Emas

Prinsip Dasar yang Wajib Dilakukan Dalam Investasi Emas

Prinsip Dasar yang Wajib Dilakukan Dalam Investasi Emas

Ajaib.co.id – Pedoman termudah untuk menentukan momen tepat pembelian investasi emas adalah dengan konsisten mengikuti perkembangan kurs Rupiah terhadap mata uang Dolar AS. Saat nilai Dolar AS melemah maka nilai emas meningkat. Begitupun sebaliknya, saat Dolar AS menguat, maka harga emas akan turun.

Prinsip Dasar Investasi Emas

#1 Prinsip Jangka Waktu Investasi

Meskipun selalu mudah diuangkan kapan saja, dinilai dari besaran keuntungannya, emas adalah instrumen investasi yang cocok digunakan untuk investasi jangka panjang, yaitu di atas 3 tahun, karena dalam kurun waktu 3 tahunan, investor baru akan bisa menikmati lonjakan harganya.

#2 Prinsip Perhitungan Peningkatan Nilai Investasi

Meskipun harga emas cenderung terus naik, investor tetap harus memperhitungkan peningkatan nilai emas sesuai target keuntungan investasi yang diinginkan, dan jangka waktu penyimpanannya. Perhitungan tersebut akan membantu menentukan berapa besaran nilai emas yang akan diinvestasikan. Lakukan pengamatan terhadap peningkatan harga emas dalam 3 tahun terakhir, dan ambil besaran persentase itu sebagai bahan perkiraan peningkatan nilai ke depan, dengan juga memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% jika membeli emas di pasar bebas, atau 0,45% – 0,9% jika membeli di PT Aneka Tambang (Antam).

#3 Simulasi Perhitungan Peningkatan Investasi Emas

Sebuah riset terpercaya telah membandingkan imbal hasil yang didapat atas investasi dalam 10 tahun ke belakang, mulai 25 Juni 2009 s/d 26 Juni 2019.

a. Di awal periode investasi, harga emas di pasar spot adalah USD 938,75/troy ounce, di mana kurs Rupiah terhadap USD adalah Rp10.250/USD, dan 1 troy ounce = 31,1 gram. Dengan begitu, uang senilai Rp1.000.000,- saat itu dapat digunakan untuk beli emas sebesar 3,23 gram.

b. Setelah 10 tahun berlalu, di akhir periode investasi, harga jual emas telah berkembang menjadi USD 1.429,08/troy ounce. Kurs Rupiah terhadap USD juga telah melemah hingga Rp14.135/USD. Hasilnya, 3,23 gram emas tersebut dapat ditukar dengan uang senilai Rp2.099.319,-. Kesimpulannya: peningkatan nilai investasi dalam 10 tahun adalah sebesar: 110%.

Perhitungan tersebut belum menyertakan faktor nilai pajak pembelian.

#4 Prinsip Skema Finansial Investasi Emas

Memahami bahwa emas merupakan investasi jangka panjang, pastikan bahwa kegiatan investasi ini tidak berdampak buruk terhadap kelancaran cash flow harian, terutama bagi yang sudah memiliki keluarga.

Salah satu rumus kalkulasi yang umum dipakai adalah:

saat mulai berinvestasi emas, pastikan investor telah memiliki dana cadangan tunai sebesar 6x hingga 12x pengeluaran bulanan. Langkah antisipatif ini bertujuan agar emas aman dari gangguan yang berpotensi menggagalkan jalannya skema investasi, dan bisa sukses mencapai target keuntungan yang telah ditetapkan di awal.

Meskipun masih menduduki peringkat tertinggi dari segi keuntungan investasi, perhitungan rata-rata kenaikan harga emas per tahun juga mengalami penurunan. Antara 2008 – 2010 rata-rata kenaikan harga emas per tahun adalah 20%, namun 2011 – 2013 adalah 10%, kemudian terus berfluktuasi tipis hingga sekarang.

Maka, saat target emas tercapai pada waktunya, keuntungan dari emas sebaiknya juga didiversifikasikan sebesar 30% ke dalam portfolio investasi lain seperti deposito, obligasi pemerintah, valuta asing atau pasar saham, dan sisanya bisa diinvestasikan ulang ke dalam bentuk emas, demi memaksimalkan pencapaian keuntungan investasi.

Prinsip Dasar Investasi Secara Umum untuk Pemula

#1 Komitmen & Konsisten

Untuk kamu yang ingin mulai berinvestasi, kamu harus memiliki komitmen dan melakukan investasi secara konsisten. Di mana, dengan berinvestasi berarti kamu harus sabar dalam membangun investasi tersebut. Selain emas, ada banyak pilihan investasi yang bisa kamu pilih, mulai dari reksa dana, saham, obligasi, deposito, dan sebagainya.

Pastikan sebelum memilihnya, kamu mengecek keuntungan dan kerugian instrumen investasi, dan pilihlah yang sesuai dengan tujuan kamu.

Selain itu, dalam berinvestasi, waktu juga menjadi salah satu hal penting. Di mana, beberapa investasi memungkinkan kamu untuk mencairkan dengan tanggal jatuh tempo yang relatif cepat, sedangkan ada juga beberapa investasi yang membutuhkan waktu cukup lama dalam waktu pencairan.

Selain waktu, risiko juga bisa jadi bahan pertimbangan penting bagi kamu. Semakin tinggi hasil investasi yang ditawarkan, semakin besar juga risiko yang ada. Cobalah untuk menyeimbangkan portofolio investasi agar sesuai toleransi kamu menerima risiko.

