Dunia Kerja

Apa Itu UMR dan Bagaimana Menghitung Komponen Pendapatan

Ajaib.co.id – Istilah UMR kerap terdengar di dalam dunia kerja. Setiap tanggal 1 Mei, saat Hari Buruh, seringkali buruh juga menuntut kenaikan UMR sebagai salah satu tuntutan dalam agenda demonstrasi saat turun ke jalan setiap tanggal tersebut.

Tapi banyak juga yang belum tahu pasti apa itu UMR, serta perbedaannya dengan UMK dan UMP. Banyak juga yang mengira bahwa UMR adalah besaran gaji pokok yang diberikan oleh perusahaan. Untuk meluruskan kesimpangsiuran ini, yuk, disimak artikel tentang UMR dan seluk beluknya berikut ini.

Apa itu UMR

UMR merupakan singkatan dari Upah Minimum Regional. Jadi, secara singkat pengertiannya adalah tetapan besaran upah minimum bagi pekerja atau buruh di taraf regional.

Selain Upah Minimum Regional, ada juga UMP yakni Upah Minimum Provinsi dan UMK atau Upah Minimum Kota. Jadi, perbedaan istilah UMR, UMP dan UMK digunakan untuk cakupan wilayah di mana tetapan Upah Minimum tersebut berlaku.

Apa yang Dimaksud dengan ‘Regional’ pada UMR?

Kata Regional dalam Upah Minimum Regional mencakup lingkungan usaha atau lingkungan kerja. Para pengusaha dan pelaku industri menjadikan Upah Minimum Regional sebagai acuan dalam memberikan upah pada para karyawannya. Istilah UMR ini muncul sebelum digunakannya istilah UMP dan UMK.

Berdasarkan Permenaker No. 1 Tahun 1999 Upah Minimum Regional ini kemudian dibagi menjadi dua, yakni:

– Upah Minimum Regional Tingkat I atau tingkat Provinsi

– Upah Minimum Regional Tingkat II atau tingkat Kotamadya atau kabupaten.

Untuk UMR Tingkat dua, sebetulnya bukan hanya berdasarkan tingkat kotamadya atau kabupaten saja. Penetapan UMR juga bisa menurut wilayah pembangunan ekonomi daerah, atau karena kekhususan wilayah tertentu.

UMR Tingkat I dan UMR Tingkat II kemudian diubah menjadi Upah Minimum Provinsi dan Upah Minimum Kota berdasarkan Keputusan Menakertrans No. 226 Tahun 2000. Jadi, bisa dikatakan bahwa UMP dan UMK merupakan pembagian dari UMR. Bahkan, saat ini UMR sudah dihapuskan dan hanya menggunakan istilah UMP dan UMK saja.

Proses Penetapan UMK dan UMP

Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, UMR (UMP dan UMK) ditetapkan oleh Gubernur melalui Keputusan Gubernur menjelang tahun berjalan. Jadi, UMR yang berlaku tahun 2020 sudah ditetapkan oleh Gubernur sebelum akhir tahun 2019.

Tentunya, keputusan mengenai besaran upah minimum tidak dibuat sekonyong-konyong, melainkan melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang.

  1. Proses penetapan UMK dimulai dengan pengajuan perumusan usulan yang dilakukan oleh Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah (KPPJSDKP) dengan berkonsultasi dengan organisasi pengusaha serta serikat pekerja di wilayahnya. KPPDSJKP ini merupakan bagian dari Dewan Pengupahan Daerah (DPD).
  2. Informasi yang dikumpulkan oleh KPPJSDKP dalam bentuk survei, meliputi angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) perorangan/lajang/belum menikah. Beberapa pertimbangan dalam menetapkan KHL adalah: Harga sejumlah kebutuhan, Indeks Harga Konsumen, kemampuan perusahaan, Kondisi pasar kerja, tingkat perkembangan perekonomian dan per kapita. Angka ini dijadikan patokan oleh DPD untuk mengajukan kenaikan UMP dan UMK tahun depan kepada gubernur.
  3. Usulan dari DPD jika tidak diterima oleh gubernur, akan dikembalikan kepada DPD. Jika diterima, maka usulan tersebut ditetapkan dan diumumkan paling lambat pada tanggal 21 November.

