Ajaib.co.id – Pada tahun 2022 ini, PT PP Properti Tbk (PPRO) menargetkan pendapatan dan laba bersih dapat tumbuh 10% sampai 15%. Ini seiring dengan pernyataan Deni Budiman, Direktur Keuangan PP Properti, yang mengungkapkan bahwa pihaknya melihat prospek bisnis yang cerah di sektor properti.
Ia juga menambahkan bahwasanya sektor residensial akan menjadi salah satu sektor yang akan tumbuh lebih baik daripada tahun 2021.
“Sehingga kami berupaya terus mengembangkan tidak hanya produk apartemen melainkan produk rumah tapak (landed house) dengan konsep rancangan orientasi hidup sehat yang terdapat di Depok, Bandung dan Semarang,” jelas Deni kepada Kontan.co.id, pada Minggu (20/3).
Sementara itu, PPRO juga menargetkan marketing sales sebesar Rp1,2 triliun di sepanjang tahun 2022 ini. Adapun pencapaian penjualan di tahun lalu mencapi sekitar Rp932 miliar, dengan kontribusi penjualan terbesar berasal dari proyek The Alton, Begawan Apartemen, Grand Dharmahusada Lagoon, dan Grand Sungkono Lagoon.
Untuk mencapai target tersebut, PP Properti berencana mempercepat penjualan unit ready stock, dengan cara memanfaatkan dukungan relaksasi PPN yang diberikan oleh pemerintah.
Selain itu, PP Properti juga akan menggarap empat proyek Konstruksi Residensial di empat lokasi di antaranya yaitu Proyek Louvin yang berlokasi di Sumedang, kemudian Proyek Permata Puri Cibubur – Transyogi, Proyek Tana Babarsari di Yogyakarta dan proyek Westown View yang berlokasi di Surabaya.
“Kami optimis target penjualan tahun ini bisa mencapai Rp 1,2 triliun,” tuturnya.
Lebih lanjut, PPRO akan menggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp300 miliar yang berasal dari kas internal untuk memuluskan rencana proyek-proyek tersebut. PP Properti juga akan menggunakan dana tersebut untuk menyelesaikan pembangunan mall & hotel, sementara sisanya untuk pengembangan kawasan.
Untuk memuluskan rencana proyek-proyek tersebut, PP Properti menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 300 miliar yang berasal dari kas internal. PPRO akan menggunakan dan ini untuk penyelesaian pembangunan mall & hotel dan sisanya untuk pengembangan kawasan.
Adapun, berdasarkan laporan keuangan PP Properti hingga kuartal III-2021, pendapatan usaha PPRO tercatat sebesar Rp847 miliar atau turun 33,7% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp1,27 triliun. Sementara, laba bersih turun 84,72% dari Rp76,48 miliar menjadi Rp11,68 miliar di akhir September 2021.
Sumber: PP Properti (PPRO) Membidik Kenaikan Pendapatan dan Laba 15% Tahun Ini, dengan perubahan seperlunya.