Ajaib
Menu

Berita

MSCI Free Float, Lihat Pengaruhnya ke IHSG

SarifaOctober 28, 2025

free float msci

Perubahan aturan free float MSCI yang baru saja diumumkan mengguncang pasar saham Indonesia. IHSG terkoreksi tajam, dan nilai investasi asing di pasar kita berpotensi berubah. Sebagai investor, memahami dampaknya membantumu mengambil keputusan yang tepat.

Beberapa hari lalu, IHSG anjlok lebih dari 1,8% dalam satu hari. Penurunan ini dipicu oleh pengumuman Morgan Stanley Capital International (MSCI), lembaga penyusun indeks global, yang berencana mengubah cara mereka menghitung free float atau saham publik untuk perusahaan-perusahaan Indonesia.

Perubahan metodologi ini, yang rencananya akan diterapkan pada Mei 2026, bisa membuat bobot beberapa saham besar Indonesia dalam Indeks Morgan Stanley Capital International menurun. Akibatnya, dana investasi pasif global yang mengikuti indeks MSCI mungkin akan menyesuaikan portofolionya, memicu arus keluar modal asing dari pasar kita. Artikel ini akan membahas dampak sentimen ini, mulai dari koreksi IHSG, saham-saham yang terdampak, hingga langkah OJK menyikapinya.

Mengapa Indeks Morgan Stanley Capital International Penting?

Sebelum menyelami lebih dalam, mari kita pahami dulu kekuatan Indeks Morgan Stanley Capital International. Bagi investor global, indeks ini adalah “peta” resmi untuk berinvestasi di Indonesia.

Miliaran dolar dana investasi pasif, seperti Exchange Traded Funds (ETF), secara otomatis “menyalin” komposisi indeks MSCI. Apa artinya buat kamu? Jika sebuah saham masuk atau naik bobotnya dalam indeks, dana-dana internasional itu wajib membelinya. Sebaliknya, jika bobotnya turun atau terdorong keluar, mereka akan melakukan aksi jual. Inilah yang membuat setiap keputusan MSCI sangat berdampak pada arus modal dan likuiditas saham di portofoliomu.

Dampak Langsung: Koreksi IHSG & Saham Konglomerasi

Sentimen perubahan aturan free float MSCI ini langsung direspons negatif oleh pelaku pasar. IHSG bukan hanya terkoreksi, tetapi sempat anjlok lebih dari 3% pada satu sesi perdagangan.

Mengapa Pasar Bereaksi Tajam?

Kekhawatiran terbesar adalah potensi penurunan bobot (weight) saham-saham Indonesia dalam indeks MSCI. Jika bobot turun, dana asing yang mengikuti indeks tersebut akan mengurangi asetnya di saham-saham tersebut, berpotensi memicu capital outflow dari Bursa Efek Indonesia.

Saham-saham yang paling terpukul adalah saham-saham konglomerasi dengan struktur kepemilikan yang terkonsentrasi, seperti BRPT, BREN, dan CUAN yang terkoreksi lebih dari 10% dalam sehari. Saham-saham ini memiliki kepemilikan besar oleh kelompok tertentu atau korporasi, yang dalam metodologi baru berisiko dianggap bukan sebagai free float.

Mengenal Foreign Inclusion Factor (FIF) & Dampaknya

Kunci untuk memahami perubahan ini adalah konsep Foreign Inclusion Factor (FIF). FIF adalah faktor penyesuaian yang digunakan MSCI untuk menentukan seberapa besar porsi saham sebuah emiten yang benar-benar bisa dimiliki dan diperdagangkan oleh investor global.

  • FIF 1.0 (100%): Artinya tidak ada batasan kepemilikan asing. Seluruh free float saham bisa dihitung dalam indeks.
  • FIF 0.25 (25%): Artinya hanya 25% dari free float saham tersebut yang diakui MSCI, misalnya karena adanya pembatasan regulasi.

Metodologi baru MSCI berpotensi menurunkan FIF banyak saham. Sebagai contoh, simulasi menunjukkan FIF BBCA bisa turun dari 0.45 menjadi 0.325. Artinya, meski harga saham tidak berubah, kapitalisasi pasarnya yang diakui oleh Indeks Morgan Stanley Capital International menjadi lebih kecil, sehingga bobotnya dalam indeks berkurang.

Sinergi dengan Rencana OJK: Mendorong Transparansi & Likuiditas

Menariknya, wacana dari MSCI ini berjalan beriringan dengan inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK berencana membahas aturan peningkatan free float saham domestik pada kuartal IV 2025.

OJK menyadari bahwa free float yang rendah menyebabkan saham sulit ditransaksikan dan tidak mencerminkan harga pasar yang wajar. Wacana yang beredar adalah OJK akan mewajibkan free float minimal 10%, dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Langkah ini, bersama dengan perubahan MSCI, meski menimbulkan gejolak jangka pendek, bertujuan memperkuat governance dan transparansi pasar Indonesia dalam jangka panjang.

Bagaimana Investor Menyikapinya?

Menghadapi ketidakpastian ini, berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu pertimbangkan:

  1. Pahami Struktur Kepemilikan Saham: Mulai perhatikan dengan siapa saham di portofoliomu. Saham dengan kepemilikan yang sangat terkonsentrasi pada keluarga pendiri atau korporasi lain mungkin lebih rentan terhadap perubahan aturan ini.
  2. Lihat Koreksi sebagai Peluang: Bagi investor jangka panjang, koreksi akibat sentimen non-fundamental bisa menjadi saat yang tepat untuk mengakumulasi saham-saham unggulan dengan harga yang lebih menarik.
  3. Fokus pada Fundamental: Ingatlah bahwa perubahan ini pada dasarnya adalah penyesuaian teknis. Selama prospek pendapatan, pertumbuhan, dan daya saing emiten tersebut tetap solid, tekanan harga ini mungkin hanya bersifat sementara.
  4. Diversifikasi Portofolio: Peristiwa ini mengingatkan kita betapa pentingnya diversifikasi. Dengan menyebar investasi ke berbagai sektor dan jenis saham, dampak dari satu peristiwa kebijakan tertentu terhadap portofoliomu dapat diminimalisir.

Katalis Teknikal yang Membawa Perubahan Struktural

Sentimen free float MSCI telah menjadi katalis teknikal yang powerful, memukul IHSG dan saham-saham tertentu dalam jangka pendek. Namun, di balik gejolak ini, terdapat implikasi struktural yang positif bagi pasar modal Indonesia.

Transisi menuju metodologi yang lebih ketat dan transparan, yang didukung juga oleh rencana OJK, pada akhirnya akan membuat pasar Indonesia lebih investable dan menarik di mata investor institusi global. Setelah fase penyesuaian ini berlalu, pasar kita akan berdiri di fondasi yang lebih kuat, dengan likuiditas dan tata kelola yang lebih baik.

Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membeli dan Menjual Saham di Ajaib

Mulai Investasi Saham di Ajaib!

Ajaib adalah aplikasi investasi all-in-one, mulai dari Saham Indonesia, reksadana, obligasi, kripto, hingga saham Amerika. Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di beragam instrumen di Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Sudah berizin dan diawasi OJK & BAPPEBTI.

Google Play StoreApple App Store

Tags :

#Saham

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!