Berita

PMI Manufaktur Indonesia Desember Terdepresiasi ke 53,5

Sumber: Pexels

Ajaib.co.id – IHS Markit mencatat bahwa Purchasing Managers’ Index atau PMI Manufaktur Indonesia pada Desember 2021 lalu berada di posisi 53,5 atau turun dari 53,9 pada bulan sebelumnya.

Meski demikian, industri manufaktur masih berdaya. Pasalnya, industri manufaktur masih berada dalam zona ekspansif atau indeks di atas 50.

Sementara itu, Jingyi Pan selaku Economics Associate Director IHS Markit, mengungkapkan bahwa secara keseluruhan sentimen sangat positif.

“Laju pemulihan di seluruh sektor manufaktur Indonesia melambat pada Desember. Meski sub-indeks output menunjukkan pertumbuhan produksi yang lebih tajam, namun terjadi perlambatan pada pertumbuhan permintaan, dengan total pekerjaan baru mengalami ekspansi pada laju lebih lambat selama empat bulan,” tutur Jingyi Pan dalam keterangan resminya pada Senin (3/1).

Adapun hambatan pasokan yang masih menjadi alasan utama di sektor manufaktur Indonesia. Di mana kinerja pemasok terus memburuk dan perusahaan terus melaporkan tekanan harga yang lebih tinggi. Hal ini kemudian berdampak pada produksi di beberapa perusahaan. Oleh karena itu, snagat penting untuk memantau apabila hal ini terus berdampak pada produksi, atau bahkan dapat berdampak pada momentum pertumbuhan yang akan datang.

Di sisi lain, Jingyi Pan menyebutkan bahwa secara keseluruhan sentimen bertahan sangat positif, dengan tingkat kepercayaan diri bisnis di atas rata-rata jangka panjang menunjukkan bahwa manufaktur Indonesia masih optimistis terhadap pertumbuhan produksi berkelanjutan selama periode tahun 2022.

Kemudian, posisi manufaktur terkini juga mewakili perbaikan kondisi bisnis di seluruh sektor manufaktur Indonesia empat bulan berturut-turut, meski tingkat perbaikan merupakan yang paling lambat sejak bulan September.

Sementara itu, tercatat, permintaan dan produksi barang buatan Indonesia ekspansi selama empat bulan berturut-turut hingga Desember. Pertumbuhan output meningkat dari posisi bulan November ke posisi tercepat ketiga dalam rekor.

“Untuk memenuhi kenaikan permintaan dan persyaratan produksi yang lebih besar, manufaktur Indonesia meningkatkan aktivitas pembelian pada Desember, yang juga berkontribusi menaikkan tingkat inventaris pra-produksi,” jelas IHS.

Adapun, peningkatan aktivitas pembelian juga berkaitan dengan harapan kenaikan permintaan pelanggan pada bulan-bulan yang akan datang.

Sumber: IHS Markit: PMI Manufaktur Indonesia Desember turun ke 53,5, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait