Ajaib.co.id – Neraca adalah sebuah bentuk laporan posisi keuangan yang disebut juga dengan Balance Sheet atau Statement Of Financial Position. Neraca juga bisa diartikan sebagai laporan yang disusun berdasarkan suatu entitas bisnis/ perusahaan dalam rangka menunjukkan jumlah aktiva (kekayaan), utang (kewajiban) dan modal (ekuitas).
Jika perusahaan gagal dalam nenyusun sebuah neraca, maka secara tidak langsung perusahaan bisa dikatakan gagal dam melakukan dan menjalankan manajemen perusahaan. Dalam neraca, terdapat sebuah informasi yang sangat beruna bagi para stakeholder, pemerintah, akademisi dan pihak lainnya untuk menentukan arah kebijakan.
Jika perusahaan gagal menyusun neraca, maka otomatis kebijakan yang akan dibebankan juga tidak sesuai dengan kemampuan perusahaan yang nantinya akan memiliki dampak pada karyawan dari perusahaan tersebut.
Neraca Menurut Ahlo
1. Suad Husnan dan Enny Pujiastuti
Suad Husnan dan Enny Pujiastuti mengartikan neraca adalah posisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, kewajiban perusahaan dan juga modal dasar perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Kekayaan perusahaan akan disajikan pada sisi aktiva, sedangkan untuk kewajiban dan modal atau ekuitas akan disajikan dalam sisi pasiva.
2. Budi Raharjo
Budi Raharjo menjelaskan bahwa pengertian neraca keuangan adalah sebuah bentuk laporan mengenai harta kekayaan sebuah perusahaan atau keadaan (posisi) keuangan dalam perusahaan. Laporan neraca dapat memberikan sebuah bentuk informasi mengenai kuat atau tidaknya kondisi keuangan di dalam perusahaan dengan menunjukkan sisi yang dimiliki perusahaan dan sisi yang dipinjam ke pihak lain dalam kurun waktu tertentu.
Fungsi Neraca
Selanjutnya adalah fungsi neraca. Fungsi necara adalah untuk menaksir dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan. Selain itu juga meramalkan kodisi perusahaan di masa depan.
tentunya juga untuk melakukan analisa terkait dengan likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan kedepannya. Dapat dijabarkan sebagai berikut:
Neraca memiliki fungsi sebagai sebuah alat analisis perubahan kondisi keuangan perusahaan secara berkala. Dari neraca, perusahaan dapat mengetahui perkembangan perusahaan dari kondisi keuangannya.
Neraca juga berfungsi sebagai alat untuk menganalisis likuiditas yang artinya kemampuan perusahaan untuk mengembalikan hutan dalam bentuk dana cair. Sehingga dapat diketahui apakah perusahaan mampu untuk emngembalikan utangnya dalam kurun waktu tertentu.
Neraca berfungsi sebagai alat analisis untuk melihat apakah perusahaan mampu melunasi utang janga pendek sebelum jatuh tempo. Ini dilakukan dengan melihat aktiva yang juga dibandingkan dengan kewajiban dan utang perusahaan.
Manfaat Laporan Neraca
Laporan neraca adalah arsip yang harus terus diperbaharui. Di mana, dokumen ini sangat membantu perusahaan dalam mengetahui kondisi finansial bisnis. Tanpa ada laporan neraca, bisa dipastikan, pencatatan keuangan tidak rapi. Bahkan, untung, rugi, debit dan kredit tidak bisa ditentukan dengan pasti. Lalu apa saja manfaat laporan neraca?
a. Sebagai alat menganalisis finansial, jika dalam pelaksanaan terdapat perubahan.
b. Untuk melakukan analisis likuiditas, agat perusahaan memiliki gambaran kewajibannya terkait aset likuid.
c. Digunakan sebagai sarana membaca kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek.
Jika dilihat dari manfaat di atas, laporan neraca harus ada pada perusahaan dan harus dikerjakan kepada tenaga yang memang ahli dan jujur.
Unsur-Unsur Neraca
Sedangkan untuk struktur neraca, terdiri dari tiga unsur yakni aktiva, pasiva, dan modal. Di mana, aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Pasiva terdiri dari modal dan kewajiban. Unsur-unsur ini dapat dihubungkan dengan sebuah prinsip persamaan dasar akuntansi yakni :
1. Aktiva
Aktiva adalah kekayaan atau aset perusahaan yang berhasil dikumpulkan dan bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan di masa selanjutnya.
2. Pasiva
Pasiva adalah aset kewajiban perusahaan yang didalamnya terkait dengan tanggungjawab pembayaran perusahaan terhadap pihak lain, seperti utang perusahaan. Baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.
3. Modal
Modal yang dimaksudkan sebagai aset pembiayaan maupun produk yang dijadikan dasar operasi bisnis. Pencatatan laporan terkait hal ini biasanya berisi relevansi modal di akhir periode. Baik yang dilakukan di akhir bulan maupun air tahun.
Nah, ketiga unsur inilah yang harus ada pada format laporan neraca. Sehingga, ketika disampaikan kepada pihak atasan, kondisi keuangan perusahaan bisa dianalisis sebagai bahan evaluasi untuk pembiayaan perusahaan di periode selanjutnya.
Aktiva = Kewajiban + Modal
Jika berbicara mengenai bentuk neraca, maka ada dua bentuk neraca yang digunakan, antara lain bentuk stafel dan bentuk skontro. Bentuk stafel adalah neraca yang memanjang kebawah dan bentuk skontro adalah neraca yang berbentuk ke samping.