Ekonomi

Faktor Penyebab Kelangkaan yang Bisa Terjadi Sewaktu-Waktu

Ilustrasi faktor penyebab kelangkaan

Ajaib.co.id – Barang dan jasa yang tersebar di pasar bisa saja mengalami kelangkaan alias dalam jumlah terbatas karena banyak faktor. Contohnya saja yang belum lama ini terjadi yaitu kelangkaan minyak goreng yang sangat meresahkan kalangan Ibu-Ibu dan pedagang gorengan. Setelah kelangkaan itu terjadi, kemudian harga minyak goreng melambung tinggi hingga 2x lipat. Tidak hanya itu, di awal bulan Ramadan di tahun 2022 ini juga dibuka dengan kelangkaan BBM jenis Pertalite yang membuat semua orang terpakasa beralih ke jenis Pertamax. Padahal, harga Pertamax yang tadinya Rp9.000an, pada awal April lalu naik menjadi Rp12.500. Hal inilah yang juga membuat beberapa SPBU antrian panjang ketika malam sebelum Pertamax naik. Kelangkaan barang dan jasa bisa memengaruhi roda kehidupan masyarakat.

Apa itu Kelangkaan?

Kelangkaan merupakan istilah yang sering digunakan dalam ilmu ekonomi. Kelengkaan biasanya merujuk pada tidak adanya persediaan barang yang dicari karena terbatasnya sumber daya, sehingga mengakibatkan kebutuhan manusia tidak tercukupi. Kelangkaan juga disebut suatu kondisi ketika manusia memerlukan sesuatu, maka dibutuhkan usaha atau pengorbanan untuk memperolehnya.

Menurut Kemdikbud, kelangkaan adalah kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah kebutuhan hidup yang tidak terbatas. Kelangkaan sering timbul karena kebutuhan manusia terus bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sedangkan kelangkaan dalam ilmu ekonomi adalah suatu keadaan di mana jumlah alat pemuas kebutuhan lebih sedikit daripada jumlah kebutuhan atas alat pemuas tersebut. Keadaan ini mendorong manusia untuk melakukan pilihan di antara berbagai alternatif yang paling menguntungkan. Dalam teori ekonomi, sumber daya apa pun memiliki nilai dari nol atau tidak berharga hingga langka. Artinya, semakin langka, semakin bernilai juga pengorbanan atau harga yang harus dibayar untuk mendapatkannya.

Ciri-Ciri Kelangkaan

Ada beberapa ciri kelangkaan yang perlu dipahami yaitu sebagai berikut.

  • Sumber daya jarang bisa didapat, bisa juga tidak mencukupi, dengan kata lain, alat pemuas berupa barang/jasa, terbatas.
  • Keinginan atau kebutuhan manusia yang tinggi, dapat dikatakan, kebutuhan manusia, tidak terbatas.
  • Jumlah alat yang memenuhi kebutuhan manusia sangat terbatas, karena tidak diproduksi lagi, sehingga mengakibatkan sulit didapat.
  • Harga permintaan melambung tinggi dibanding dengan harga biasa, karena jumlahnya terbatas, sedangkan permintaan konsumen tinggi.
  • Konsumen harus berkorban demi mendapat alat pemuas yang berupa barang atau jasa, bahkan hingga mengorbankan kebutuhan banyak orang untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting.

Nah, itulah beberapa ciri kelangkaan. Hal ini pun yang sedang terjadi di Indonesia. Ketika permintaan minyak tinggi dan harga minyak melambung sangat tinggi. Kemudian pemerintah memberikan subsidi, akhirnya membuat banyak orang rela antre sejak matahari belum muncul demi mendapatkan minyak dalam jumlah terbatas.

Faktor Penyebab Kelangkaan

Untuk itulah perlu diketahui faktor penyebab kelangkaan agar bisa ditanggulangi secepatnya. Secara bahasa kelangkaan adalah kejadian yang disebabkan sumber daya yang terbatas, sedangkan permintaan tinggi. Hal ini berakibat pemenuhan jumlah kebutuhan masyarakat harus segera diatasi saat itu juga.

Akibatnya bisa terjadi perebutan barang langka dan harga barang langka itu tiba-tiba melambung naik. Masyarakat pun terpaksa membelinya daripada tidak ada sama sekali. Padahal hal itu merugikan masyarakat. Hal inilah yang menjadi faktor penyebab kelangkaan harus dicari dan ditemukan solusinya agar masayarakat tidak mengalami kerugian yang berkepanjangan.

Kelangkaan yang terjadi akan memicu berbagai hal merugikan. Pertama, harga barang dan jasa tersebut jadi naik dan masyarakat terpaksa membelinya karena saking butuhnya. Lalu, hal ini dapat membuat ketidakstabilan ekonomi dan daya beli masyarakat bisa saja turun.

Hanya yang memiliki uang saja yang bisa membeli, sedangkan masyarakat yang ada di menengah ke bawah tidak mampu membelinya. Jika sudah dalam level gawat, bukan tidak mungkin terjadi kericuhan. Lalu, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kelangkaan dalam ilmu ekonomi tersebut? Inilah yang biasa terjadi di luar sana.

1. Adanya penimbun

Salah satu faktor penyebab kelangkaan paling menyebalkan adalah karena ada orang yang memanfaatkan kebutuhan masyarakat untuk kepentingannya sendiri. Kamu mungkin mengingat kelangkaan masker medis yang kemarin sangat diperlukan oleh banyak orang. Masker medis ini sebenarnya ada banyak, tapi banyak oknum yang memanfaatkan hal itu dengan membeli banyak masker.

Kemudian, ia menjualnya kembali dalam jumlah yang sangat mahal bahkan tidak masuk diakal. Tapi setelah masker kain diperbolehkan untuk digunakan, masker medis ini harganya kembali normal. Kamu mungkin pernah melihat di berita seorang penimbun masker medis terpaksa menjual murah produk yang ditimbunnya itu. Dari kasus ini kamu perlu belajar berbinis juga harus beretika. Jangan sampai kamu berjualan, tapi malah untuk menghasilkan keuntungan sebear-besarnya.

2. Pertambahan jumlah penduduk

Pertumbuhan penduduk juga menjadi faktor penyebab kelangkaan barang dan jasa. Indonesia saat ini masih menggalakkan program dua anak cukup mengingat jumlah penduduknya yang dari tahun ke tahun semakin bertambah. Pertambahan penduduk bisa membuat negara kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Misalnya Indonesia mengimpor beras dari luar agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Mungkinheran mengapa kenapa Indonesia sampai mengimpor beras padahal di sini juga persediaan ada. Persediaannya memang ada, tapi tidak cukup memenuhi kebutuhan manusia yang ada di Indonesia. Pemerintah melakukan impor untuk mengantisipasi kelangkaan beras yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

3. Sumber daya alam yang semakin menipis

Kita dikelilingi sumber daya yang melimpah, tapi jika terus-menerus digunakan dengan boros akan tetap habis. Kondisi ini bisa berakhir menjadi kelangkaan sumber daya. Misalnya saja sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti minyak, barang tambang, dan yang lainnya. Semua itu harus dijaga dengan baik sehingga diperlukan strategi khusus demi mempertahankan sumber daya ini. Pemerintah akan mengeluarkan regulasi tegas tentang pengelolaan sumber daya agar cadangannya tetap ada, dan tidak dieksploitasi secara besar-besaran. 

4. Rusaknya hutan

Kerusakan hutan di Indonesia saat ini cukup gawat karena jumlah luasnya semakin berkurang setiap tahun. Sedangkan untuk menyuburkan hutan bukanlah perkara mudah karena harus menunggu bertahun-tahun untuk menambah jumlah pohonnya lagi. Hal ini menyebabkan sumber daya alam banyak mengalami pengurangan.

Maka jangan heran jika terjadinya kelangkaan juga berasal dari kerusakan hutan. Banyak faktor yang menyebabkan kerusakan hutan seperti kekeringan, namun perusak utama adalah manusia. Hutan-hutan dieksploitasi secara besar-besaran demi kepentingan pribadi, dibakar untuk dijadikan ladang, dan akhirnya kebakaran itu meluas hingga menyebabkan asap yang mengganggu beberapa wilayah. Oleh karena itu kita perlu menjaga hutan.

5. Bencana alam

Penyebab kelangkaan sumber daya yang tidak bisa diprediksi manusia adalah bencana alam. Di mana, bencana alam besar yang terjadi bisa menyebabkan satu wilayah lumpuh, membuat korban jiwa, dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Biasanya listrik akan padam dan air tidak lancar seperti biasanya. Lalu persediaan makanan pun menipis karena sebagian hancur akibat bencana alam tersebut. Biasanya pemerintah akan membuka pintu donasi seluas-luasnya agar wilayah tersebut bisa menerima bantuan yang memadai.

6. Kelangkaan sumber daya manusia

Kurangnya sumber daya manusia atau tenaga kerja yang mampu mengelola sumber daya alam yang ada juga memicu kelangkaan. Untuk itulah diperlukan pelatihan membentuk sumber daya manusia yang kompeten di bidang tersebut. Memang butuh sumber daya modal lebih mengadakan pelatihan yang bisa mencetak sumber daya manusia yang memadai. Jadi pihak berwenang harus menyiapkan hal ini demi mencegah kelangkaan terjadi.

7. Kurangnya modal

Kurangnya modal dapat menyebabkan kemampuan produksi barang atau jasa menurun. Jika dihadapkan dengan permintaan yang cukup banyak tentu saja hal ini akan merepotkan. Walaupun sudah ada sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai, tapi modalnya nol pun akan percuma. Perusahaan harus bisa mendapatkan modal yang memadai agar bisa memenuhi permintaan konsumennya. Modal digunakan untuk mengembangkan barang dari sumber daya ekonomi tersebut.

Faktor penyebab kelangkaan memang cukup banyak dan berasal dari berbagai macam pemicu. Banyak ciri ciri dari kelangkaan produk yang bisa ditanggulangi. Dari kejadian tersebut kita harus menyadari bahwa kelangkaan itu nyata. Sebagai seorang konsumen ada beberapa faktor produksi yang sebenarnya bisa kita tanggulangi sendiri, yaitu dengan cara menjaga alam dan menggunakannya secara bijak. Dengan begitu kamu juga sudah menyelamatkan roda kehidupan ekonomi masyarakat di sekitar kita.

Dampak Kelangkaan

Ketika kelangkaan terjadi, ada banyak sekali dampak yang akan dirasakan masyarakat. Bukan hanya dampak ekonomi saja, tapi juga dampak kriminalitas. Di bawah ini adalah beberapa dampak kelangkaan yang mungkin terjadi.

1. Kenaikan harga

Ketika permintaan lebih besar dari ketersediaan sumber daya, maka harga otomatis akan melambung. Hal ini wajar terjadi, karena siapa cepat dia yang dapat, dan siapa berani bayar lebih tinggi, dia juga yang dapat.

Misalnya, sebelum pandemi datang, masker medis di pasaran hanya seharga Rp30 ribu per box. Sedangkan, di awal pandemi di mana masyarakat diminta untuk menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker, maka harga masker menjadi melambung sampai 10 kali lipat, bahkan sempat hilang dari peredaran.

2. Pengangguran meningkat

Kelangkaan juga menyebabkan perputaran roda ekonomi tidak berjalan lancar. Sehingga banyak hal yang tidak bisa terpenuhi, termasuk ketersediaan sumber pembiayaan untuk menggaji tenaga kerja. Dengan kelangkaan jenis ini, sumber daya manusia produktif tidak memiliki pekerjaan.

3. Kriminalitas meningkat

Untuk memuaskan kebutuhan, seseorang harus memiliki alat tukar yang seimbang. Untuk memperoleh alat tukar inilah dibutuhkan usaha dan pengorbanan. Usaha yang dilakukan, jika tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, maka usaha ini tidak akan menghasilkan nilai tukar. Jika hal ini terjadi, maka mereka akan rela melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya. Pada kondisi ini, berdampak pada potensi terjadinya kriminalitas.

4. Angka kemiskinan bertambah

Minimnya sumber daya yang mampu menghadirkan daya beli, berdampak pada ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan. Tidak terbelinya alat pemuas kebutuhan pokok, dapat diindikasikan sebagai munculnya kemiskinan. Angka kemiskinan ini berdampak pada sulit majunya sebuah negara berkembang.

Cara Mengatasi Kelangkaan

Agar dampak-dampak di atas tidak terjadi, maka kita harus bisa mengatasinya. Di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan sehari-hari agar mampu menghadapi kelangkaan.

1. Menyusun skala prioritas

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menyusun skala prioritas. Agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, penting bagi setiap manusia untuk membuat perencanaan. Perencanaan harus disusun berdasarkan skala prioritas dari yang paling penting hingga yang tidak penting. Menyusun skala prioritas juga menjadi salah satu langkah yang baik untuk dapat mengatasi kegagalan.

2. Menghemat penggunaan SDA

Meski sumber daya alam berlimpah, tetapi jika tidak dibatasi pemanfaatannya maka perlahan akan menipis dan habis. Oleh karena itu, diharapkan kita bisa bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam secara baik, bukan mengeksploitasi berlebihan.

3. Menjaga kelestarian alam

Menjaga kelestarian alam juga merupakan kewajiban setiap manusia. Dibutuhkan kesadaran pada setiap manusia agar dapat melestarikan sumber daya alam, misalkan dengan cara menanam atau meremajakan hutan kembali.

Nah itulah beberapa hal yang menyebabkan kelangkaan dan cara mengatasinya. Di masa seperti ini diharapkan kamu bisa bijak menggunakan barang/jasa dan bisa lebih bijak mengatur keuangan.

Untuk mengatur keuangan jangka panjang, kamu bisa memanfaatkan investasi, baik investasi reksa dana maupun saham. Kini kamu sudah bisa melakukan investasi dengan modal mulai dari Rp10 ribu di Ajaib. Kamu juga bisa melakukan investasi kapan dan di mana saja! Yuk cerdas keloloa keuangan dengan Investasi di Ajaib!

Artikel Terkait