Uncategorized

IHSG Tertekan, Pelemahan Saham Perbankan Jadi Penyebab Utama!

IHSG Tertekan, Pelemahan Saham Perbankan Jadi Penyebab Utama!

đź’ˇHighlight

  • IHSG terjun 1,7%, tertekan oleh pelemahan saham perbankan dan faktor eksternal.
  • Neraca perdagangan Indonesia yang menurun dan kebijakan tarif AS memberikan dampak besar.
  • Data PMI yang kontraktif semakin memperburuk kondisi ekonomi dan menggerus sentimen pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang cukup signifikan pada perdagangan hari ini, 2 Juni 2025. Pada akhir sesi pertama, IHSG tergerus 1,70%, bergerak turun ke level 7.054,18. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 13,74 triliun dengan volume mencapai 13,21 miliar saham. Perdagangan berlangsung dalam 876 ribu kali transaksi, namun kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp 12.256 triliun.

Penyebab Utama Pelemahan IHSG

Ahmad Mikail Zaini, Chief Economist Sucor Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa penurunan IHSG ini salah satunya dipengaruhi oleh pengumuman data ekonomi Indonesia, khususnya terkait dengan neraca perdagangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus, namun surplus tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Surplus neraca perdagangan yang menurun tajam membuat beberapa investor khawatir, terutama terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Zaini menambahkan bahwa penurunan surplus ini kemungkinan akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah ke depannya.

Kebijakan Ekonomi AS Meningkatkan Sentimen Negatif

Sementara itu, Nafan Aji Gusta, Ekonom di Mirae Asset Sekuritas, menambahkan bahwa penurunan IHSG juga tak terlepas dari kebijakan Presiden AS Donald Trump. Trump yang baru saja mengumumkan kenaikan tarif impor hingga 50% terhadap Uni Eropa, serta kebijakan tarif yang kontroversial, memberikan sentimen negatif pada pasar global, termasuk pasar Indonesia.

Menurut Nafan, kebijakan tarif yang tidak sesuai dengan peraturan internasional ini menyebabkan ketidakpastian yang mengganggu kepercayaan pasar. Hal ini membuat banyak investor asing melepaskan saham-saham mereka, terutama di sektor perbankan yang mengalami pelemahan tajam.

PMI Indonesia Tunjukkan Kontraksi

Tidak hanya faktor eksternal, data PMI (Purchasing Managers’ Index) Indonesia juga memberikan dampak negatif pada pasar. PMI manufaktur Indonesia tercatat berada di angka 47,4, yang mengindikasikan adanya kontraksi dalam aktivitas manufaktur selama bulan Mei 2025. Ini menjadi kontraksi kedua berturut-turut setelah bulan April.

Angka PMI yang di bawah 50 menunjukkan bahwa dunia usaha Indonesia masih menghadapi tantangan berat dalam hal permintaan dan produksi. Penurunan pesanan baru yang tajam, bahkan terburuk sejak Agustus 2021, semakin memperburuk outlook ekonomi Indonesia.

Dampak Terhadap Pergerakan Saham

Pelemahan IHSG diakibatkan oleh tekanan jual yang besar dari sektor perbankan dan beberapa saham besar lainnya, seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA), yang mengalami penurunan tajam. Hal ini berimbas pada seluruh pasar saham, dengan sentimen negatif yang semakin kuat.

Baca Juga: Bedah Saham Calon IPO: PT Chandra Daya Investasi (CDIA), Profil, Laporan Keuangan

Apa yang Harus Diperhatikan Investor?

Menghadapi ketidakpastian global dan domestik, investor di pasar saham Indonesia perlu berhati-hati. Meskipun ada beberapa indikasi pemulihan ekonomi, faktor eksternal seperti kebijakan AS dan penurunan PMI domestik menjadi tantangan yang harus diperhatikan. Investor perlu memantau perkembangan terkait kebijakan moneter, suku bunga, dan kebijakan tarif untuk memprediksi pergerakan IHSG di masa mendatang.

Jika kamu tertarik untuk memulai investasi atau mencari peluang saham lainnya, Ajaib adalah platform yang tepat untuk membantu kamu berinvestasi dengan aman dan mudah. Cek platform Ajaib sekarang untuk menemukan berbagai peluang investasi yang menarik. Daftar di Ajaib sekarang!

Referensi:
Romys Binekasri. Alasan Saham Bank Kompak Anjlok. CNBC. Terakhir diakses 3 Juni 2025.

Artikel Terkait