Banking

Tips Kredit Rumah bagi Freelancer atau Karyawan Kontrak

Kredit Rumah

Ajaib.co.id – Bagi sebagian orang, membeli rumah secara tunai alias cash adalah hal yang mustahil. Mengingat harga rumah yang tidak murah dan terus naik setiap tahun sehingga memupus harapan untuk membeli rumah secara tunai.

Namun, hal tersebut bukanlah halangan bagi kamu untuk memiliki rumah sendiri karena adanya fasilitas kredit rumah yang disediakan oleh beberapa bank konvensional atau biasa disebut Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Akan tetapi, pengajuan ini cenderung rumit karena setiap nasabah diharuskan melengkapi persyaratan KPR yang harus dipenuhi. Persyaratan yang utama biasanya terkait penghasilan atau pekerjaan calon nasabah.

Bagi kamu yang memiliki pekerjaan dengan status karyawan tetap dengan masa kerja di suatu perusahaan yang cukup lama mungkin memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan pendanaan dari KPR bank.

Alasan bank dalam menetapkan kebijakan dan persyaratan yang cukup rumit dan ketat adalah untuk mengetahui kemampuan setiap calon nasabahnya dalam membayar cicilan per bulannya. Apalagi kredit rumah biasanya dilakukan hingga 10 sampai 15 tahun.

Oleh karena itu, bank akan sangat selektif dalam memilih calon nasabahnya. Selain itu, alasan mempertimbangkan status karyawan tetap di antaranya:

·        Jaminan penghasilan sebagai karyawan tetap akan menunjukkan kemampuan nasabah dalam membayar cicilan jika dibandingkan dengan status karyawan kontrak atau freelancer.

·        Pihak bank dapat mengetahui riwayat kredit serta utang lain sebagai catatan kredit pihak nasabahnya.

·        Mengetahui kemampuan calon nasabah dalam mempersiapkan uang muka yang harus dipenuhi saat pengajuan KPR.

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang masih dalam status karyawan kontrak atau hanya freelancer?

Misalnya saja beberapa artis atau musisi yang tidak berada di bawah naungan perusahaan. Jika berada di bawah naungan perusahaan pun pasti statusnya kontrak.

Selain itu, penghasilan yang didapat justru lebih besar dibanding karyawan tetap di suatu perusahaan.

Tentu kamu tetap bisa mendapatkan kesempatan untuk kredit rumah dengan pendanaan tersebut. Hanya saja, ada beberapa hal penting yang harus dipersiapkan secara matang ketika ingin mengajukan kredit rumah.

Oleh karena itu, kamu harus memerhatikan beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum mengajukan KPR dengan status pekerjaan sebagai karyawan kontrak atau freelancer.

Nah, kamu bisa mempersiapkan pengajuan KPR ini secara matang dan jelas agar proses pengajuan dapat diterima oleh pihak bank. Berikut penjelasannya.

Memiliki Riwayat Kredit yang Bersih

Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah riwayat atau skor kredit seseorang ketika mengajukan KPR. Karyawan tetap dengan jabatan tinggi sekalipun jika memiliki riwayat kredit buruk tidak akan bisa diterima oleh bank.

Setiap informasi kredit yang dijalankan oleh Bank Indonesia akan dicatat dan diatur menggunakan Sistem Informasi Debitur atau SID. Sehingga pihak bank akan melihat SID pihak nasabah apakah memiliki riwayat kredit yang baik atau buruk.

Jika kamu masih memiliki permasalahan utang dengan bank lain, seperti kartu kredit/kredit tanpa agunan (KTA)/kredit lain, sebaiknya diselesaikan terlebih dulu sebelum mengajukan kredit rumah di beberapa bank konvensional lainnya.

Karena hal ini dapat memengaruhi kesempatan kamu untuk mendapatkan pendanaan dari bank yang diajukan.

Memiliki Rasio Utang Sesuai dengan Penghasilan

Ketika kamu akan mengajukan pendanaan untuk kredit rumah di beberapa bank, hal yang harus dipersiapkan adalah penyesuaian antara rasio utang dengan penghasilan.

Jika kamu memiliki tagihan utang seperti cicilan motor atau mobil, sesuai dengan rasio utang, maka tidak boleh melebihi 30 sampai 40 persen dari total penghasilan per bulan.

Misalnya saja jika penghasilan kamu per bulan sebesar Rp6 juta dengan pembagian seperti:

·        Biaya kebutuhan hidup sebulan sebesar Rp3.000.000

·        Biaya cicilan motor sebesar Rp1.500.000

·        Sisa penghasilan sebesar Rp1.500.000

Walaupun rasio utang kurang dari angka 30%, namun fasilitas cicilan sebesar Rp1.500.000 yang diberikan bank per bulannya masih dianggap berisiko. Karena rasio utang akan mencapai 50% dari total penghasilan jika ditambah dengan cicilan rumah.

Oleh karena itu, kamu harus menyelesaikan utang cicilan motor dan menekan biaya per bulan minimal sebesar Rp500.000. Hasilnya akan seperti berikut:

·        Biaya kebutuhan hidup sebulan sebesar Rp2.500.000

·        Sisa penghasilan sebesar Rp3.500.000

·        Utang: Rp0

Maka dengan kondisi keuangan tersebut dapat memungkinkan untuk melakukan cicilan KPR sebesar Rp2 juta hingga Rp2,4 juta setiap bulannya.

Memilih Tipe Rumah Berdasarkan Harga

Untuk mengajukan kredit rumah melalui bank konvensional, tentunya kamu harus menyesuaikan dengan tipe rumah dengan harga yang sesuai kemampuan.

Biasanya bank akan menghitung harga rumah, jumlah uang muka, jumlah tenor, dengan bunga yang ditetapkan sehingga nantinya bank akan memberikan pendanaan bagi beberapa tipe rumah yang sesuai harga.

Hal ini dilakukan agar calon nasabah nantinya tidak kesulitan memenuhi kewajibannya dalam membayar cicilan kredit rumah setiap bulannya.

Mempersiapkan Uang Muka yang Cukup Besar

Hal yang paling penting dari proses pengajuan kredit rumah adalah uang muka KPR. Uang muka yang kamu persiapkan nantinya akan mempengaruhi jumlah cicilan dan durasi dari tenor tersebut.

Jadi, kamu tidak perlu berlama-lama membayar cicilan dengan mempersiapkan uang muka yang besar. Selain itu, kesempatan kamu untuk mendapatkan pendanaan dari bank akan lebih besar dengan uang muka yang juga besar.

Nah, beberapa cara yang harus kamu persiapkan untuk pengajuan kredit rumah dengan status sebagai karyawan kontrak atau freelance ini bisa kamu pahami agar pihak bank mau menerima pengajuan tersebut.

Jadi, baik karyawan kontrak maupun freelance sekalipun tetap berkesempatan memiliki rumah dengan sistem pembayaran cicilan ke beberapa bank konvensional.

Selain itu, kamu juga bisa memiliki rumah tanpa perlu mengajukan kredit rumah ke beberapa bank dengan cara berinvestasi.

Hal ini karena investasi dapat menghasilkan keuntungan yang nilainya lebih besar dari jumlah yang kamu setorkan. Salah satu instrumen investasi yang dapat menghasilkan keuntungan besar adalah investasi saham.

Keuntungan dari investasi saham ini bisa kamu dapat dari pembagian dividen dan capital gain yang ada pada saham.

Apalagi kini investasi saham bisa kamu lakukan secara online melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi Ajaib. Ajaib merupakan media investasi online yang dapat membantu kamu berinvestasi saham secara mudah.

Dengan menggunakan Ajaib, kamu dapat membuat rekening saham langsung dari smartphone untuk bisa bertransaksi saham di pasar modal.

Keuntungan yang dihasilkan dari berinvestasi saham tentu bisa mewujudkan perencanaan keuangan kamu untuk kebutuhan di masa mendatang. Seperti biaya membeli rumah secara tunai, biaya pernikahan, membuka usaha atau bisnis, dan kebutuhan lainnya.

Untuk soal keamanan, kamu tidak perlu khawatir dan takut karena Ajaib sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sehingga setiap dana yang kamu investasikan terjamin keamanannya.

Jadi tunggu apalagi, yuk hasilkan keuntungan dengan berinvestasi saham di Aplikasi Ajaib melalui smartphone yang kamu miliki sekarang.

Artikel Terkait