Ajaib.co.id – PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) tercatat sebagai salah satu perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam daftar Forbes Asia’s Best Under a Billion 2021.
Forbes Asia’s 200 Best Under a Billion 2021 adalah daftar 200 perusahaan terbaik di Asia Pasifik dengan kategori pendapatan di atas 10 juta dolar AS dan di bawah 1 miliar dolar AS atau senilai Rp14 triliun.
Menurut Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, pencapaian ini adalah hasil kerja keras dari seluruh bagian Prodia, serta dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh pemangku kepentingan.
Prodia optimis untuk terus berupaya mencatatkan pertumbuhan kinerja, agar perusahaan dapat selalu memberikan nilai tambah dan imbal hasil yang optimal.
Di sisi lain, PRDA juga optimis bahwa bisnisnya dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan berkontribusi dalam ekosistem kesehatan di Indonesia.
Perlu diketahui, bahwasanya pertumbuhan Earning Per Shares (EPS) dan Return On Equity (ROE), pendapatan, dan kinerja non keuangan seperti GCG merupakan bagian dari kriteria yang ditetapkan oleh Forbes Asia dalam memilih perusahaan di Asia Pasifik untuk daftar tersebut.
Forbes Asia kemudian menyeleksi 20.000 perusahaan yang berbeda di wilayah Asia Pasifik untuk menentukan daftar tersebut.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam Forbes Asia’s Best Under a Billion 2021 dapat dikategorikan sebagai perusahaan kelas menengah dengan kinerja keberlanjutan secara jangka panjang.
Selain PRDA, ada juga lima perusahaan Indonesia lainnya yang masuk ke dalam daftar Forbes Asia’s 200 Best Under a Billion 2021, antara lain PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK).
Pada kinerja semester I-2021, PRDA berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih senilai 88,4% menjadi Rp1,2 triliun dan laba bersih Rp301,02 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada raihan semester I-2021, PRDA telah melayani lebih dari 8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri tes genomik, tes rutin, tes COVID-19, dan test pemeriksaan kesehatan lainnya.
Sementara itu, lebih dari 80% pendapatan PRDA dikontribusi oleh tes non COVID-19, seperti tes genomik dan tes rutin. Hal ini sejalan dengan komitmen PRDA untuk mempromosikan konsep pengelolaan kesehatan (Personalized Medicine), di mana seseorang dapat memprediksi risiko penyakit berdasarkan kondisi gennya.
Margin laba bersih dan margin EBITDA PRDA masing-masing meningkat menjadi sebesar 24,3% dan juga 35,9%. PRDA membukukan rasio lancar sebesar 663,1% dan rasio cepat sebesar 638,4%.
Pada bulan Mei 2021, PRDA berhasil meraih penghargaan Best Disclosure & Transparency untuk kategori Perusahaan dengan kapitalisasi pasar menengah (Mid Cap) pada the 12th IICD Corporate Governance Awards yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) di Financial Hall, Jakarta.
Selain itu, PRDA juga mendapatkan peringkat ketiga The Best CSR of the Year untuk kategori Public Company-Non Finance pada Agustus 2021. Penghargaan ini diberikan oleh Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (ICSRA) 2021.
Sumber: Cetak kinerja positif, Prodia (PRDA) masuk daftar Forbes Asia’s Best Under a Billion, dengan perubahan seperlunya.