Ajaib.co.id – Tak semua orang bisa kembali berkerja secara normal di masa pandemi covid-19 saat ini. Sebagian lainnya harus merasakan pahitnya ‘dirumahkan’ karena bisnis perusahaan tak lagi berjalan. Jika hal itu terjadi, kamu harus pintar-pintar mengelola uang pesangon agar tetap produktif.
Tak pelak pembatasan sosial yang ditempuh pemerintah mengakibatkan banyak bisnis berguguran. Bagi sebagian orang, pandemi covid-19 mungkin tidak menyakiti secara fisik tapi lebih kepada ekonomi.
Terkena imbas pemutusan hubungan kerja tentunya menjadi momok yang menakutkan, namun masih ada keuntungan buatmu berupa uang pesangon yang dibagikan. Jumlah yang diterima nilainya beragam dan semestinya sih tunduk pada UU No.13/2003 pasal 156 yang mengatur tentang upah apa saja yang diterima seseorang yang di-PHK.
Menurut UU No.13/2003pasal 156 kamu berhak mendapat uang pesangon, uang penghargaan dan uang penggantian hak saat terkena PHK. Tentunya besarannya disesuaikan dengan lama kamu bekerja dan besar gaji yang diterima setiap bulan.
Yuk Kelola Uang Pesangonmu
Misalnya saja Winda (28) yang telah bekerja selama enam tahun di sebuah perusahaan transportasi online sebagai operator. Gaji terakhir yang diterimanya adalah sebesar Rp 4.300.000 saja. Winda saat ini harus merasakan imbas dari efisiensi yang dilakukan perusahaannya dengan mendapat status PHK.
Pihak manajemen tempatnya bekerja meminta maaf dengan ungkapan “Kami mengerti berita ini akan menimbulkan kecemasan pada diri Anda tetapi perlu diketahui bahwa keputusan ini bukan merupakan keputusan yang mudah. Kami telah mencoba segala kemungkinan untuk menghindari hal ini terjadi.”
Setelah dinyatakan harus dirumahkan Winda menerima uang pesangon, penghargaan dan penggantian hak dengan total sekitar Rp36 juta. Dengan total yang ia terima itu tentu sepatutnya Winda tak sembarangan membelanjakan uangnya. Ia kini sedang menimbang-nimbang pilihan yang mungkin bisa ia tempuh setelah lepas dari pekerjaannya. Bukan hanya Winda, banyak dari kita mungkin juga sedang merasakan hal yang sama.
Jika kamu berpikir bisa memiliki gaya hidup sama seperti ketikakamu bekerja sebaiknya kamu berpikir ulang. Tentunya dengan Rp36 juta kamu bisa menikmati hidup seperti biasanya tanpa bekerja selama beberapa bulan. Tapi sebaiknya kamu jangan berhura-hura. Jika tidak dikelola dengan baik pesangonmu akan habis begitu saja sebelum kamu mendapat pekerjaan baru.
Kamu yang kini hanya bergantung pada pesangon dan tabungan mesti menata kembali kehidupan dengan mendapatkan sumber penghasilan rutin kembali. Karena jika tidak maka uangmu akan habis begitu saja oleh biaya hidupmu sehari-hari. Ajaib akan berikan saran untuk Winda dan kamu dalam mengelola dan berinvestasi berbekal uang pesangon yang kamu terima, simak terus ya. Berikut tips yang bisa kamu ikuti untuk mengelolanya;
TIPS MENGELOLA PESANGON
- Hitung Total Aset Lancarmu Untuk Persiapan Dana Darurat
Sebelum mencari sumber penghasilan rutin, langkah paling pertama dari semuanya adalah dengan mengidentifikasi arus keluar masuk keuanganmu. Kamu bisa mulai dengan mencatat semua aset lancarmu. Aset lancar adalah semua aset yang sifatnya bisa kamu cairkan sewaktu-waktu kamu memerlukannya. Misalnya saja total tabungan dan pesangon, emas perhiasan yang kamu kenakan, piutang temanmu yang belum dibayar. Lalu hitunglah nilai aset non-lancarmu seperti properti dan kendaraan yang kamu miliki. Asetmu akan menjadi sumber penghidupan dan dana darurat selama kamu berusaha mendapatkan sumber penghasilan rutin kembali.
2. Catat Pengeluaranmu
Setelah mengetahui berapa total asetmu, usahakan untuk membatasi pengeluaranmu agar asetmu tidak cepat habis. Inilah saat yang tepat untuk meninjau ulang pengeluaranmu. Kamu bisa mulai catat berapa pengeluaranmu secara detil per bulan.
Catat seluruh pengeluaranmu mulai dari pengeluaran rutin yang mesti dilakukan tiap bulan hingga pengeluaran impulsif alias dadakan. Pengeluaran rutin misalnya cicilan, tagihan air dan listrik, belanja beras dan kebutuhan pokok. Pengeluaran yang sifatnya impulsif adalah seperti membeli kopi susu boba di kedai di pinggir jalan atau sekedar nongkrong di kafe untuk bertemu teman lama.
Mungkin hal ini merepotkan tapi dengan begitu kamu bisa mengetahui kemana larinya uangmu selama ini setiap bulannya. Dengan demikian lebih mudah juga bagimu untuk mengelola pengeluaran yang tidak perlu. Kalau kamu mau sekarang banyak aplikasi yang bisakamu unduh di handphone-mu untuk melacak pengeluaranmu.
3. Ketahui Berapa Lama Kamu Bisa Bertahan
Budi Raharjo yang adalah Financial Planner dari OneShildt menambahkan, setelah mengetahui berapa aset lancar dan pengeluaran maka kamu bisa membagi aset lancar dengan pengeluaran. Hasilnya akan menentukan berapa bulan kamu akan bertahan dengan dana yang kamu miliki. Sebaiknya aset yang kamu miliki bisa mencukupi gaya hidupmu selama setidaknya lima bulan.
Sedangkan aset non lancar seperti kendaraan dan properti seperti rumah akan menjadi dana darurat bagi kamu. Itu akan jadi pilihan terakhir bagi kamu untuk kamu jual jika mendadak kamu sakit, tertimpa kemalangan atau lainnya.
4. Batasi Pengeluaran
Kamu semestinya tidak boleh berleha-leha selepas terkena PHK. Karena walau kamu mendapat uang pesangon, kamu sedang berada dalam masa tak berpenghasilan. Artinya seluruh asetmu terancam habis oleh pengeluaranmu sehari-hari jika kamu tidak segera mendapat penghasilan rutin. Kamu mesti berhemat sebelum punya sumber penghasilan rutin yang baru.
Aset kamu akan menjadi dana daruratmu bila sewaktu-waktu kamu sakit atau mengalami kemalangan lainnya. Jika kamu sukses dalam pembatasan pengeluaranmu, maka aset-aset kamu akan tetap terjaga.
Kamu bisa mulai dengan mengurangi pengeluaranmu untuk hiburan. Misalnya mengurangi hangout di mall dan nongkrong di kafe atau mengurangi intensitas membeli Thai Tea favoritmu. Tidak perlu dihilangkan sama sekali cukup dikurangi saja, dari yang seminggu lima kali menjadi seminggu sekali.
5. Lakukan Restrukturisasi Utang
Jika kamu memiliki utang, mungkin ada baiknya kamu pertimbangkan untuk restrukturisasi utang. Pandemi corona ini menyisakan banyak hal untuk dipertimbangkan, termasuk ketika pemberlakuan pembatasan sosial bulan-bulan lalu. Pemerintah sepakat akan membantu usaha kecil menengah dan mereka yang terdampak secara ekonomi dikarenakan wabah corona. Kamu bisa manfaatkan bantuan pemerintah berupa relaksasi kredit.
Untuk mengurangi beban kamu bisa berupaya untuk memperpanjang masa bayar kartu kreditmu atau negosiasi untuk mengurangi besaran utangmu.
Jika kamu masih mencicil kendaraan, perhatikan lagi urgensinya. Jika kamu hanya membutuhkannya sesekali saja seperti dua minggu sekali atau bahkan satu-dua bulan sekali mungkin lebih bijak bagimu untuk menjualnya saja, over credit kepada orang lain.
Mengurangi pengeluaran rutin seperti cicilan sebaiknya diperhatikan skala urgensinya agar tidak memberatkan kamu di masa prihatin. Oleh karenanya kamu harus mengerem pengeluaran yang tidak penting dan fokus prioritas pada kebutuhan pokok saja.
