
đź’ˇHighlight
- Net sell asing dominasi pasar saham Indonesia dalam sepekan terakhir.
- Saham ANTM dan BRPT menarik perhatian investor asing dengan net buy yang signifikan.
- Pergerakan pasar saham Indonesia dipengaruhi oleh faktor eksternal dan data ekonomi domestik.
Pasar saham Indonesia kembali mencatatkan net sell asing yang signifikan dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang periode 2 Juni hingga 5 Juni 2025, pasar saham Indonesia mencatatkan net sell asing sebesar Rp4,7 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing cenderung menarik dananya dari pasar Indonesia, yang sejalan dengan tren net sell sepanjang tahun berjalan yang mencapai Rp49,88 triliun.
Meskipun demikian, beberapa saham justru menarik perhatian investor asing. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) menjadi dua emiten yang mencatatkan net buy asing meski pasar sedang mengalami tekanan. Saham ANTM tercatat mengalami net buy asing sebesar Rp400 miliar dalam sepekan tersebut, sementara saham BRPT berhasil mencatatkan net buy sebesar Rp161 miliar.
Mengapa ANTM dan BRPT Jadi Daya Tarik Investor Asing?
Saham-saham emiten besar ini mendapatkan perhatian khusus di tengah kekhawatiran tentang kondisi pasar yang lebih luas. Selain ANTM dan BRPT, beberapa saham lain yang tercatat menarik bagi investor asing antara lain PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dengan net buy sebesar Rp38,1 miliar, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang mencatatkan net buy Rp29 miliar, dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dengan Rp12,9 miliar.
Peningkatan aliran dana asing ke saham-saham tersebut menunjukkan adanya minat pada sektor-sektor yang relatif lebih bertumbuh, meskipun pasar saham Indonesia secara keseluruhan mengalami penurunan. Kapitalisasi pasar Indonesia juga tercatat turun 0,32% menjadi Rp12.381 triliun dari Rp12.420 triliun pada pekan sebelumnya.
Apa yang Mempengaruhi Pergerakan Pasar Saham Indonesia ke Depan?
Pergerakan pasar saham Indonesia, khususnya terkait aliran dana asing, sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal dan domestik. Perundingan dagang antara AS dan China yang berlangsung di London akan menjadi salah satu katalis utama bagi pasar global. Jika kesepakatan tarif impor tercapai, hal ini diperkirakan akan memberikan dorongan positif bagi pasar saham Indonesia.
Di sisi domestik, data ekonomi Indonesia seperti Indeks Belanja Konsumen (Consumer Spending Index) akan menjadi indikator penting dalam memproyeksikan pergerakan pasar di masa mendatang. Menurut analis pasar, aliran dana asing ke pasar Indonesia akan lebih selektif, dan investor akan mengalihkan portofolio mereka ke sektor-sektor yang memiliki prospek pertumbuhan yang lebih baik.
Tips dan Prediksi Pasar Saham Indonesia
Analis pasar mengingatkan bahwa pergerakan saham Indonesia pada pekan lalu juga dipengaruhi oleh aksi ambil untung (profit taking) yang terjadi di tengah libur panjang akhir pekan. Para investor lebih cenderung untuk menunggu hasil dari negosiasi dagang antara AS dan China sebelum membuat keputusan besar terkait investasi mereka.
Selain itu, pelaku pasar diharapkan tetap berhati-hati dalam memanfaatkan momentum pasar, dengan mempertimbangkan dinamika pasar global dan ekonomi domestik yang terus berkembang. Diversifikasi dan pemilihan sektor yang tepat menjadi strategi penting dalam menghadapi ketidakpastian pasar.
Baca Juga: Libur BEI Juni 2025, Apa Dampaknya untuk Investor?
Mulai Investasi Saham Indonesia di Ajaib!
Cara beli saham:
- Buka aplikasi Ajaib, masuk ke tab “Market” untuk mencari saham yang akan dibeli. Atau bisa juga pilih saham yang ada di “Watchlist”.
- Pilih saham yang ingin dibeli, klik “Beli”
- Pilih tipe order (Limit/Auto), atur harga & jumlah lot.
- Klik “Beli” dan cek status order di tab “Riwayat”
Cara jual saham:
- Masuk ke tab “Portofolio”
- Pilih saham yang ingin dijual, klik “Jual”
- Tap harga yang diinginkan, isi jumlah lot
- Konfirmasi penjualan dan cek status di “Riwayat”
Referensi:
Bisnis.com. Net Sell Dominasi Bursa RI, Saham BRPT dan ANTM Diburu Asing. Terakhir diakses 9 Juni 2025.
Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai saran investasi. Semua keputusan investasi harus berdasarkan riset dan pertimbangan pribadi. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat penggunaan informasi ini. Sebelum membuat keputusan investasi, pastikan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional.