Ajaib.co.id – Uang mahar saat menjadi tren yang sedang digandrungi oleh mereka yang akan menikah. Mahar dalam bentuk uang sebenarnya tidak dilarang sama sekali. Beberapa orang menggunakan uang sebagai mahar karena dinilai praktis, dan nantinya dapat langsung digunakan untuk banyak keperluan. Mahar atau bisa disebut juga dengan maskawin adalah harta yang diberikan dari mempelai pria kepada mempelai wanita ketika prosesi pernikahan. Itu yang umumnya terjadi di Indonesia.
Mahar Bisa dalam Bentuk Uang atau Perhiasan atau Benda Lainnya
Kalau kamu pernah lihat di pernikahan-pernikahan yang kamu datangi, mahar yang ada di pernikahan berbagai macam bentuknya. Yang paling umum adalah perhiasan seperti cincin yang beratnya itu disepakati oleh kedua mempelai. Atau bisa juga dengan perhiasan lain seperti kalung, anting. Ada juga yang memberikan maskawin berupa logam mulia. Syarat mahar ini harus disepakati bersama dan intinya tidak memberatkan salah satu pihak.
Ada juga yang memberikan mahar berupa uang. Hal ini yang cukup ngetren sekarang. Kamu pasti pernah melihat mahar uang kertas dan uang logam yang dibentuk sangat kreatif, sampai kamu sendiri tidak percaya bahwa itu adalah uang. Ada yang diberi bingkai, ada yang dibentuk menyerupai bunga, ada yang ditambahkan berbagai macam ornamen cantik, ada yang dilipat hingga menyerupai bentuk yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Dibuat sangat indah agar terasa sesuai dengan pesta pernikahan yang meriah.
Namun, penggunaan uang untuk dijadikan mahar ini harus diperhatikan dengan baik. Sama seperti mahar lainnya kamu pasti tidak ingin mahar yang diberikan kepadamu jadi tidak bisa digunakan atau bermasalah.
Uang Mahar Harus Diperlakukan Secara Hati-hati
Pihak Bank Indonesia pernah memberi tahu kepada media bahwa uang mahar harus diperlakukan secara hati-hati agar tetap berfungsi sebagai uang. Sayang sekali jika fungsinya hilang karena terlalu kreatif dikreasikan. Tentunya setelah pesta pernikahan selesai digelar, kamu berharap bisa menggunakan uang tersebut atau bisa langsung ditabung di bank.
Hal-hal ini yang harus diperhatikan ketika menggunakan uang untuk mahar.
1. Uang Jangan Dilipat
Mungkin kita pernah melipat uang agar lebih muat dimasukkan ke dalam dompet atau kantong. Hal ini sebenarnya tidak dianjurkan, jika bukan dalam keadaan yang darurat. Jika terpaksa dilipat, pastikan lipatannya tidak sampai dilakukan berlebihan karena bisa merusak bentuk uang.
Dalam bentuk mahar juga seperti itu. Mungkin terlihat indah ketika berhasil membentuk uang seperti bunga, tapi ini sangat berisiko, jadi sudah seharusnya dihindari. Mahar uang lebih baik dibentuk sederhana saja dan ditambahi ornamen-ornamen cantik di sekitarnya. Takutnya ketika kamu mencoba mengembalikan uangnya seperti bentuk semula, malah sobek.
2. Uang Jangan Sampai Rusak
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa uang tidak boleh sampai rusak karena fungsinya jadi hilang. Coba saja kamu gunakan uang yang rusak itu untuk membayar sesuatu, pasti penjualnya akan memintamu mengganti dengan uang lain yang bentuknya lebih layak. Uang yang sudah sobek tidak bisa sembarangan disambungkan.
Ada yang berusaha menyambungkannya kembali dengan tape atau solatip, dan hal itu tidak membantu sama sekali karena uangnya bisa jadi tidak laku kembali. Atau uang yang bentuknya sudah tidak keruan karena terlalu dikreasikan, akhirnya bekas lipatannya pun jadi terlihat dan itu jadi mengganggu juga.
Jadi, sebaiknya ketika menyerahkan uang sebagai mahar, bentuk uangnya tidak perlu dikreasikan bermacam-macam untuk mengurangi risiko kerusakan.
3. Uang Jangan Distaples
Kalau kamu lihat uang yang dikeluarkan oleh bank, pihak bank biasanya menumpuk uang dengan merekatkannya dengan kertas yang mudah disobek. Setebal apa pun uangnya, pihak bank hanya akan menggunakan kertas agar tampilannya rapi. Ini juga yang sebaiknya dilakukan ketika menggunakan uang sebagai mahar.
Uang jangan distaples. Walaupun bolongannya terlihat kecil, tapi bagaimana jika ketika membuka staples uangnya jadi tidak sengaja rusak? Tentu hal itu akan sangat merepotkan. Sebaiknya gunakan kertas saja untuk membuat tumpukan uangnya jadi rapi.
4. Uang Jangan Dicorat-coret
Kamu pasti beberapa kali melihat uang dicorat-coret oleh orang-orang yang iseng dan tidak bertanggung jawab. Hal itu sama sekali tidak dibenarkan. Kamu juga sebaiknya tidak mencoba menghias uang mahar dengan cara menggambarnya dengan berbagai macam bentuk. Walaupun terlihat indah, itu adalah tindakan yang kurang pantas.
Agar tetap bisa digunakan seperti biasa, uang harus bebas dari coretan apa pun. Jangan menggambarnya, walaupun dengan tujuan untuk memperindah. Sekarang desain uang sudah banyak yang bagus dan terlihat indah tanpa harus kamu tambahkan dengan gambar sendiri. Perlakukan uang dengan baik karena kamu sendiri sudah bersusah-payah dalam mendapatkannya.
5. Pergunakanlah Uang Mainan untuk Mahar
Uang yang digunakan sebagai mahar diperbolehkan menggunakan uang mainan untuk fungsi estetika. Sebagai simbolis Bank Indonesia menyarankan sebaiknya menggunakan uang mainan saja. Yang aslinya bisa kamu simpan di tempat yang aman. Hal ini jauh lebih baik. Namun, ketika akan menggunakannya untuk keperluan berkegiatan ekonomi, kamu nanti tetap menggunakan yang asli.
Hal-hal di atas sesuai dengan aturan tentang penggunaan uang yang tertulis di dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 yang bertuliskan setiap orang dilarang merusak, memotong, menghancurkan, dan atau mengubah rupiah dengan maksud merendahkan kehormatan rupiah sebagai simbol negara.
Keberadaan uang rupiah sangat berharga bagi kita, tidak hanya berfungsi sebagai alat bayar, tapi juga sebagai simbol negara yang dihormati sehingga penggunaannya pun dijamin oleh undang-udang. Oleh karena itu kamu perlu mengikuti aturan yang berlaku dengan baik.
Dapatkan informasi menarik seputar investasi, saham, reksa dana, keuangan, teknologi, milenial, hingga berita terbaru ekonomi hanya di website Ajaib dan follow akun sosial media @ajaib_sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
