Ajaib.co.id – Skema Ponzi adalah penipuan investasi yang cukup terkenal dengan dunia investasi. Bila kamu belum mengetahuinya, kamu harus segera mengenali ciri-cirinya berikut ini.
Kesadaran untuk berinvestasi di masyarakat indonesia saat ini semakin tinggi. Hal ini terjadi pada generasi milenial dan generasi Z, mereka memandang investasi tidak hanya diperuntukkan bagi orang tua. Generasi ini sadar untuk mempersiapkan masa depannya dengan pendapatan pasif. Banyak kita lihat bermunculan investor-investor muda yang sukses.
Namun maraknya investasi di Indonesia juga memilki sisi buruk, banyak oknum-oknum yang melakukan berbagai cara untuk menawarkan investassi bodong.
Salah satu cara penipuan yang paling dikenal di dunia investasi adalah “Skema Ponzi”. Skema ini mendapatkan namanya dari seorang Charles Ponzi, seorang penipu yang menipu ribuan investor pada tahun 1919. Skema penipuan jenis ini masih sering ditemui dan memakan korban di dunia investasi. Untuk itu mari kita bahas apa itu Skema Ponzi, dan bagaimana cara menghindarinya.
Apa Itu Skema Ponzi?
Skema Ponzi dianggap sebagai program investasi curang. Program ini biasanya mengumpulkan dana dari investor baru untuk melunasi investor sebelumnya. Penyelenggara skema investasi ini biasanya berjanji untuk menginvestasikan uang yang mereka kumpulkan untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi dengan sedikit atau tanpa risiko.
Namun, dalam arti sebenarnya, penipu tidak benar-benar berencana untuk menginvestasikan uang. Niat mereka adalah untuk melunasi investor awal untuk membuat skema tersebut terlihat dapat dipercaya. Dengan demikian, skema Ponzi membutuhkan aliran dana yang konstan untuk menopang dirinya sendiri.
Ketika penipu ini tidak bisa lagi merekrut lebih banyak anggota atau ketika sebagian besar investor yang ada memutuskan untuk mencairkan uangnya, maka skema ini akan jatuh.
Bagaimana Cara Mengenali Skema Ponzi
Sebagian besar skema Ponzi dilengkapi dengan beberapa ciri umum seperti:
Menjanjikan Keuntungan yang tinggi dengan Risiko yang Rendah
Di dunia nyata, setiap investasi yang dilakukan memiliki tingkat risiko tertentu. Bahkan, investasi yang menawarkan keuntungan yang tinggi membawa risiko lebih besar. Jadi, jika seseorang menawarkan investasi dengan keuntungan yang tinggi dan risiko rendah, itu mungkin merupakan kesepakatan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Justru kemungkinan besar investor tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun.
Keuntungan yang Terlalu Konsisten
Investasi mengalami fluktuasi sepanjang waktu. Misalnya, jika seseorang berinvestasi dalam saham perusahaan tertentu, ada kalanya harga saham akan naik, dan ada kalanya mengalami penurunan. Jadi investor harus selalu skeptis terhadap investasi yang menjanjikan keuntungan yang tinggi secara konsisten.
Investasi Tidak Terdaftar
Sebelum terburu-buru berinvestasi dalam suatu skema, penting untuk mengonfirmasi apakah perusahaan investasi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan komoditi (Bappebti). Jika terdaftar, maka investor dapat mengakses informasi mengenai perusahaan untuk menentukan apakah itu legal.
Tidak Memilki Izin
Seseorang atau lembaga keuangan harus memiliki lisensi khusus atau didaftarkan pada badan pengatur. Kebanyakan skema Ponzi berhubungan dengan individu dan perusahaan yang tidak berlisensi.
Strategi rahasia dan canggih
Jika kamu menemui prosedur investasi yang terlalu rumit untuk dipahami dan sedikit tidak masuk akal, sebaiknya kamu menghindari dari jenis investasi seperti ini.
Cara Melindungi Diri dari Skema Ponzi
Dengan cara yang sama seperti seorang investor meneliti sebuah perusahaan yang sahamnya akan dibeli, kamu harus menyelidiki siapa pun yang terlibat dalam mengelola keuangannya. Cara termudah adalah dengan menghubungi lembaga pengawas berwenang seperti OJK atau Bappbeti.
Juga, sebelum berinvestasi dalam skema apa pun, seseorang harus meminta catatan keuangan perusahaan untuk memverifikasi apakah itu legal.
Pada intinya ketika kamu menemui ciri-ciri umum sperti yang telah dijabarkan di poin sebelumnya, maka hal pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan riset. Selain itu, kamu bisa mencari informasi tentang perusahaan tersebut ke lembaga pengawas berwenang. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming kentungan yang besar dan konsisten.
Skema jenis ini memang sering memakan korban para investor pemula, tetapi tidak menutup kemungkinan investor lama pun menjadi korban investasi dengan skema Ponzi. Meskipun skema semacam itu dapat bekerja dalam jangka pendek, namun pada akhirnya akan tumbang juga. Jadi waspadalah dalam setiap keputusan investasi kamu.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.