Perencanaan Keuangan

Kontrol Pengeluaran Impulsif dengan Aturan 30 Hari Ini

Ajaib: Kontrol Pengeluaran Impulsif Anda dengan Aturan 30 Hari

Ajaib.co.id – Apakah kamu merasakan dorongan hasrat belanja setiap kali berjalan di pusat perbelanjaan? Apakah sulit membendung keinginan tiap kali promo hari belanja online nasional? Atau sering kalap belanja dan menyesal kemudian? Beberapa hal ini menjadi penyebab pengeluaran impulsif yang kamu lakukan.

Baik kamu menyukai dekorasi rumah, pakaian, atau buku, kita semua rentan terhadap keinginan untuk membeli sesuatu yang mungkin sebenarnya tidak kita butuhkan. Namun, mengikuti dorongan untuk berbelanja ini bisa berarti bencana bagi anggaran keuanganmu.

Bagaimana kamu bisa menghentikan pengeluaran impulsif itu? Coba terapkan aturan 30 hari ini untuk mengendalikan pengeluaran impulsifmu dengan efektif.

Waspada Gejala Belanja Impulsif

Menurut India Times, belanja impulsif adalah kecenderungan membeli barang tanpa perencanaan. Biasanya keinginan ini dipicu oleh emosi yang irasional. Di mana, barang yang dibeli bisa apa saja, baik harganya murah, hingga mahal.

Nah, apakah kamu salah satu orang yang memiliki perilaku impulsif? Di bawah ini adalah gejala yang patut kamu waspadai.

1. Sulit mengendalikan diri

Cara mendeteksi perilaku ini, cobalah perhatikan apakah kamu sering sulit menahan diri dari keinginan berbelanja? Ketika sudah melakukannya, kamu sering tidak tahu kenapa membeli barang tersebut sehingga baru sadar bahwa barang itu tidak terlalu dibutuhkan.

2. Sering tidak disiplin

Sering menunda melakukan sesuatu juga menjadi salah satu gejala impulsif. Misalnya, karena menganggap pekerjaan itu tidak menarik dan kamu bisa menundanya hingga lama.

Step by Step Menghentikan Kebiasaan Pengeluaran Impulsif

Tindakan impulsif bisa menjadi hal baik ataupun buruk tergantung hasilnya. Sikap impulsif yang kamu keluarkan di kantor dalam hal kreativitas misalnya mungkin menjadi positif karena meningkatkan kinerjamu. Namun, sikap impulsif ketika berhadapan dengan diskon akhir tahun yang menggoda jelas hanya meningkatkan pengeluaranmu saja.

Impulsive buying menjadi momok bagi semua orang, baik pria maupun wanita. Tak jarang ada yang benar-benar kalap dan tak mampu menahan dirinya dan baru menyesal kemudian. Berapa banyak dari kita yang berangkat dengan daftar belanjaan bulanan namun malah membeli yang tidak seharusnya karena sikap impulsif.

Hal ini menjadi contoh pengeluaran impulsif yang kamu lakukan dan akhirnya menjadi penyebab rusaknya anggaran perencanaan keuanganmu. Salah-salah dana yang dialokasikan untuk hal lain, misalnya untuk berinvestasi atau membayar angsuran, malah terpakai dan membuatmu dalam masalah.

Agar kebiasaan buruk ini tak berkepanjangan, simak step by step tips menghentikan dirimu dari melakukan pengeluaran impulsif di bawah ini.

1. Hentikan Dirimu Sebelum Membeli

Bayangkan kamu sedang berjalan melalui toko baju dan menemukan jas kerja berada di display toko yang nampaknya akan terlihat bagus ketika kamu melakukan presentasi kepada klien kamu. Padahal kamu sudah memiliki 5 jas yang sangat digantung rapi di lemari. Sebelum mengeluarkan uang untuk membawa kemeja itu ke kasir, berhentilah. Ambil foto kemeja tersebut, info produk, dan harganya dengan smartphone, dan pergi.

2. Catat Informasi Tentang Barang Belanjaan Impulsifmu

Mulai dengan membuat catatan, baik dalam catatan di ponsel atau di selembar kertas di rumah. Tulis tentang barang yang kamu minati. Dalam hal ini, itu akan menjadi jas kerja. Catatanmu harus mencakup tiga hal: harga jas, deskripsi tertulis atau foto barang dan nama toko tempatmu menemukannya.

3. Tunggu dan Lakukan Penelitian

Jangan mengambil tindakan apa pun pada barang impuls itu selama 30 hari. Sebaliknya, kamu hanya perlu menunggu. Kamu dapat melihat situs web toko lain untuk melihat apakah ada yang lebih murah dan membaca ulasan barang tersebut. Kamu juga dapat meneliti penjualan di masa mendatang di toko tempat barang tersebut dijual.

4. Ketika 30 Hari Lewat, Putuskan Jika Kamu Masih Ingin Barang Tersebut

Setelah memiliki waktu satu bulan untuk merenungkan apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut, inilah saatnya untuk mengambil keputusan. Jika masih percaya bahwa jas tadi akan melengkapi koleksi jasmu dan merasa harus memilikinya, silakan membelinya, selama kamu mampu membayarnya segera.

Jika kamu tidak lagi merasa cukup bersemangat tentang barang tersebut, lupakan saja barang itu. Kamu mungkin menemukan bahwa sudah melupakan barang tersebut sepenuhnya setelah 30 hari yang akan menghemat uangmu dari pengeluaran impulsif.

