Mengenal AUM (Asset Under Management)
Pamela•May 8, 2025

Bagi investor, terutama di instrumen reksa dana, istilah Asset Under Management atau AUM seringkali muncul. AUM adalah salah satu metrik penting untuk menilai skala dan kepercayaan investor terhadap Manajer Investasi (MI).
Memahami konsep AUM reksadana dapat membantu Anda dalam memilih produk investasi yang tepat. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai AUM, cara menghitungnya, perbedaannya dengan NAB, serta faktor yang mempengaruhinya.
Apa Itu AUM?
AUM atau Asset Under Management adalah total nilai pasar dari seluruh aset atau dana investasi yang dikelola oleh sebuah Manajer Investasi (MI), perusahaan sekuritas, atau lembaga keuangan lainnya atas nama nasabahnya. Sederhananya, AUM menunjukkan seberapa besar dana dari para investor yang dipercayakan kepada satu pihak untuk dikelola.
Semakin besar nilai AUM sebuah MI, seringkali ini diartikan semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat atau investor terhadap MI tersebut dalam mengelola dana mereka.
Cara Menghitung AUM dan Mengapa Penting dalam Investasi?
Cara Menghitung AUM: Tidak ada satu cara standar yang baku untuk menghitung AUM, karena bisa sedikit berbeda antar lembaga. Namun, umumnya komponen yang masuk dalam perhitungan AUM meliputi:
- Nilai total portofolio investasi yang dikelola (saham, obligasi, dll.)
- Uang tunai atau kas yang ada dalam portofolio.
AUM bisa merujuk pada total dana yang dikelola untuk investor tertentu, atau total seluruh dana yang dikelola oleh Manajer Investasi dari semua produk dan nasabahnya.
Mengapa AUM Penting? AUM menjadi indikator penting karena beberapa alasan:
- Ukuran Skala Perusahaan: AUM yang besar menunjukkan bahwa Manajer Investasi tersebut telah dipercaya untuk mengelola dana dalam jumlah signifikan.
- Indikator Kepercayaan: Tingginya AUM bisa mencerminkan tingkat kepercayaan investor terhadap kemampuan dan reputasi Manajer Investasi.
- Dasar Perhitungan Biaya: Banyak Manajer Investasi mengenakan biaya jasa (management fee) berdasarkan persentase tertentu dari AUM yang mereka kelola. Semakin besar AUM, potensi pendapatan MI dari management fee juga bisa lebih besar.
- Daya Tawar: MI dengan AUM besar mungkin memiliki daya tawar yang lebih baik di pasar, misalnya dalam negosiasi biaya transaksi.
Perbedaan AUM dan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Meskipun terkait, AUM dan Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah dua hal yang berbeda:
- AUM (Asset Under Management): Ini adalah total keseluruhan dana yang dikelola oleh seorang Manajer Investasi dari semua produk reksa dana dan nasabah yang dimilikinya. Jadi, AUM memberikan gambaran skala pengelolaan dana MI secara keseluruhan.
- NAB (Nilai Aktiva Bersih): NAB, atau sering juga disebut NAB/unit, adalah total nilai aset bersih dari satu produk reksa dana tertentu setelah dikurangi biaya operasional, yang kemudian dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar. Sederhananya, NAB/unit adalah harga per unit dari suatu produk reksa dana pada hari tertentu.
Jadi, AUM adalah gambaran “payung besar” total dana kelolaan MI, sedangkan NAB lebih spesifik pada nilai atau harga satu produk reksa dana.
Faktor yang Mempengaruhi AUM dalam Reksa Dana
Besar kecilnya AUM sebuah Manajer Investasi atau produk reksa dana dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:
- Kinerja Investasi: Jika produk-produk reksa dana yang dikelola MI memberikan imbal hasil yang baik secara konsisten, ini akan menarik lebih banyak investor untuk menempatkan dananya. Kenaikan nilai aset akibat kinerja positif juga secara otomatis meningkatkan AUM.
- Aliran Dana Masuk dan Keluar (Inflow & Outflow):
- Dana Masuk (Subscription): Semakin banyak investor baru yang membeli unit reksa dana atau investor lama menambah investasinya, AUM akan meningkat.
- Dana Keluar (Redemption): Jika banyak investor yang menjual kembali unit reksa dananya, AUM akan menurun.
- Reputasi dan Kepercayaan Manajer Investasi: MI dengan reputasi baik, transparan, dan memiliki rekam jejak pengelolaan dana yang profesional cenderung lebih mudah mendapatkan kepercayaan investor, sehingga mendorong peningkatan AUM.
- Strategi Pemasaran dan Distribusi: Upaya pemasaran yang efektif dan kemudahan akses untuk membeli produk reksa dana juga dapat meningkatkan jumlah investor dan dana kelolaan.
- Kondisi Pasar Secara Umum: Situasi pasar modal yang positif (bullish) dapat meningkatkan nilai aset dalam portofolio dan mendorong minat investasi, yang berujung pada kenaikan AUM. Sebaliknya, pasar yang lesu (bearish) bisa berdampak sebaliknya.
- Biaya (Fee): Meskipun tidak langsung, struktur biaya yang kompetitif dan transparan bisa menjadi salah satu daya tarik bagi investor untuk memilih produk suatu MI, yang secara tidak langsung berkontribusi pada pertumbuhan AUM.
Memahami AUM dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat memberikan Anda perspektif tambahan dalam menilai Manajer Investasi dan produk reksa dana. Namun, ingatlah bahwa AUM bukanlah satu-satunya faktor penentu. Penting juga untuk mempertimbangkan tujuan investasi Anda, profil risiko, serta melakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Untuk kemudahan Nabung Reksadana, Anda bisa memanfaatkan platform investasi terpercaya.
Artikel Terkait





Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!