Analisis Saham, Saham

Bedah Saham IMAS, Bagaimana Kinerjanya di Tahun 2023?

Bedah Saham IMAS, Bagaimana Kinerjanya di Tahun 2023?

Ajaib.co.id – PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (saham IMAS) mencatatakan saham yang melonjak hingga 202% pada bulan Agustus lalu. Penyebab kenaikan saham IMAS adalah rencana pembebasan tarif bea masuk mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) dalam bentuk utuh (CBU). 

Analis menilai rencana itu akan menguntungkan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). Sebab, perseroan bakal menjual dan merakit sejumlah BEV merek Tiongkok dan Eropa di Tanah Air, sehingga kemungkinan besar merasakan manfaat insentif tersebut.

Apakah kamu tertarik membeli saham IMAS? Sebelum memutuskan untuk membelinya, yuk simak terlebih dulu kinerja dan analisinya di bawah ini.

Profil Emiten

Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) adalah perusahaan otomotif afiliasi dari konglomerat Grup Salim. Aktivitas bisnisnya meliputi perakitan dan pendistribusian mobil, bus, truk dan alat berat, serta komponen terkait hingga layanan purna jual dan penyewaan mobil dan distribusi suku cadang Indo Parts.

Merek-merek di bawah naungan IMAS diantaranya Audi, Datsun, Foton, Hino, Kalmar, Manitou, Nissan, Truk Renault, Suzuki, Truk Volvo dan Foton. Pendapatan IMAS utamanya berasal dari beberapa merek saja seperti Nissan dan Hino.

Indomobil didirikan pada tahun 1987 dan IPO di tahun 1993. Dengan jumlah saham beredar sebanyak 3.994.291.039 lembar di harga terakhir per 15 Februari yaitu sebesar Rp1365 per lembar saham maka kapitalisasi pasar saham IMAS adalah Rp 5,45 Triliun.

Untuk sekarang Gallant Venture Ltd adalah pemegang mayoritas saham IMAS dengan menguasai sekitar 49,49% saham beredar. Selanjutnya 20,24% saham IMAS dipegang oleh PT Sejahtera Raya Perkasa. PT Tritunggal Intipermata mempunyai 18,17% saham IMAS. Sisanya 12,10% dipegang oleh public.

Sebagai informasi Gallant Venture Ltd adalah perusahaan asal Singapura yang dimiliki oleh gabungan konglomerat Asia Tenggara yaitu Salim Group, Parallax Group, SembCorp dan Ascendas Group. Gallant adalah perusahaan investasi di berbagai perusahaan dengan beragam kegiatan usaha mulai dari pariwisata, properti, pertambangan, otomotif dan lainnya.

Anthoni Salim yang merupakan bagian dari Grup Salim menguasai 90% saham PT Tritunggal Intipermata (TIP) yang juga menguasai 18,17% saham IMAS. Jika digabungkan, kepemilikan saham Gallant dan TIP, maka total saham yang dikuasai oleh grup Salim adalah sebesar 67,77%.

Sedangkan PT Sejahtera Raya Perkasa (SRP) menguasai 22% saham IMAS dengan cara membeli dari Pieter Tanuri yang menjual semua saham IMAS miliknya. Melalui PT Bina Raya Perkasa (BRP) miliknya, Pieter menjual 878.562.566 saham IMAS di harga Rp892/saham kepada SRP pada 1 Oktober 2020.

Usut punya usut Direktur SRP adalah Evensius Go yang juga merupakan salah satu Direktur IMAS sejak Juni 2014. Evensius Go kini juga menjabat sebagai komisaris atau direktur di beberapa anak usaha IMAS.

Kinerja Saham IMAS Berdasarkan Laporan Keuangan Terakhir

Sebelum memutuskan untuk membeli saham IMAS, berikut laporan keuangan 4 tahun terakhir saham IMAS yang perlu kamu perhatikan.

