Bisnis & Kerja Sampingan, Milenial

Mengenal 7 Orang Kaya di Indonesia dengan Perusahaannya

Ajaib.co.id – Ada anggapan yang menjelaskan jika kamu ingin menjadi orang kaya, maka kamu harus berhenti menjadi pekerja atau pegawai di suatu perusahaan, lalu mulai untuk membangun sebuah bisnis atau perusahaan.

Baik bisnis kecil atau besar, memang tidak mudah untuk dijalani. Namun, jika kamu fokus dan bersungguh-sungguh untuk mengembangkan bisnis tersebut, bukan tidak mungkin kamu bisa menjadi pengusaha yang sukses dan masuk ke dalam kategori orang kaya di Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan laporan yang dikeluarkan oleh sebuah majalah bisnis dan finansial asal Amerika Serikat yaitu Forbes. Forbes merilis daftar tujuh orang kaya di Indonesia di tahun 2019 yang didominasi oleh para pebisnis alias pengusaha sukses dengan kepemilikan perusahaan-perusahaan besar.

Jadi, bisa diambil kesimpulan jika kamu ingin menjadi orang kaya, maka bangunlah sebuah bisnis yang secara tepat dan baik. Nah, kira-kira, siapa saja tujuh nama yang masuk ke dalam kategori orang kaya di Indonesia? Berikut daftarnya.

Robert Budi dan Michael Hartono

Nama Hartono bersaudara mungkin bukan nama yang asing di telinga kamu. Pasalnya, Hartono bersaudara bisa dikatakan sebagai langganan pemberitaan orang kaya di Indonesia dengan kepemilikan perusahaan penghasil rokok kretek yaitu Djarum. Per Februari 2020, kekayaan bersih dari Hartono bersaudara sebesar USD18,6 miliar atau setara dengan Rp308,992 triliun.

Selain itu, mereka juga memiliki saham sebesar 80 persen dari total keseluruhan saham PT Bank Sentral Asia Tbk atau BCA. Dengan jumlah persenan dari saham yang dimiliki oleh mereka berarti bernilai sekitar USD37,3 miliar atau setara dengan Rp523,091 triliun. Tidak heran jika Hartono bersaudara masih berada di peringkat atas orang kaya di Indonesia.

Widjaja Family

Keluarga Widjaja dikenal sebagai keluarga dengan kerajaan bisnis paling sukses. Di mana, sosok Eka Tjipta Widjaja yang merupakan pendiri dari Sinarmas Group berada di posisi kedua orang kaya di Indonesia. Eka adalah imigran Tionghoa yang pindah dan menetap di Indonesia, lalu menikah dengan dua istri dan memiliki 15 orang anak.

Beliau memulai bisnis sejak masih remaja hingga sukses menjadi salah satu konglomerat di Indonesia lewat Sinar Mas yang ada di bidang real estate, jasa keuangan, agribisnis, bidang kertas, hingga telekomunikasi.

Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari 2019 di usia 95 tahun telah mengumpulkan kekayaan lewat bisnisnya dengan jumlah USD9,6 miliar atau setara dengan Rp134,629 triliun.

Prajogo Pangestu

Peringkat ketiga orang kaya di Indonesia jatuh pada Prajogo Pangestu. Beliau merupakan pendiri dari perusahaan Barito Pacific yang semua bernama PT Barito Pacific Timber. Perusahaan yang ia dirikan bergerak di bidang perkayuan. Prajogo memulai bisnis perkayuan ini sejak tahun 1970, lalu membentuk perusahaan besar di tahun 1993.

Selain memiliki perusahaan yang bergerak di bisnis kayu, ia juga memiliki saham perusahaan Petrokimia yang diakuisisi pada tahun 2007 sebesar 70% dari total saham perusahaan. Empat tahun setelahnya, Chandra Asri bekerja sama dengan Tri Polyta Indonesia dengan melakukan merger dan membuat perusahaan ini menjadi produsen petrokimia terintegrasi paling besar di Indonesia.

Dengan beberapa perusahaan yang dimiliki, maka total kekayaan dari Prajogo Pangestu mencapai USD7,6 miliar atau setara dengan Rp106,581 triliun.

Susilo Wonowidjojo

Perusahaan rokok yang dimiliki Susilo Wonowidjojo yaitu Gudang Garam mampu mengantarkan beliau ke posisi empat orang kaya di Indonesia. Bisnis yang sebelumnya dibangun oleh sang ayah yaitu Surya di tahun 1958, kemudian diwariskan kepada Susilo dan kakaknya Rachman Halim yang berhasil menjalankan bisnis selama seperempat abad.

Setelah Rachman Halim meninggal di tahun 2008, Susilo Wonowidjojo ditunjuk sebagai presiden direktur dengan didampingi saudara perempuannya sebagai presiden komisaris, Juni Setiawati. Total kekayaan yang dimiliki oleh beliau melalui perusahaan Gudang Garam mencapai USD6,6 miliar atau setara dengan Rp92,557 triliun.

Sri Prakash Lohia

Sri Prakash Lohia merupakan imigran dari India yang menetap di Indonesia bersama sang ayah. Beliau merupakan pendiri dari Indorama sebuah perusahaan yang memproduksi benang pintal. Selain Indorama, beliau juga memiliki saham di PET dan petrokimia. Di mana, petrokimia yang ia miliki menghasilkan pembangkit tenaga listrik petrokimia.

Selain itu, perusahaan lain yang dimiliki bergerak di bidang bahan baku tekstil, sarung tangan medis, dan poliolefin pupuk. Dengan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh Sri Prakash Lohia, total kekayaan yang dimiliki mencapai USD5,6 miliar atau setara Rp78,533 triliun dan menjadikannya salah satu orang kaya di Indonesia.

Anthoni Salim

Nama Anthoni Salim masuk ke deretan orang kaya di Indonesia. CEO dari perusahaan Indofood yang merupakan salah satu produsen mie instan terbesar di dunia ini juga memiliki saham di perusahaan investasi di Hongkong yaitu First Pacific sebesar 41%.

Total kekayaan atas perusahaan dan saham yang dimiliki Anthoni Salim mencapai USD5,5 miliar atau setara dengan Rp77,131 triliun.

Dato Sri Tahir

Pendiri Mayapada Group ini juga masuk ke daftar orang kaya di Indonesia. Perusahaan beliau bergerak di beberapa bidang seperti jaringan rumah sakit, real estate, hingga perbankan. Selain itu, beliau juga memiliki putri yaitu Grace Tahir yang merupakan presiden komisaris PT Propertindo Mulia Investama. Total kekayaan yang dimiliki Dato Sri Tahir mencapai USD4,8 miliar atau setara dengan Rp67,314 triliun.

Deretan orang-orang kaya di Indonesia ini memang didominasi oleh para pebisnis yang memiliki perusahaan-perusahaan besar. Ditambah kepemilikan saham-saham perusahaan lain atau menjadi investor yang mendanai suatu perusahaan. Hal ini berarti untuk menjadi orang kaya itu memang kamu harus memiliki bisnis atau usaha.

Selain itu, kamu juga bisa berinvestasi pada suatu perusahaan dengan cara mengakuisisi saham mereka. Namun, hal ini biasanya dilakukan oleh pebisnis yang telah melalang buana di dunia saham dan mampu mendanai suatu perusahaan dengan dana yang besar.

Hal ini berarti investasi itu juga dapat mengantarkan kamu menjadi orang kaya. Apalagi perusahaan yang sahamnya kamu miliki, performa keuangan atau penjualannya bagus sehingga nilai saham mampu melambung.

Akan tetapi, bagaimana dengan kamu yang baru ingin mencoba berinvestasi dengan dana yang tidak besar? Jawabannya tentu bisa. Kamu bisa memilih instrumen investasi lain yang tidak terlalu berisiko namun nilainya bisa naik dan menghasilkan keuntungan besar. Instrumen investasi yang dimaksud adalah reksa dana.

Apalagi kini investasi reksa dana bisa dilakukan secara online melalui smartphone kamu dengan menggunakan aplikasi Ajaib. Ajaib hadir untuk membantu kamu yang ingin berinvestasi khususnya pada reksa dana.

Ajaib akan membantu kamu menemukan jenis reksa dana mana yang cocok dengan kebutuhan sehingga kamu bisa mendapatkan keuntungan besar dengan risiko yang rendah. Yuk, download aplikasi Ajaib di smartphone kamu dan temukan kemudahan dalam berinvestasi sekarang.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait