Perdagangan internasional adalah salah satu bentuk kerja sama di bidang ekonomi yang bisa memberikan dampak ekonomi bagi suatu negara, namun sayangnya tidak semuanya bisa berjalan sesuai rencana lantaran ada sejumlah hambatan perdagangan internasional yang sering dihadapi oleh suatu negara.
Kerja sama dalam perdagangan internasional bukan hanya dilakukan oleh negara-negara berkembang saja seperti Indonesia. Melainkan, setiap negara di dunia pasti menjalin kerja sama perdagangan internasional dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di negaranya.
Hal ini disebabkan masing-masing negara di dunia punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Misalnya saja Indonesia yang memang dikenal kaya akan hasil bumi dan coba kamu bandingkan dengan Thailand yang minim hasil bumi.
Untuk memenuhi kebutuhan hasil bumi di negara Thailand, tentu pemerintah Thailand akan menerapkan kebijakan perdagangan internasional dan menjalin kemitraan strategis dengan negara-negara penghasil hasil bumi di dunia termasuk Indonesia.
Salah satu produk hasil bumi Indonesia yang banyak diekspor ke Thailand adalah bahan bakar mineral.
Pengertian Perdagangan Internasional
Dari setiap perdagangan internasional yang dilakukan, setiap negara akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan ekspor ataupun impor yang dilakukan dengan negara lain.
Perdagangan internasional adalah kegiatan transaksi jual beli barang/jasa yang dilakukan antar negara untuk mendapatkan keuntungan. Dalam penerapannya, kegiatan perdagangan internasional ini dibagi menjadi dua jenis.
1. Impor
Impor adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan negara untuk membeli barang atau jasa dari luar negeri untuk digunakan di dalam negeri. Dalam hal ini, Indonesia banyak mengimpor komoditas dari luar negeri antara lain:
- Migas.
- Bahan kimia organik.
- Pangan.
- Beras.
- Produk farmasi.
- Mesin dan peratalan mekanis.
Keuntungan yang diperoleh untuk Indonesia dari kegiatan impor tersebut adalah memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan di dalam negeri. Selain itu, Indonesia juga bisa memenuhi permintaan dalam negeri dari kegiatan impor yang dilakukan.
2. Ekspor
Jika impor adalah kegiatan memasukan barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri, maka kegiatan ekspor adalah sebaliknya, di mana produk atau jasa yang dihasilkan di dalam negeri dijual ke luar negeri.
Hal ini bertujuan agar negara eksportir dapat membuka pasar baru di luar negeri. Selain itu, kegiatan ekspor juga bisa mendorong semakin kompetitifnya komoditas lokal yang dijual di luar negeri agar tidak kalah bersaing dengan produk sejenis di luar negeri.
Jadi, ada dua sumber pendapatan utama bagi negara yang melakukan perdagangan internasional yakni lewat jalur impor dan ekspor.
Pentingnya Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional antar negara yang sudah terjalin bukan hanya mencetak cuan saja bagi suatu negara dari kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan. Melainkan, ada sejumlah keuntungan lainnya dari penerapan kebijakan perdagangan satu ini bagi negara.
Kegiatan impor yang dilakukan oleh suatu negara bukan hanya menguntungkan bagi negara importir saja. Negara yang menjadi tujuan impor juga ikut diuntungkan, lantaran dapat memenuhi barang/jasa yang tidak bisa dihasilkan di negaranya.
Alhasil, permintaan pasar domestik di suatu negara dapat dipenuhi.
2. Menjangkau Pasar yang Lebih Luas
Tidak dapat dipungkiri selain mendapatkan cuan dari penjualan produk ke luar negeri. Kegiatan ekspor ke negara lain juga bisa membuka pasar baru bagi produk-produk dalam negeri untuk semakin berkembang dan kompetitif karena bisa bersaing dengan produk-produk sejenis dari negara lain.
Hal ini juga dimanfaatkan oleh pengusaha yang punya hasil produksi melimpah namun tidak diimbangi dengan permintaan pasar dalam negeri. Para pengusaha bisa menjual kelebihan produksi tersebut ke luar negeri lewat jalur ekspor.
3. Meningkatkan SDM
Alasan perdagangan internasional penting bagi suatu negara selanjutnya adalah bisa meningkatkan SDM dalam negeri. Jika dulunya barang-barang elektronik selalu dipasok ke Indonesia dari negara lain.
Saat ini, SDM di Indonesia sudah mampu merakit barang-barang elektronik tersebut sendiri. Sehingga, hanya komponen-komponen barang elektronik saja yang dipasok ke Indonesia dari luar negeri seperti Jepang dan Tiongkok.
4. Membuka Lapangan Pekerjaan
Adanya perdagangan internasional tentu sangat menguntungkan bagi para pekerja di Indonesia. Melalui perdagangan internasional sudah banyak perusahaan dari negara lain yang membuka pabrik dan perusahaannya di Indonesia.
Alhasil, hal ini bisa menambah lapangan kerja di Indonesia.
Faktor-Faktor yang Dapat Menjadi Hambatan Perdagangan Internasional
Walaupun punya dampak ekonomi yang besar bagi suatu negara. Namun faktanya perdagangan internasional seringkali menemui hambatan yang disebabkan oleh sejumlah faktor berikut ini.
1. Perbedaan Mata Uang
Nilai kurs mata uang yang selalu berubah-ubah bisa menjadi hambatan dalam perdagangan internasional. Bagi negara eksportir tentu mereka ingin negara tujuan ekspor membayar dengan mata uang mereka.
Namun dengan perbedaan mata uang, hal ini sulit terealisasikan. Sehingga untuk menghilangkan hambatan perdagangan internasional tersebut, umumnya kedua belah pihak sepakat untuk menggunakan mata uang internasional untuk perdagangan yakni USD.
2. Perang
Perang bisa menjadi hambatan bagi perdagangan internasional. Sebagai buktinya, perang antara Ukraina dan Russia yang terjadi membuat pasokan beberapa komoditas seperti minyak dunia dan gandum terganggu.
Hal ini juga membuat naiknya harga BBM di berbagai negara termasuk Indonesia.
3. Produk atau Jasa yang Tidak Berkualitas
Walaupun kegiatan ekspor membantu sebuah produk untuk go international. Tetapi, produk yang kamu jual ke luar negeri tersebut tetap harus bersaing dengan produk-produk sejenis dari negara lainnya.
Seringkali masalah SDM dan kualitas produk menjadi hambatan dalam perdagangan internasional bagi produk-produk lokal di Indonesia untuk bisa bersaing di pasar internasional.
4. Kebijakan Perdagangan di Suatu Negara
Kebijakan di suatu negara juga bisa menghambat terjalinnya perdagangan internasional antar negara. Untuk mempermudah terjalinnya perdagangan internasional antar negara, banyak negara di dunia yang membentuk sebuah organisasi.
Contohnya adalah Indonesia yang tergabung di organisasi ASEAN yang punya proyek kerja sama di bidang ekonomi melalui AFTA bersama negara Asia Tenggara lainya yang memudahkan perdagangan antar negara ASEAN.
5. Risiko Gagal Bayar
Gejolak ekonomi yang terjadi di suatu negara, tentu hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi suatu negara untuk menjalin kerja sama perdagangan dengan negara lain.
Jadi, tak heran bila ada suatu negara yang menolak menjalin kerja sama dengan negara lainnya karena PDB di negara tersebut masih rendah.
Itulah beberapa faktor yang dapat menghambat perdagangan internasional antar negara. Selain mendatangkan cuan dari kegiatan ekspor dan impor, perdagangan internasional yang terjalin antar negara juga bisa semakin memperkuat hubungan baik antar negara.