Perencanaan Keuangan

Tips Merencanakan Keuangan Era New Normal

Ajaib.co.id – Pandemi COVID-19 bukan hanya membuat kita lebih sadar terhadap pentingnya kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan finansial. Memasuki era New Normal, kamu perlu merencanakan keuangan dengan baik supaya terhindar dari berbagai kesulitan-kesulitan.

Mungkin tidak akan menjadi masalah besar bagi seseorang yang telah memiliki simpanan dana darurat atau pendapatan yang melimpah. Namun, kebanyakan orang tak memiliki sumber pemasukan selain gaji bulanan. Jadi, apa yang dapat dilakukan? Beberapa tips perencanaan keuangan ini bisa jadi solusinya.

  • Perhitungkan Semua Aset dan Kewajiban

Apakah kamu punya kebiasaan membukukan pemasukan dan pengeluaranmu? Atau kamu punya catatan yang memuat daftar semua aset dan kewajiban milikmu? Aset itu bukan hanya mencakup saham dan properti, melainkan juga bisa berupa perhiasan dan kendaraan. Sedangkan kewajiban mencakup hal-hal seperti tagihan bulanan, cicilan kredit, serta premi asuransi.

Jika kamu belum punya catatan-catatan itu, maka sekaranglah waktu yang tepat untuk membuatnya. Catatan ini merupakan fondasi awal untuk merancang perencanaan keuangan selanjutnya. Setelah kamu mengetahui bagaimana kondisi neraca keuangan pribadi, barulah kamu dapat mencari alternatif untuk meningkatkan pendapatan maupun mengurangi pengeluaran.

  • Selesaikan Tagihan-tagihan Mendesak

Dari catatan yang telah kamu buat, hitunglah berapa banyak tagihan mendesak yang dapat diselesaikan segera dengan dana yang kamu miliki. Umpamanya tagihan kartu kredit. Banyak orang hanya membayar tagihan minimum saja, tetapi membiarkan total tagihan kartu kredit bulanan semakin membengkak.

Kebiasaan menunda-nunda pembayaran tagihan kartu kredit merupakan habit yang berbahaya di era New Normal. Apabila kamu masih memiliki dana memadai hingga saat ini, sebaiknya segera selesaikan atau setidaknya kurangi penggunaannya semaksimal mungkin.

  • Pangkas Pengeluaran dengan Gaya Hidup Lebih Sehat

Ada anggaran pengeluaran rutin yang dapat dikurangi atau dihapus di era New Normal. Umpamanya biaya makan di restoran, biaya BBM untuk jalan-jalan, atau anggaran make-up. New Normal merupakan kesempatan baru bagi kamu untuk memulai kebiasaan yang lebih sehat seperti memasak sendiri dan mengurangi penggunaan make-up. Bonusnya, kebiasan-kebiasaan baru itu juga bisa meringankan beban kantong kamu.

Ada baiknya juga menghapus anggaran untuk pengeluaran-pengeluaran yang tidak urgen seperti langganan gym, cleaning service, atau beli baju setiap bulan. Cermati lagi catatan pemasukan dan pengeluaranmu untuk menemukan beragam hal yang dapat dikesampingkan atau dikerjakan sendiri demi penghematan.

  • Buat Simpanan Dana Darurat

Semua orang semestinya sudah menabung dana darurat sejak memperoleh gaji pertama. Dana darurat itu merupakan simpanan setara minimum 3 kali lipat pengeluaran bulananmu yang akan dipergunakan untuk menalangi situasi-situasi tak terduga. Misalnya ketika kamu mendadak dipecat, dana darurat bisa dipergunakan memenuhi kebutuhanmu untuk sementara waktu.

Semakin besar dana darurat yang dimiliki seseorang, maka makin tangguh pula kemampuannya untuk bertahan dalam krisis ekonomi. Jadi, selagi kamu masih memiliki pekerjaan dan gaji tetap, kamu harus berupaya membuat simpanan dana darurat. Mulailah dengan menyisihkan pendapatanmu sedikit demi sedikit dalam produk investasi yang aman seperti deposito, emas, atau reksa dana pasar uang.

  • Ikuti Asuransi Kesehatan yang Bonafide

Banyak orang baru melek tentang tingginya biaya perawatan kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Mulai dari tes rapid, tes swab, karantina, hingga opname akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya-biaya itu akan ringan bagi orang-orang yang sudah punya asuransi kesehatan, tetapi bisa jadi sangat berat bagi orang-orang yang tak punya dana cadangan. Inilah pentingnya asuransi kesehatan.

Setiap keluarga setidaknya harus memiliki BPJS Kesehatan yang dibayar lunas setiap bulan. Lebih baik lagi jika mampu menyisihkan anggaran untuk membayar premi asuransi kesehatan swasta yang bonafide dan meng-cover risiko COVID-19. Aturan coverage setiap asuransi berbeda-beda, sehingga sebaiknya hindari membeli asuransi via telepon. Ada baiknya kamu berkonsultasi langsung dengan agen di kantor asuransi sebelum membeli premi.

  • Berinvestasi dengan Orientasi Target Jangka Panjang

Apabila kamu baru saja kehilangan mata pencaharian, maka boleh jadi saat ini bukan waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi. Masalahnya, investasi mengandung potensi profit dan risiko yang seimbang. Setiap investor harus siap menanggung konsekuensi untung maupun rugi yang akan timbul di kemudian hari. Tapi kalau kamu masih punya sumber pendapatan tetap dan sudah punya dana darurat, maka ada baiknya mempertimbangkan untuk mulai berinvestasi.

Coba pikirkan, sampai kapan kamu mau hidup dari gaji melulu? Berinvestasi merupakan langkah pertama untuk mencapai kebebasan finansial dan memperoleh pendapatan pasif dalam jangka panjang. Dengan pendapatan pasif, kamu tak perlu khawatir kehilangan income gegara pemutusan hubungan kerja (PHK) atau konflik dengan atasan. Kamu juga bisa menambah pundi-pundi untuk memenuhi target besar di masa depan, seperti naik haji atau pelesir ke mancanegara.

Investasi tak membutuhkan anggaran besar. Kamu bisa mulai berinvestasi reksa dana dan saham via aplikasi Ajaib dengan modal minimal hanya Rp10.000. Unduh aplikasinya di Google Play, ikuti proses pendaftaran online, lalu tunggu hingga pendaftaranmu disetujui.

Setelah rekening investasimu disetujui, kamu dapat langsung menyetorkan dana investasi melalui ATM maupun e-Banking untuk membeli reksa dana dan saham-saham unggulan.

Artikel Terkait