Investasi

Perbandingan Forex Dengan Saham yang Perlu Diketahui

trading saham pemula

Ajaib.co.id – Ada sekitar 700 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Yang mana yang kiranya ingin kamu perjual-belikan? Mengamati ratusan saham terus-menerus cukup sulit untuk dilakukan. Namun dengan forex, hanya ada delapan mata uang utama yang perlu diperhatikan.

Pasar modal Indonesia menjadi lebih ramai sejak diberlakukannya gerakan Yuk Nabung Saham. Transaksi pun meningkat di pasar reguler. Ternyata Foex dan saham memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Berikut pembahasannya;

Business Hours

Pasar Forex tersedia 24 jam sehari Senin sampai Jumat. Sedangkan bursa saham buka hanya di jam-jam tertentu saja. Bursa saham buka Senin sampai Jumat jam 9:00 pagi hingga jam 16:00 sore.

Bayangkan seperti ini; kamu sedang di rumah pada jam 7 malam yang artinya bursa efek sudah tutup pada jam itu. Di malam hari kamu mendengar sesuatu yang bagus di berita yang berhubungan dengan saham BSDE. Kamu tidak bisa membeli BSDE sebelum jam 9 keesokan pagi.

Likuiditas – Eksekusi Transaksi

Forex adalah pasar keuangan terbesar di dunia. Sebagai perbandingan saja, mari kita lihat tiga bursa saham terbesar di dunia; Volume transaksi rata-rata harian di London Stock Exchange  adalah USD 12 Miliar , Tokyo Stock Exchange USD 24 Miliar, New York Stock Exchange USD 32 Miliar; Rata-rata volume perdagangan Forex setiap harinya adalah USD 6 Triliun sehari.  Trasaksi di pasar spot forex sekitar  USD 1.5 Triliun sehari. Oleh karenanya semua transaksi akan dapat tereksekusi segera.

Ini berkaitan dengan likuiditas, alias kecepatan eksekusi transaksi. Transaksi yang tidak segera tereksekusi disebut tidak likuid. Sebaliknya pasar keuangan yang bisa segera mengeksekusi transaksi disebut likuid.

Berbeda halnya dengan saham. Banyak saham tidak likuid alias jarang ditransaksikan dalam beberapa waktu. Hal itu sesekali menyulitkan para trader untuk melakukan jual-beli. Kadang dalam keadaan yang sangat ramai kita tidak mendapat jumlah lot yang diinginkan.

Misalnya ketika Bank Ganesha Tbk (BGTG) dikabarkan hendak diakuisisi oleh Bank BCA, dengan segera ramai transaksi terjadi. Kamu ingin 1000 lot BGTG di harga 80, ternyata pasar hanya bisa memberikan kamu 55 lot saja di harga 80. Sisanya kamu harus beli di fraksi harga berikutnya yaitu 82 atau 84. Di pasar Forex, berapa lot pun akan langsung tereksekusi. Pasar forex memiliki likuiditas yang tinggi karena merupakan pasar finansial terbesar di dunia.

Dalam keadaan normal semua transaksi kamu baik jual maupun beli akan langsung tereksekusi di pasar forex.

Manipulasi

Karena ukuran pasar Forex yang sangat besar maka akan sangat sulit untuk dimanipulasi. Seseorang dengan nilai kekayaan yang sangat besar atau bank apa pun dengan kekayaan bersih yang besar tidak punya kuasa untuk memanipulasi kurs mata uang hanya dengan memperdagangkannya.

Misalnya saja untuk pasangan mata uang EUR/USD dibutuhkan $100 juta hanya untuk menggerakkan 1 pip. Satu pip adalah seperseratus nilai terkecil dari mata uang lawan. Itu adalah likuiditas yang sangat besar di pasar valuta asing. Itu artinya posisi dagang apapun di bawah kondisi pasar normal akan langsung tereksekusi.

Oleh karenanya sulit bagi seseorang atau satu lembaga untuk menaik-turunkan harga pasangan mata uang dalam sebuah periode.

Lebih mudah melakukan manipulasi harga di saham. Katakanlah saya ingin memanipulasi harga saham BIPI, misalnya, yang diperdagangkan di harga Rp50 per lembar saham. Dengan cash katakanlah senilai 3 milyar rupiah sudah saya sudah bisa menggerakkan BIPI hingga menyentuh Auto Reject Atas.

Sering juga pendapat seorang pakar, rumor tentang saham atau analisis saham tertentu di media atau rekomendasi broker bisa memberikan pengaruh pada harga saham secara jangka pendek. Misalnya analis A merekomendasikan emiten kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).  Keesokan harinya saham TKIM berpeluang naik sekian persen misalnya.

Short-Selling

Pasar saham kini tidak membolehkan penjualan tanpa pembelian terlebih dahulu. Transaksi yang mengizinkan penjualan sebelum memiliki barang dinamakan dengan Short-Selling. Di pasar saham kamu hanya bisa membeli dahulu baru menjual kemudian. Membeli sebelum memiliki barangnya disebut dengan Long.  

Di pasar  Forex kamu bisa melakukan Short maupun Long. Sehingga ada lebih banyak kesempatan trading di Forex baik saat harga turun maupun naik.

Pilihan Beragam

Pilihan saham sangat banyak, cukup sulit memperhatikan semuanya. Ada banyak sekali emiten yang terdaftar di pasar saham, saat ada satu saham Anda harus memperhatikan yang lainnya dalam sektornya. Sangat penting memahami manajemennya, kompetisinya, apakah ada demonstrasi dan lain sebagainya dan itu ada di masing-masing perusahaan. Artinya ada banyak sekali perusahaan berbeda yang perlu Anda fokuskan perhatian.

Sedangkan pasar forex, tidak ada terlalu banyak pasangan mata uang yang perlu Anda perhatikan. Hanya ada 8 mata uang utama (USD, EUR, GBP, CAD, JPY, CHF, AUD, NZD). Anda cukup ketahui saja tentang kondisi ekonomi dari ke-8 mata uang ini. Tidak seperti saham yang jumlahnya ada ratusan. Mencari peluang di saham lebih sulit daripada mencari peluang di forex.

Leverage

Leverage atau pengungkit digunakan di pasar forex. Itu merupakan hal yang baik tapi juga buruk bagi trader. Satu lot di pasar forex senilai USD 100,000. Dengan minimum lot sebesar itu maka sebelum tahun 1990 seseorang baru bisa bertransaksi forex dengan modal setidaknya USD 10 juta. Dengan adanya leverage sebesar 100:1 maka 1 lot forex hanya memerlukan modal USD 1000 saja. Sejak diberlakukannya leverage maka trader-trader dengan modal di bawah USD 100,000. Bahkan trading hingga micro lot juga diperbolehkan sehingga kamu bisa mulai trading dengan USD 100 saja.

Tapi justru karena itulah potensi kerugian di Forex bisa sepenuhnya menghabiskan modalmu sepenuhnya. Berbeda dengan pasar saham, karena tidak ada leverage di saham maka kerugianmu hanya sebatas investasimu di saham yang kamu beli saja. Kerugianmu tidak akan menghabiskan sisa ekuitasmu seperti di Forex.

Auto Reject Harga

Di saham ada yang disebut dengan Auto Rejection. Jadi pergerakan harga dibatasi hanya sampai 25% hingga 35% ke bawah atau atas. Sehingga kejatuhan harga saham dibatasi di titik tertentu saja. Nah, di forex tidak ada yang seperti Auto Reject seperti itu.

Alhasil jika kamu lupa meletakkan Stop Loss di Forex maka saat ada keadaan yang tidak terduga kamu bisa saja mendapati posisimu minus sampai berpuluh-puluh persen bahkan sampai menghabiskan seluruh modalmu.  Oleh karena adanya Auto Reject saham seringkali dianggap lebih aman daripada Forex.

Artikel Terkait