6. Coba dapatkan penghasilan rutin lagi dengan cari kerja lagi atau mulai berbisnis
Berikutnya kamu bisa fokus untuk mencari sumber penghasilan lagi. Meski di masa New Normal ini tidak mudah untuk mencari pekerjaan kamu harus terus berusaha agar bisa mendapat penghasilan rutin lagi. Selain bekerja, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk memulai usaha juga. Jika setelah tiga hingga lima bulan kamu masih belum bisa mendapatkan kerja, kamu sebaiknya mulai memikirkan untuk memulai bisnis.
Misalnya usaha grosir kebutuhan pokok, biasanya perputaran modal untuk usaha ini terbilang cukup cepat. Modal pertama biasanya memakan 10 sampai 15 juta rupiah. Dalam setengah tahun hingga saja biasanya sudah bisa balik modal.
Pemerintah juga mengendurkan peraturan pembatasan sosial kepada toko-toko yang menjual kebutuhan pokok. Kamu bisa yakin bahwa tokomu akan terus bisa dibuka jika kemudian karantina pembatasan sosial diberlakukan kembali.
Atau mungkin usaha online, bekerja secara freelance dan lain sebagainya. Pokoknya kamu harus berusaha agar ada pemasukan mengalir masuk dan diusahakan setara atau lebih dari penghasilan yang didapat sebelumnya.
Jika kamu tidak berhasil mendapat pemasukan maka kemungkinan besar kamu harus menjual asetmu untuk bertahan hidup. Jika sudah begitu maka artinya kamu tidak akan memiliki dana darurat lagi jika sewaktu-waktu kamu sakit atau tertimpa musibah.
7. Mulai investasi; Emas dan Reksa dana pendapatan tetap
Budi Raharjo selaku perencana keuangan di OneShildt menyatakan bahwa selama belum bekerja maka kamu tidak perlu menabung. Jadi berhenti dulu menabung dan lebih condong kepada investasi. Kamu bisa sisihkan 10% hingga 20% dari total pesangon kamu untuk berinvestasi.
Di masa-masa seperti ini penulis lebih menyarankan kamu memilih investasi yang berbasis obligasi seperti Reksa Dana Pendapatan Tetap. Mengapa demikian?
Pandemi ini lebih banyak memberikan efek kepada ekonomi secara luas dan menyebabkan kontraksi ekonomi. Kita bisa lihat adanya penurunan daya beli masyarakat dikarenakan karantina pembatasan sosial menyebabkan banyak bisnis bertumbangan. Akibatnya ada pemutusan hubungan kerja dimana-mana. Dan oleh karenanya Bank Indonesia menurunkan suku bunga hingga beberapa kali agar memudahkan para pelaku usaha untuk membesarkan usahanya kembali.
Penurunan suku bunga akan berpengaruh positif kepada obligasi yang dijual di pasar sekunder seperti ORI017 yang baru-baru ini diluncurkan. Di tahun 2016-2017 suku bunga turun dari dari 5,5% ke 4,25% dan berimbas positif kepada obligasi.
Saat itu secara rata-rata pemegang obligasi pemerintah mendapatkan keuntungan kupon ditambah dengan keuntungan selisih jual-beli hingga 23% lho! Bandingkan dengan deposito yang menghasilkan kurang dari 7% saja. Makanya tidak mengherankan kalau ORI017 laris diburu masyarakat saat ini. Jika kamu tertarik akan ada beberapa obligasi lagi yang akan diluncurkan dalam jangka waktu beberapa bulan lagi.
Kenapa bukan emas aja, kak?
Oh tentu saja emas juga merupakan pilihan bijak. Emas sudah sejak lama dikenal sebagai safe haven, alias aset yang dijadikan pengaman modal ketika kondisi ekonomi global penuh risiko dan ketidakpastian. Hal ini masih berlaku hingga saat ini.
Selama pandemi corona melanda dunia emas telah naik dalam beberapa bulan saja dari USD 1200 per troy ons hingga saat ini USD 1900 per troy ons menjebol titik tertingginya di USD 1891 di tahun 2011 silam. Bahkan banyak yang berspekulasi akan naik ke USD 2000.
Jika kamu hendak membeli emas sekarang, rasanya sedikit terlambat karena kamu akan mendapat harga tinggi. Ketika kondisi ekonomi yang dipicu pandemi dan ketegangan A.S. dan China ini berangsur-angsur pulih kamu akan dapati emas berfluktuasi. Lebih tepat jika kamu membeli di awal Januari atau saat pemerintah mulai menindaklanjuti pandemi dengan mengambil serangkaian kebijakan di bulan Maret.