Komponen Q2 20232022202120202019
Pendapatan 7,01 triliun25,58 triliun19,17 triliun15,23 triliun18,61 triliun
Beban pokok pendapatan 5,62 triliun21,02 triliun16,17 triliun11,87 triliun14,91 triliun
Laba Kotor 1,39 triliun4,55 triliun2,99 triliun3,35 triliun3,70 triliun
Laba/Rugi Bersih 149,80 miliar443,49 miliar-264,77 miliar-545,89 miliar170,06 miliar
Total Aset58,98 triliun57,44 triliun5,10 triliun48,40 triliun44,69 triliun
Total Liabilitas44,56 triliun43,27 triliun38,17 triliun37,57 triliun36,59 triliun
Total Ekuitas14,42 triliun14,16 triliun12,84 triliun10,83 triliun8,10 triliun

Dilansir dari CNBC Indonesia, emiten otomotif Grup Salim PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp328,26 miliar pada semester I 2023, naik 90,75% secara tahunan (yoy).

Menurut laporan keuangan Juni 2023, perusahaan membukukan pendapatan neto sebesar Rp14,24 triliun, naik 20,76% yoy. Rinciannya, dari pendapatan pihak ketiga sebesar Rp13,24 triliun dan dari pihak berelasi sebesar Rp999,21 miliar.

Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan naik menjadi sebesar Rp11,21 triliun kali ini dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 9,26 triliun. Lantas, laba kotor Indomobil Sukses Internasional naik menjadi Rp3,03 triliun pada semester I-2023, dibanding setahun sebelumnya sebesar Rp2,53 triliun.

Berbagai beban pun terhitung naik pada semester I-2023. Seperti beban penjualan menjadi Rp926,18 miliar dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp894,16 miliar. Beban umum administrasi naik jadi sebesar Rp1,06 triliun dari yang sebelumnya Rp1,00 triliun. Beban keuangan juga naik kali menjadi sebesar Rp982,57 miliar dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp740,83 miliar.

Laba periode berjalan IMAS pun tercatat sebesar Rp426,85 miliar pada semester I-2023, dari yang sebelumnya Rp253,33 miliar.

Sementara itu, total aset IMAS tercatat sebesar Rp 58,98 triliun sepanjang paruh pertama tahun 2023. Jumlah ini naik dari setahun sebelumnya sebesar Rp 57,44 triliun. Begitu juga ekuitas perusahaan yang tercatat naik menjadi Rp14,42 triliun dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 14,16 triliun.

Riwayat Pembagian Dividen Saham IMAS

Pembagian dividen menjadi hal penting dan sering ditunggu-tunggu oleh para investor. Saham IMAS sendiri, termasuk salah satu emiten yang tidak pernah absen membagikan dividennya. Berikut pembagian dividen saham IMAS dalam sepuluh tahun terakhir:

TahunDividenJenisImbal Hasil
202310Tahunan0,50%
20224Tahunan0,45%
20214Tahunan0,46%
20205Tahunan0,73%
20195Tahunan0,18%
20185Tahunan0,18%
20175Tahunan0,42%
201610Tahunan0,65%
201510Tahunan0,26%
201419Tahunan0,40%
201329Tahunan0,52%

Dilansir dari Bisnis.com, saham IMAS telah membagikan dividen sebesar Rp39,94 miliar untuk tahun buku 2022. Hal itu diputuskan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) IMAS di Jakarta pada 26 Juni 2023 lalu.

Jika menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 3,9 miliar saham, maka dividen per saham yang akan diterima pemegang saham sebesar Rp10 per saham. Adapun, angka rasio pembayaran atau dividend payout ratio (DPR) setara 9 persen dari laba bersih sepanjang 2022 yang tembus Rp443,49 miliar.

Sedangkan Rp2 miliar dari laba bersih akan disisihkan sebagai dana cadangan. Sementara itu, jika mengacu harga saham IMAS saat ini sebesar Rp2.170 per saham, maka dividen yield sebesar 0,46 persen.

Rekomendasi Saham IMAS

Dilansir dari Kontan, penguatan yang terjadi pada IMAS yang disertai dengan munculnya volume pembelian dan mampu ditutup di atas MA60. Dari sisi indikator, MACD cenderung sideways, namun demikian Stochastic berpeluang golden cross di area netralnya.

Dengan begitu, Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas merekomendasikan untuk Buy on Weekness dengan support Rp2.030 per saham dan Resistence Rp2.140 per saham.

Nah, jadi apakah kamu tertarik untuk membeli saham IMAS?

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait