Berita

ADMR Dapat Pembiayaan Bangun Smelter Aluminium Rp2,5 Triliun

Menilik Saham ADMR Setelah 1 Tahun IPO di Bursa Saham

Adaro Energy Tbk (ADRO) berhasil mendapatkan pembiayaan (financial close) melalui anak usahanya senilai Rp2,5 triliun. Pembiayaan ini guna untuk pembangunan smelter aluminium dan fasilitas pendukungnya.

Adaro Minerals Indonesia diketahui memang ingin mengembangkan smelter aluminium berkapasitas R00.000 ton per tahun ini di bawah PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI). Proyek ini rencananya akan dibangun di kawasan industri di Kalimantan Utara.

KAI sudah merampungkan persiapan lahan, konstruksi jeti, dan pekerjaan tanah untuk proyek smelter aluminium di kuartal 2 tahun 2023 ini. Selanjutnya, KAI membangun mess sementara dan fasilitas infrastruktur lainnya untuk karyawan.

Garibaldi Thohir selaku Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADMR menyebut adanya financial close untuk proyek smelter aluminium ini sebagai batu pijakan yang baik bagi perusahaannya. Ini menjadi peristiwa signifikan dalam ekspansi bisnis Adaro ke sektor pengolahan mineral.

Pada semester I 2023, volume produksi ADRO dan anak perusahaannya mencapai 33,41 juta ton atau naik 19% dari periode yang sama di tahun 2022. Di tahun 2023 ini, mereka memiliki target volume penjualan berkisar 62-64 juta ton.

Sedangkan penjualan batu bara metalurgi melalui perusahaan anaknya ADMR naik menjadi 1,82 juta ton atau naik 42%. Dan ADMR sendiri menargetkan volume penjualan di kisaran 3,8-4,3 juta ton tahun ini.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230824080815-17-465663/admr-kantongi-rp-25-t-buat-bangun-smelter-aluminium dengan pengubahan seperlunya.

Artikel Terkait