Tentu saja, tidak setiap skenario cocok dengan parameter aturan 30 hari. Berikut adalah beberapa keadaan khusus di mana kamu dapat memilih untuk tidak mengikuti pedoman 30 hari.

5. Kamu Melewati Toko yang Sedang Diskon

Kadang-kadang daya tarik pembelian impuls adalah jumlah uang yang akan kamu tabung jika membeli barang selama penjualan berlangsung saat ini. Dapatkan semua informasi yang kamu dapat tentang penjualan untuk membuat keputusan yang tepat. Tanyakan kepada penjual berapa lama diskon akan berlangsung, berapa banyak barang yang mereka miliki dalam stok dan apa kebijakan pengembalian mereka untuk barang yang dibeli selama penjualan.

Jika toko masih memiliki banyak persediaan barang, maka luangkan waktu sehari untuk memikirkannya. Kamu masih dapat mengikuti saran untuk mengambil gambar dan melihatnya pada hari berikutnya. Lakukan riset online untuk melihat toko mana lagi yang menjual jas serupa dan berapa harganya.

Mungkin toko lain secara teratur menjual jas ini dengan harga kurang dari harga jual di toko pertama yang kamu kunjungi. Kemudian kamu dapat melanjutkan dengan menerapkan aturan 30 hari dan pergi ke toko nomor dua untuk pembelian jika kamu masih ingin membeli jas tersebut setelah 30 hari.

Jika tidak ada orang lain yang memiliki lampu dengan harga yang mahal, jangan terburu-buru dan membelinya dulu. Pertama, teleponlah teman atau pasanganmu. Mintalah pendapat mereka tentang jas tersebut, kamu mungkin ingin mengirimi mereka gambar sehingga mereka dapat memberi masukan.

Berjalan-jalanlah dan keluar dari toko selama setidaknya satu jam. Jika masih menginginkan barang itu, kembali ke toko dan membelinya, selama kamu dapat membayarnya di muka.

Cara Lain Mengontrol Pengeluaran Impulsif

Jika kebiasaan belanjamu menjadi sedikit di luar kendali, tips terakhir ini dapat membantu mengendalikannya. Bawalah teman paling hemat bersamamu dalam perjalanan belanja.

Mereka dapat mengingatkan bahwa sementara kamu mungkin menemukan kesenangan sesaat dalam membeli pajangan baru untuk ruang tamu, yang kesenangannya hanya akan bertahan sampai kamu mendapatkannya di rumah dan melihat bahwa pajangan itu tidak terlalu cocok dengan perabot lain.

Simpan kartu kredit di rumah dan hanya bawa uang tunai. Kamu tidak dapat mengeluarkan uang lebih banyak jika tidak memiliki uang. Kamu akan mendapatkan waktu tambahan dengan mengulur waktu untuk pulang ke rumah dan membawa kartu kredit. Perlambatan dengan cara ini akan membuatmu benar-benar berpikir apakah ingin melakukan pembelian ini.

Tips Mengontrol Pengeluaran Impulsif

1. Buat Daftar Belanja

Buatlah perencanaan dan panduang anggaran setiap bulannya. Tulis daftar belanjaan secara spesifik dan realistis untuk membeli barang yang kamu butuhkan saja dan sesuai dengan pendapatanmu.

Ketika membuat daftar anggaran belanja, terlebih dulu kamu telah mengalokasikan pengeluaran wajib seperti belanja bulanan, asuransi, cicilan, dan lain-lain. Kemudian, berhitung berapa anggaran yang bisa dialokasikan untuk hiburan, termasuk belanja yang sifatnya memanjakan diri.

2. Hanya Bayar Secara Tunai

Ketika kamu sedang berjalan-jalan atau ingin belanja melalui ecommerce, pastikan kamu membayarnya secara tunai dan tanpa menggunakan kartu kredit atau layanan Paylater. Hal ini akan membantu kamu mengatur pengeluaran impulsif.

3. Retail therapy

Banyak orang yang bilang bahwa belanja bisa membantu kita mengurangi stres. Jika kamu menggunakan cara ini untuk mengurangi stres maka kamu salah. Karena bukan stres yang hilang, tapi uangmu akan tipis sebelum tanggal gajian. Cobalah cari jalan lain untuk mengurangi stres seperti yoga, jalan-jalan, atau bahkan menonton tayangan di televisi atau internet.

4. Hitung semua pembelian

Cobalah buat daftar pembelian yang telah kamu lakukan setiap bulan. Kemudian simpan dokumen ini ke laptop atau handphone kamu agar kamu bisa melihat dan bertanya pada diri sendiri, apakah kamu perlu membeli semua itu?

Menyimpan uang tidak hanya tentang pemotongan pengeluaranmu secara kreatif, tetapi juga tentang membuat keputusan pengeluaran yang cerdas. Kamu akan terkejut melihat perbedaan besar yang akan terjadi pada tabunganmu saat bisa mengontrol pembelian impulsif.

Hasil dari menahan pengeluaran impulsif ini bisa dialokasikan untuk hal yang lebih baik misalnya berinvestasi reksa dana. Reksa dana adalah salah satu pilihan tepat untuk pemula dengan kondisi keuangan sepertimu. Kamu bisa membeli produk reksa dana terbaik lewat Ajaib yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Artikel Terkait