#2 Memiliki Cukup Tabungan Sebelum Berinvestasi

Tolok ukur kamu dengan orangl lain pasyi berbeda, terutama tolok ukur mengenai berapa jumlah banyak tabungan yang “cukup”. Misalnya saja, bagi kamu yang memiliki anak 1, memiliki tabungan Rp20 juta sudah cukup, lalu bagaimana dengan orang yang memiliki anak lebih dari 2?

Memiliki jumlah tabungan yang mencukupi kebutuhan sebelum menginvestasikan uang adalah hal penting. Nilai tiga bulan dana simpanan adalah jumlah minimum yang baik, sedangkan nilai enam bulan lebih aman. Hal ini sebagai salah satu langkah berjaga-jaga di kemudian hari.

Misalnya, ketika kamu menginvestasikan uang kamu selama masa tak terduga, kemudian tiba-tiba kamu harus menarik dana saat pasar sedang jatuh atau saat investasi belum mencapai tanggal jatuh temponya, sehingga kamu dikenai biaya penalti yang cukup lumayan. Ini tentu akan merugikan kamu bukan?

#3 Perhatikan Tingkat Inflasi

Terkadang bunga yang didapatkan dari tabungan memiliki angka yang tidak signifikan, bahkan ketika kamu memperhitungkan biaya admin bank, tabungan kamu bisa memiliki nominal yang sama dari waktu ke waktu.

Inflasi adalah alasan kenapa kamu perlu berinvestasi dan dapat membantu menstabilkan daya beli di masa mendatang. Untuk mengatasinya, hasil investasi harus mengalahkan tingkat inflasi nasional, sehingga pilihlah jenis investasi yang tepat dalam hal ini. Hindari untuk hanya memilih jenis investasi yang aman, tetapis angat tidak aman jika dihitung dengan nilai inflasi.

#4 Toleransi Risiko Pribadi

Untuk memulai investasi, kamu juga harus memahami prinsip risk dan return, yang menyatakan bahwa semakin tinggi potensi return, maka semakin tinggi risikonya. Sedangkan, semakin rendah return, semakin rendah juga risikonya. Hal ini penting diketahui karena prinsip risk dan return setiap orang akan berbeda karena setiap investor memiliki toleransi risiko pribadi dengan tujuan masa depan yang ingin dicapainya.

Biasanya, investor agresif akan mengarahkan instrumen dengan return tertinggi, tidak peduli besaran risiko. Biasanya, portfolio mereka terdiri dari 80-90% instrumen berisiko tinggi. Sedangkan investor lain, khususnya pemula, mungkin akan mengarahkan pada produk yang lebih aman, karena menginginkan risiko yang lebih rendah.

#5 Diversifikasi

Diversifikasi merupakan salah satu strategi untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi. Di mana, diversifikasi berarti kamu mengalokasikan dana di antara berbagai investasi. Semakin terdiversifikasi portfolio kamu, semakin terlindungi juga dana yang kamu investasikan.

Sehingga, ketika investasi yang satu gagal, return keseluruhan kamu akan tetap positif melalui dukungan dari jenis investasi lainnya. Misalnya, kamu adalah seseorang yang ingin menghindari risiko. Maka kamu bisa menyusun portofolio investasi dalam bentuk obligasi 70%, deposito tetap 10% dan 20% saham.

#6 Investasikan Return

Ketika kamu mendapatkan return yang cukup baik, investasikan kembali return yang telah didapatkan. Ini akan sangat bermanfaat terutama ketika kamu menginginkan keuntungan jangka panjang. Di mana, kamu harus menginvestasikan kembali pendapatan tersebut sehingga menghasilkan lebih banyak pendapatan.

Misalnya saja, ketika kamu menginvestasikan uang sebesar Rp10 juta ke dalam obligasi dengan bunga tahunan 10%. Kemudian, setelah satu tahun, kamu telah memperoleh bunga sebesar Rp1 juta. Kemudian kamu menginvestasikan kembali total Rp11 juta ke dalam obligasi yang sama. Kemudian, di tahun kedua kamu menghasilkan keuntungan bunga yang jauh lebih besar tanpa melakukan apapun. Seiring berjalannya waktu, hasil investasi kamu akan terus berkembang lebih lagi. Kuncinya adalah ketekunan dan frekuensi.

#7 Investasi Lebih Awal

Tidak ada waktu yang tidak tepat untuk memulai investasi. Di mana, keuntungan yang kamu dapatkan akan lebih terlihat ketika kamu memulai investasi sejak awal. Misalnya, kamu memulai investasi dengan bunga tahunan 5-6% pada usia 25 tahun dan menginvestasikan kembali setiap tahunnya.

Kemudian, temanmu yang melakukan sama dengan jumlah awal yang sama mulai usia 35. Berbagai grafik menunjukkan bahwa ketika mereka berdua berusia 60 tahun, kamu hampir melipatgandakan uang dari temanmu yang baru menabung di usia 35.

Itulah beberapa prinsip dasar investasi. Ajaib merupakan salah satu platform investasi reksa dana yang bisa membantu kamu untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Jadi, tunggu apalagi? Investasikan dana kamu sekarang di Ajaib sekarang!

Bacaan menarik lainnya:

Siamat. (1999). Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta:FEUI
Benepe, R. And Deshpande, A. (2010). Investing In Gold. Wall Street Transcript


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait