Aktivitas Kripto Melonjak, Bank Indonesia Siapkan Stablecoin Nasional Berbasis Rupiah Digital
Gloria•November 3, 2025

Aktivitas perdagangan aset kripto di Indonesia melonjak pesat dalam dua tahun terakhir, menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pusat aktivitas onchain terbesar di dunia berkembang. Tren ini mendorong Bank Indonesia (BI) mengambil langkah maju dalam integrasi teknologi blockchain ke dalam sistem moneter resmi negara.
Dominasi Adopsi Ritel dan Pertumbuhan Global
Laporan State of Crypto 2025 yang dirilis oleh perusahaan modal ventura global a16z menempatkan Indonesia di jajaran teratas negara dengan pertumbuhan pengguna dompet kripto mobile paling signifikan sejak 2022. Menurut laporan tersebut, lebih dari separuh aktivitas onchain global kini berasal dari negara berkembang, termasuk Indonesia, India, dan Nigeria. Peningkatan tajam dalam penggunaan dompet kripto mobile menunjukkan adopsi aset digital yang semakin luas di kalangan masyarakat ritel.
Data Chainalysis Global Crypto Adoption Index 2025 memperkuat tren ini, menempatkan Indonesia di peringkat ke-7 dunia dalam adopsi kripto dan peringkat ke-4 dalam aktivitas keuangan terdesentralisasi (DeFi). Di sisi lain, Kementerian Perdagangan mencatat jumlah investor kripto nasional telah melampaui 18,08 juta pengguna, dengan nilai transaksi secara kumulatif sepanjang 2025 mencapai Rp360,30 triliun.
Inisiatif Bank Indonesia: Meluncurkan Stablecoin Nasional
Menanggapi pertumbuhan yang masif dan berkelanjutan ini, Bank Indonesia mengambil langkah strategis:
- Penerbitan Sekuritas Digital: BI tengah menyiapkan penerbitan surat berharga digital berbasis token yang didukung oleh Surat Berharga Negara (SBN) dan dibangun di atas CBDC (Central Bank Digital Currency) rupiah digital.
- Stablecoin Nasional: Inisiatif ini disebut sebagai “versi stablecoin nasional Indonesia”. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan, “Kita akan keluarkan bagaimana sekuritas Bank Indonesia, kita ada versi digitalnya, digital rupiah Bank Indonesia dengan underlying SBN, versi stablecoin-nya nasional Indonesia,”.
Langkah strategis ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar pengguna aset kripto yang besar, tetapi juga mulai membangun fondasi teknologi dan kebijakan moneter digital yang berkelanjutan. Integrasi antara pertumbuhan organik pengguna dan kebijakan digital nasional seperti CBDC rupiah digital dan stablecoin nasional diharapkan menciptakan sistem keuangan yang lebih inklusif, efisien, dan tangguh terhadap gejolak global.
Artikel Terkait





Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!