investasi US Stock di Ajaib Alpha

Disclaimer: Transaksi US Stocks mengandung risiko dan berpotensi menyebabkan kerugian. Kinerja suatu produk investasi saat ini atau di masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa datang. Informasi yang terkandung dalam tulisan/artikel ini merupakan opini yang disiapkan melalui proses riset pasar dan analisis internal perusahaan. Anda tetap berkewajiban untuk menganalisis setiap produk investasi  untuk memastikan setiap keputusan investasi dan keputusan untuk menjual dan/atau membeli produk investasi adalah berdasarkan pertimbangan dan keputusan anda sendiri. Tulisan/artikel ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.  Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang timbul dari pengambilan keputusan transaksi.

Google Play StoreApple App Store

Tags :

#Saham AS

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!