Tantangan ekonomi global yang ditandai peningkatan tajam harga minyak dunia dan perubahan iklim pada 2017, belum pulih hingga sekarang. Malah semakin nyata. Makin langka dan mahalnya bahan baku, transportasi, biaya kesehatan dan pendidikan, sulitnya lapangan pekerjaan, kebangkrutan usaha skala kecil hingga raksasa, seringnya bencana alam, peningkatan suhu ekstrim, kekeringan dan gagal panen, semuanya tak dipungkiri mendatangkan rasa apatis.
Namun dengan cara pandang bijak, semuanya tampak sebagai tantangan baru, yang akan menentukan-ulang pergeseran definisi dan pola pikir kita dalam menyusun prioritas, guna bertahan hidup dan menjaga kelangsungan kesejahteraan.
Pilihan Bijak Atas Gaya Hidup
Apa sih gaya hidup milenial itu? Seberapa bedanyakah dengan gaya hidup sebelumnya? Jawabannya ada pada perbedaan prioritas di antara keduanya. Gaya hidup Milenial menjadi khas dengan pandangannya yang lebih santai terhadap pekerjaan, kejeliannya melihat peluang dan nilai jual sosial (social currency). Sedangkan gaya hidup Gen X di era sebelumnya – seperti yang dipopulerkan Douglas Coupland dalam bukunya: Generation X: Tales for an Accelerated Culture, – khas dengan solidaritas terhadap sesama dan keluwesannya menyerap dinamika perubahan.
Mana yang lebih baik haruslah dinilai secara bijak berdasarkan kesesuaian proritasnya dengan kondisi alam dan tantangan ekonomi global yang akan dihadapi. Cowok milenial nggak akan mengajak fine dinning, tapi lebih ke culinary experience!
Iyalah, menurut mereka, daripada dana sebesar itu habis hanya untuk fine dinning, mending sebagian dipakai kulineran nyantai aja, sisanya untuk beli investasi dana reksa demi masa depan berdua. Uh, Milenial banget kan?
Itulah penataan ulang pola pikir yang dihasilkan dari cara pandang bijak terhadap situasi ekonomi terkini, seperti juga halnya: milih transportasi umum vs mobil pribadi, sepedaan vs motor, online shopping vs malling, karir startup vs korporasi, e-money vs cash, reksa dana vs deposito, dan seterusnya..
Visi Bijak Terhadap Kesejahteraan Masa Depan
Bumi lelah, Ozon makin berlubang, mengakibatkan perubahan cuaca ekstrim di seluruh penjuru dunia yang mengikis daya dukung alam terhadap kesejahteraan manusia. Penurunan ini adu cepat dengan upaya manusia dalam mencegahnya.
Gagal panen akibat kekeringan dan hama hampir tak dapat dicegah oleh teknologi irigasi, reboisasi dan pestisida. Visi bijak dalam menilai masa depan yang penuh tantangan akan meningkatkan perilaku hemat dan mencari peluang investasi.
Investasi pun akan mengalami tata ulang pemikiran, dari yang dulunya aset tak bergerak, sekarang ke reksa dana dan fintech. Kenapa? Karena resikonya lebih kecil dan bisa menyelamatkan kesejahteraan masa depan.
Sikap Bijak Dalam Berbagi
Kalau masa depan tampak makin penuh tantangan, akankah perilaku individualis menguat, atau justru komunal? Tergantung dari kalkulasi bijak terhadap tantangan dan kemampuan diri dalam mengatasinya.
Jadi, sebenarnya orang-orang berkumpul untuk saling menolong atau minta tolong sih? Cara pandang bijak tentang usaha dan keberuntungan akan mendorong orang-orang untuk lebih saling berbagi daripada meminta.
Bijak Kombinasikan Pengetahuan Dan Pengalaman
Lebih mudah untuk menjadi pintar, daripada bijak. Kepintaran didapat dari ilmu pengetahuan, kebijakan diperoleh dari memadukan ilmu pengetahuan dengan analisa pengalaman. Dengan pola pikir bijak, teori textbook bisa menemukan adaptasinya di lapangan, begitu pun sebaliknya.
Cara pandang bijak mampu merajut sejarah masa lalu dengan kegalauan masa kini, dan impian masa depan. Selamat berbijak ria!
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.