Berbeda dengan UMK, UMP ditetapkan oleh Gubernur dengan rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi (DPP). UMP harus diumumkan oleh seluruh Gubernur di Indonesia serentak pada tanggal 1 November. Selain itu, berdasarkan PP Pengupahan No 72 Tahun 2015 Pasal 42 diatur bahwa UMK harus memiliki standar upah minimum lebih besar dari UMP.

Perbedaan UMR dengan Gaji Pokok

Seperti telah disebutkan di atas, UMR (UMP dan UMK) merupakan besaran minimum yang digunakan dalam pengupahan terhadap buruh atau pekerja oleh para pengusaha atau pelaku industri sesuai dengan ketetapan di wilayahnya masing-masing.

Namun demikian, masih banyak pekerja yang tidak bisa membedakan antara UMR dengan gaji pokok dan menganggap keduanya sama. Perlu diketahui, bahwa UMR bukanlah tetapan standar minimal gaji pokok, melainkan penghasilan tetap per bulan. Jadi, selain harus tahu apa itu UMR, sebaiknya kamu juga tahu apa saja komponen yang bisa masuk ke dalam UMR.

Cara Menghitung Besaran Penghasilan Tetap

UMR merupakan jumlah dari besaran gaji pokok ditambah tunjangan tetap per bulan. Jadi, bisa dikatakan bahwa UMR adalah minimum pendapatan tetap yang bisa kamu peroleh setiap bulan, diluar tunjangan tidak tetap dan tambahan penghasilan lainnya seperti bonus atau insentif penjualan.

Misalnya, besaran UMP yang ditetapkan untuk wilayah DKI Jakarta Tahun 2020 adalah Rp4.276.349. Sementara Perusahaan A yang beroperasional di Jakarta, menawarkan skema penggajian kepada calon karyawan pada posisi telemarketing sebagai berikut:

  • Gaji pokok: Rp3.200.000
  • Tunjangan transport dan makan: Rp40.000 per hari atau Rp1.000.000 per bulan (dilakukan pemotongan jika tidak masuk secara pro rate).
  • Tunjangan komunikasi: Rp100.000 (dibayarkan tetap)
  • Tunjangan Shift: Rp250.000 per shift (tidak dibayarkan jika tidak masuk)
  • Uang Lembur: Rp25.000 per jam (hanya jika ada lemburan)
  • Insentif: Rp50.000 per penjualan produk
  • Bonus: Rp500.000 jika mencapai target bulanan

Dengan contoh kasus di atas, apakah perusahaan A telah membayar pekerjanya sesuai UMP?

Jawabannya adalah TIDAK.

Perlu diketahui, ada kalanya perusahaan memasukkan tunjangan transport dan uang makan ke dalam komponen tunjangan tetap. Padahal, berdasarkan Surat Edaran Menaker RI Tahun 1990 no. SE-07/MEN/1990 tentang Pengelompokan Komponen Upah dan Pendapatan Non Upah, ada penjelasan mengenai uang makan dan transport sebagai tunjangan tetap.

Tunjangan makan dan transport bisa dimasukkan dalam komponen tunjangan tetap jika pemberiannya diterima secara tetap oleh karyawan baik secara harian, mingguan atau bulanan. Dan dilakukan tanpa dikaitkan dengan kehadiran karyawan.

Jadi, untuk menghitung upah/penghasilan tetap (gaji pokok dan tunjangan tetap) pada perusahaan A, hanya memasukkan komponen gaji pokok sebesar Rp3.200.000 ditambah tunjangan komunikasi sebesar Rp100.000 . Jadi total penghasilan tetap karyawan adalah Rp3.300.000 yang mana masih di bawah UMP yang telah ditentukan.

Dengan penjelasan tersebut, tentunya kamu sudah tahu apa itu UMR, sehingga akan lebih mudah bagi kamu yang baru saja hendak bekerja untuk mengetahui berapa standar upah yang harus kamu dapatkan.

Bacaan menarik lainnya:

Smith, K.K. & Berg, D.N. (1987), Paradoxes of Group Life: Understanding Conflict, Paralysis, and Movement in Group Dynamics, San Francisco, CA: Jossey-Bass.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait