Ajaib
Menu

Reksa Dana

Tren Reksa Dana Tahun 2025 yang Perlu Kamu Simak

PamelaAugust 19, 2025

nabung-reksa-dana

Mengetahui prospek dan tren reksa dana 2025 adalah informasi penting bagi seorang investor dalam mengidentifikasi peluang investasi yang tepat.

Dengan begitu, investor tahu kira-kira apa saja sektor yang sedang unggul saat ini dan akan diinvestasikan oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio reksa dana kamu.

Data dan Statistik Reksa Dana 2025 Per April 2025

Berdasarkan data dan statistik yang dikeluarkan OJK per April 2025, total dana kelolaan reksa dana mencapai Rp505,84 triliun.

Total dana kelolaan reksa dana per April 2025 menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2023. Berikut adalah tren reksa dana 2025 berdasarkan dana kelolaannya:

  • Reksa dana syariah mengalami kenaikan dana kelolaan terbesar dibanding jenis reksa dana lainnya, yaitu sebesar 4,06% secara bulanan dengan total dana kelolaan Rp6,09 triliun.
  • Reksa dana ETF naik 3,5% secara bulanan menjadi Rp14,75 triliun.
  • Reksa dana saham naik 4,47% secara bulanan menjadi Rp69,84 triliun.
  • RDPT mengalami kenaikan 1,43% secara bulanan menjadi Rp152,41 triliun.
  • Reksa dana pasar uang mengalami kenaikan 0,76% secara bulanan menjadi Rp90, 36 triliun.
  • Reksa dana terproteksi naik 1,82% secara bulanan menjadi Rp122,39 triliun.

Jika melihat statistik reksa dana 2025 di atas, banyak investor lebih memilih berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana terproteksi.

Sementara reksa dana saham kurang terlalu diminati investor karena faktor return yang minus sejak awal tahun menurut data Infovesta utama sebesar 3,74% YtD.

Tentu berbeda halnya dengan return RDPT dan reksa dana pasar uang yang menunjukkan tren positif secara YtD. RDPT punya return 2,29% YtD dan reksa dana pasar uang 1,82% YtD per 5 Mei 2025.

Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Tren

Prospek dan tren reksa dana sendiri dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor ekonomi berikut.

  • Kondisi IHSG: Kinerja IHSG yang sedang anjlok akan mempengaruhi reksa dana khususnya reksa dana berbasis saham.
  • Suku bunga: Naik atau turunnya suku bunga akan mempengaruhi kinerja reksa dana.
  • Inflasi: Angka inflasi yang tinggi menurunkan nilai uang, ini akan berdampak juga terhadap menurunnya cuan reksa dana kamu.
  • Pertumbuhan ekonomi: Kondisi ekonomi yang semakin membaik akan berdampak positif terhadap kinerja reksa dana.
  • Kebijakan pemerintah: Keputusan pemerintah dalam mengambil kebijakan akan berdampak besar bagi perekonomi dan bisa mempengaruhi kinerja reksa dana.
  • Perkembangan sektor industri: Saat ini fokus sektor industri di Indonesia lebih didorong oleh transformasi digital dan industri berkelanjutan. Sektor-sektor yang menguntungkan tersebut bisa mempengaruhi kinerja reksa dana kamu jika dimasukkan ke dalam portofolio reksa dana.

Jenis Reksa Dana yang Diprediksi Unggul

Di tengah tren penurunan suku bunga, ada beberapa jenis reksa dana yang diuntungkan seperti reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham.

Alasannya, karena dipengaruhi oleh portofolio dalam masing-masing reksa dana tersebut. Turunnya suku bunga acuan adalah sentimen positif bagi reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi pemerintah, khususnya bagi RDPT yang punya portofolio obligasi pemerintah bertenor panjang.

Suku bunga yang turun sangatlah menguntungkan RDPT dan dapat meningkatkan nilai obligasi.

Bagaimana dengan reksa dana saham? Penurunan suku bunga akan membuat deposito kurang menarik dan investor akan mencari instrumen investasi lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi dibanding deposito saat suku bunga rendah dan saham bisa dijadikan pilihan investasi, serta membuat permintaan saham akan menjadi naik di pasar modal.

Berdasarkan tren reksa dana 2025 di tengah turunnya suku bunga, ada 2 jenis reksa dana yang diunggulkan dan layak dicermati investor yaitu reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham.

Kenaikan reksa dana saham biasanya berbanding lurus dengan kinerja IHSG yang sudah naik lebih dari 15% dalam 6 bulan terakhir per 15 Agustus 2025.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Mulai Investasi Reksa Dana?

1. Sektor Potensial

Di tahun 2025, perekonomian Indonesia diprediksi bakal ditopang oleh beberapa sektor industri berikut ini.

2. Energi Terbarukan

Energi surya, panas bumi, air, angin, dan biomassa adalah contoh energi terbarukan yang saat ini sedang dikembangkan menjadi energi alternatif pengganti energi fosil.

3. Teknologi

Sektor potensial berikutnya adalah teknologi. Beberapa sektor teknologi yang diprediksi bakal menjadi tren teknologi dunia seperti AI, teknologi 6G, dan IoT.

4. Farmasi

Farmasi adalah sektor yang wajib dicermati investor, hal ini didorong masih tingginya permintaan akan obat-obatan di masyarakat.

5. Pertambangan

Pada tahun 2025, sektor pertambangan masih akan menjadi salah satu sektor yang paling memberikan keuntungan bagi Indonesia mengingat permintaan pasar yang sangat besar.

Salah satu komoditas utamanya adalah batu bara yang punya permintaan yang tinggi di luar negeri.

6. Perbankan

Sektor keuangan khususnya perbankan adalah tulang punggung IHSG dan terfokus pada 4 bank besar di Indonesia seperti BCA, BRI, Mandiri, dan BNI.

Di tengah tren turunnya suku bunga, bank-bank besar tersebut diuntungkan dimana akan ada banyak jenis pinjaman yang disalurkan kepada masyarakat.

Baca juga: Strategi Investasi Reksa Dana Jangka Pendek dan Panjang!

Risiko yang Perlu Diwaspadai

Selain mengetahui prospek dan tren reksa dana 2025 dan sektor-sektor mana saja yang diuntungkan, investor juga perlu mewaspadai adanya risiko dari beberapa faktor berikut ini.

  • Risiko ekonomi makro: Naiknya suku bunga, pelemahan nilai tukar rupiah, turunnya permintaan ekspor, dan inflasi tinggi.
  • Risiko geopolitik: Perang dagang dan konflik perang.

Tips Memanfaatkan Tren

Untuk bisa memanfaatkan tren investasi yang ada, setiap investor wajib untuk melakukan beberapa hal berikut ini agar tidak ketinggalan momentum.

  • Investor wajib memahami konsep dan risiko investasi.
  • Pelajari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja investasi.
  • Secara berkala memantau berita-berita ekonomi terbaru.
  • Lakukan diversifikasi.

Sebelum berinvestasi sebaiknya investor memahami terlebih dahulu risikonya dan memilih berinvestasi di instrumen investasi yang kamu kuasai sambil melakukan diversifikasi.

Mulai Investasi Reksa Dana di Ajaib!

Untuk pemula yang ingin bergabung menjadi investor Ajaib, kamu bisa download aplikasi Ajaib yang ada di Play Store & App Store.

Investor bisa memulai investasi reksa dana pertamamu di Ajaib mulai dengan Rp10 ribu. Investor pemula bisa memulai investasi di pasar modal dari reksa dana pasar uang terlebih dahulu yang menawarkan tingkat risiko investasi paling rendah dibanding jenis reksa dana lainnya.

Download aplikasi Ajaib sekarang!

Google Play StoreApple App Store

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!