Ajaib.co.id – Kehidupan generasi milenial lebih banyak dihabiskan di cafe-cafe hingga restoran. Gaya hidup seperti ini membuat mereka sulit untuk nabung untuk keperluan di masa depan. Padahal, menabung merupakan salah satu aktivitas yang menguntungkan generasi milenial di suatu hari nanti.
Agar generasi milenial punya tabungan mereka harus punya niat yang kuat. Memang benar, terkadang, hal yang positif itu harus dipaksa. Nah, kamu sebagai generasi milenial harus berkomitmen untuk menyisihkan sebagian dari uang yang kamu peroleh setiap bulannya, demi kepentingan yang lebih besar di masa mendatang.
Tips Nabung untuk Milenial
Agar masa depanmu lebih terarah dan nyaman, di bawah ini Ajaib akan memberikan beberapa tips nabung buat kamu yang punya gaji pas-pasan. Nah, untuk bisa menabung rutin, kamu perlu menerapkan strategi khusus sehingga menabung bisa tetap terlaksana meskipun gajimu belum besar.
1. Evaluasi pengaturan arus kas
Sebelum nabung rutin, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah cek kondisi kantong kamu apa adanya. Cobalah sisihkan waktu khusus untuk mengevaluasi pengaturan arus kas kamu selama ini. Apakah sudah tepat?
Kamu bisa coba dengan mencatat pengeluaran setiap bulannya sebagai langkah mudah melakukan evaluasi. Untuk mengecek arus kas, kamu juga bisa mamanfaatkan rekening koran pada transaksi di rekening bank, catatan transaksi kartu kredit juga e-wallet bila ada. Untuk pengeluaran uang tunai, tentu kamu harus mencatatanya secara manual ya.
Cobalah perhatikan arus kas tiga bulan terakhir. Kemudian kelompokkan jenis pengeluaran dalam pos-pos seperti pos makan, transportasi, pos tagihan utang atau cicilan, pos pengeluaran gaya hidup seperti belanja baju, langganan paket streaming, dan sebagainya. Dari situlah kamu bisa mengetahui kemana pengeluaranmu, dan pos mana yang menyedot penghasilan paling banyak selama ini.
2. Atur prioritas pengeluaran
Setelah itu, cobalah susun ulang prioritas pengeluaran. Pos pengeluaran terpenting seperti kebutuhan pangan dan papan, cicilan utang bila ada, pengeluaran untuk sekolah anak, dan lain-lain perlu diutamakan dan dijadikan prioritas.
Sedangkan, pengeluaran sekunder dan tersier seperti langganan platform streaming, membeli baju, dan sebagainya tempatkan di prioritas yang rendah karena masih bisa ditunda. Sedangkan pos untuk tabungan alokasikan minimal sebesar 10% dari total pendapatan rutin.
Namun, ketika pendapatanmu bertambah, maka jangan lupa tambahkan alokasi dana untuk menabung ya. Misalnya, saat ini penghasilanmu Rp10.000.000, maka 10%nya adalah Rp1.000.000. Sedangkan, gajimu naik menjadi Rp15.000.000, maka jangan nabung 10%, tapi cobalah nabung 10% dari gaji awal ditambah gaji tambahanmu, sehingga minimal kamu menabung Rp6.000.000. Karena, pendapatan bertambah bukan berarti kamu bisa berfoya-foya ya!
3. Terapkan efisiensi dan penghematan
Kesulitan nabung juga bisa dikarenakan kamu yang terlalu boros menghabiskan penghasilan. Maka, cobalah terapkan efisiensi dan penghematan agar kamu dapat mengalokasikan pendapatan untuk ditabung.
Cara berhemat tidak sulit. Biasakan membedakan antara “needs” dan “wants”, menjadi smart spender dengan memanfaatkan promo dan diskon setiap kali berbelanja dan lain sebagainya.
4. Menabung di awal menerima pendapatan
Kebanyakan orang gagal menabung karena sulit mendisiplinkan diri sendiri. Agar disiplin menabung, pastikan kamu menabung di awal penerimaan gaji. Begitu gaji masuk, keluarkan bagian pendapatan yang diperuntukkan untuk pos tabungan. Nah, sisa pendapatan baru kamu atur sesuai prioritas pos.
Kamu juga bisa mengaktifkan fitur autodebet di rekening bank sehingga membantu disiplin menabung rutin. Hampir semua bank memiliki fitur tersebut. Jadi, saat pendapatan masuk, bank langsung mendebet sebesar dana yang hendak kamu tabung ke rekening tabungan rencana.
Rekomendasi Investasi untuk Menabung
Ada banyak produk yang bisa kamu manfaatkan untuk menabung rutin setiap bulannya dan bisa memberikan kamu keuntungan besar jika dibanding hanya menyimpan uang tabungan di bank dalam bentuk simpanan. Di bawah ini adalah beberapa rekomendasi investasi untuk menabung yang bisa kamu manfaatkan.
1. Tabungan Berjangka
Tahapan Berjangka adalah salah satu produk investasi dari beberapa bank. Di mana, kamu sebagai nasabah bisa menentukan jangka waktu yang diinginkan untuk menabung di bank. Dengan memilih produk ini, maka kamu hanya bisa mencairkan dana di tanggal yang sudah disepakati.
Oleh karena itu, saat menggunakan tabungan berjangka, kamu tidak akan bisa dengan mudah mengambilnya. Pasalnya, saat dana diambil sebelum jatuh tempo, kamu akan dikenai sejumlah denda yang harus dibayarkan ke pihak bank.
Jangka waktu menabung dari tabungan ini juga cukup banyak pilihannya, mulai dari 6 bulan hingga 20 tahun, tergantung kebijakan dari bank itu sendiri. Untuk jumlah setorannya pun bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan kamu, minimal Rp100 ribu per bulannya. Jenis tabungan ini juga mempermudah kamu yang sering lupa, karena jenis produk ini memiliki fitur auto debet.
2. Deposito
Deposito merupakan produk penyimpanan uang yang disediakan bank dengan sistem penyetoran yang dilakukan di awal serta memiliki ketentuan penarikan yang hanya bisa dilakukan sesuai dengan jangka waktu tertentu yang telah disepakati oleh nasabah dan bank.
Bedanya dengan tabungan berjangka, produk ini mengharuskan kita menyetorkan sejumlah dana di awal dengan jumlah yang besar, biasanya mulai dari Rp10 juta. Meski begitu, suku bunga yang diberikan lebih besar dibanding tabungan berjangka, biasanya mulai dari 5% per tahun.
Sama dengan tabungan berjangka, produk investasi deposito memiliki jangka waktu, sehingga kamu akan dikenakana penalti jika menarik dana sebelum jangka waktu yang disepakati berakhir. Untuk jangka waktunya sendiri berbeda-beda setiap bank, mulai dari 1, 3, 6, 12 atau bahkan hingga 24 bulan.
3. Reksa Dana
Nah, selain menabung melalui deposito, kamu juga bisa mulai menabung melalui instrumen investasi reksa dana. Di mana, instrumen reksa dana memiliki keuntungan yang lebih stabil dan juga risiko yang rendah. Ini sangat cocok bagi kamu investor pemula yang masih belum memahami mengenai cara mengelola investasi. Karena dengan investasi reksa dana, kamu akan dibantu oleh manajer investasi dalam mengelola dana yang kamu miliki.
Tugasmu adalah menentukan tujuan investasi kamu, menentukan jangka waktu investasi tersebut, kemudian pilih jenis investasinya. Perlu diketahui juga bahwa investasi ini memiliki beberapa jenis yang bisa kamu pilih berdasarkan karakter kamu dan juga tujuan investasi kamu. Misalnya, ketika kamu adalah orang yang ingin mendapatkan return tinggi dan siap hadapi risiko tinggi, kamu bisa memilih investasi reksa dana saham. Sedangkan, bagi kamu yang ingin memiliki risiko rendah dan keuntungan stabil dan tidak terlalu tinggi, kamu bisa memilih investasi reksa dana pasar uang.
Selain itu, tujuan investasi kamu juga bisa membantu kamu menentukan jenis investasi. Misalnya, ketika kamu ingin membuka reksa dana untuk menabung dana pendidikan, maka kamu bisa memilih jenis investasi pendapatan tetap atau campuran dengan risiko rendah hingga sedang.
4. Saham
Saham juga menjadi salah satu produk yang bisa kamu pilih untuk menabung. Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Di mana, ketika kamu berinvestasi di instrumen ini, maka kamu telah memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.
Dengan memegang saham, maka individu maupun badan bisa mengeklaim kepemilikan pada suatu perusahaan terbuka. Artinya, pemegang saham berapa pun jumlahnya, maka kamu berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Bagi kamu yang masing bingung memilih produk investasi, cobalah untuk pahami karaktermu dan tujuanmu menabung atau berinvestasi. Kamu juga bisa melakukan konsultasi dengan ahlinya melalui aplikasi Ajaib.
Setelah melakukan konsultasi, kamu bisa dengan mudah memulai investasi reksa dana maupun saham di Ajaib juga. Ini semua bisa kamu lakukan secara online, kapan dan di mana saja. Yuk mulai investasi sekarang dan dapatkan return kamu secepatnya!