Mengenai vaksin dan distribusinya tentunya semua berusaha bergerak cepat agar pandemi ini segera berakhir. Saat ini pemerintah sedang mengujikan vaksin yang diharapkan dapat segera mengatasi penyebaran wabah covid 19. Dengan adanya pengujian vaksin maka kita memperoleh secercah harapan. Harapan tersebut juga akan berpotensi menyeret rally harga emas berfluktuasi turun.
Jika kamu pikir harga emas selalu naik, nyatanya tidak begitu. Secara jangka panjang memang memberikan return positif, tapi secara jangka pendek emas cukup fluktuatif. Buktinya harga emas tertinggi dicapai di tahun 2011 di harga USD 1891, lalu baru tercapai lagi saat ini di tahun 2020.
Kebayang ga kalau kamu beli di pucuk di tahun 2011, butuh sembilan tahun untuk bisa balik modal. Emas memang rally naik saat ekonomi sedang bergejolak. Pastinya akan sangat jauh lebih menguntungkan bagi kamu untuk membeli di saat keadaan baru sedang memuncak misalnya di awal tahun 2020 sewaktu corona dinyatakan sebagai pandemi dunia. Kalau kamu beli sekarang, mungkin sedikit terlambat.
Rekomendasi
Ada banyak obligasi yang ditawarkan, tentu kamu harus pilah pilih yang sesuai untuk kamu. Nah, kamu bisa juga lho membeli reksa dana pendapatan tetap (RDPT) yang portofolionya berisikan obligasi pemerintah. Kamu bisa beli melalui Ajaib dengan mudah!
Ajaib adalah perantara jual-beli reksa dana yang dilakukan melalui online, sudah teregulasi dengan aman dan didukung oleh Softbank. Dari sekian banyak RDPT penulis lebih menyukai RDPT Sinarmas Dana Obligasi 2 dan Ciptadana Dana Obligasi.
Kamu bisa lihat betapa indahnya kenaikan yang dialami oleh Sinarmas Dana Obligasi 2 selama tiga tahun tanpa koreksi sama sekali! Dengan return 9,25% per tahun dan TANPA PENURUNAN sama sekali, RDPT ini sempurna. Portofolio Sinarmas Dana Obligasi 2 terdiri dari obligasi pemerintah dan obligasi korporat.
Kamu bisa beli Sinarmas Dana Obligasi 2 melalui Ajaib dengan aman. Produk keuangan yang sempurna ini dijual dengan harga premium sebesar Rp3754 per unit dengan minimal pembelian sebesar 10 juta rupiah. Harga yang pantas untuk produk yang sempurna.
Beberapa sobat Ajaib termasuk Winda kini memilih Sinarmas Dana Obligasi 2 karena memudahkan mereka untuk meraih cuan tanpa banyak bersusah payah. Hanya tinggal deposit, lakukan pembelian, dan duduk manis di mana saja.
Lalu di akhir tahun mereka bisa memperoleh cuan sebesar 9,25% dari yang ditanamkan. Dan setelah tiga tahun, berkaca dari sebelumnya Winda dan kawan-kawan bisa mengharap mendapat sekitar 24,89% dari investasinya.
Jika kamu mencari produk yang sedikit lebih terjangkau penulis sarankan kamu untuk melihat produk yang satu ini; Ciptadana Dana Obligasi
Ciptadana Dana Obligasi menawarkan portofolio investasi yang terdiri dari berbagai macam obligasi pemerintah. Dari semuanya produk keuangan yang satu ini memberikan return paling besar yaitu 9,47% per tahun. Hal ini menunjukkan pengelolaan yang baik. Jangan terlalu khawatir dengan fluktuasinya ya, kondisi sekarang sangat mendukung pertumbuhan RDPT. Setidaknya kamu bisa merasa aman memiliki RDPT hingga setahun ke depan mengingat kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya akan menguntungkan kamu yang punya investasi berisikan obligasi.
Produk keuangan ini dijual dengan harga Rp1514 per unit dengan minimal pembelian 100 ribu rupiah saja. Bisa kamu beli melalui Ajaib! Pastinya aman, teregulasi OJK.