Mengenal Perbedaan Layer 1, 2, dan 3 pada Blockchain
Sarifa•December 19, 2025

Pelajari perbedaan Layer 1, Layer 2, dan Layer 3 dalam blockchain, mulai dari fungsi, posisi, hingga tantangan masing-masing. Dilengkapi tabel perbandingan lengkap dan penjelasan sederhana agar mudah dipahami
Seiring dengan beragam industri yang mulai menerapkan teknologi blockchain ke dalam bisnisnya, inovasi terus dilakukan demi memenuhi kebutuhan teknologi ini yang mulai kompleks. Hal ini mengacu pada kebutuhan skalabilitas yang naik signifikan sehingga jaringan tetap harus efisien dalam menangani pertumbuhan.
Hal ini yang melahirkan beberapa lapisan meliputi layer 1, 2, dan 3 dengan fungsi berbeda-beda. Hal ini dilakukan demi memenuhi skalabilitas dalam sistem blockchain yang membuat berbagai transaksi berjalan lancar. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan layer 1, 2, dan 3 serta fungsinya dalam mendukung teknologi blockchain? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Layer 1 dalam Blockchain?
Pada dasarnya, layer 1 dalam blockchain merupakan lapisan dasar atau pondasi dari blockchain yang memvalidasi dan menyelesaikan transaksi. Sederhananya, layer 1 merupakan blockchain asli atau tempat awal blockchain dimulai. Jaringan terdesentralisasi ini yang digunakan untuk memvalidasi transaksi melalui mekanisme konsensus Proof of Work atau Proof of Stake.
Contoh mudahnya dalam memahami layer 1 blockchain adalah Bitcoin dengan Proof of Work, Ethereum dengan Proof of Stake, atau Polkadot. Setiap blockchain ini berjalan di lapisan dasar untuk memulai transaksinya. Hal ini menjadikan fungsi utama dari layer 1 adalah memproses transaksi, mengamankan jaringan, menyimpan data, dan menerapkan mekanisme konsensus.
Apa Itu Layer 2 dalam Blockchain?
Kemudian ada layer 2 yang merupakan lapisan tambahan dibangun di atas jaringan blockchain utama atau lapisan dasar yaitu layer 1. Tujuan utama layer 2 yaitu mengatasi keterbatasan dari layer 1 khususnya dalam hal skalabilitas dengan proses transaksi lambat dan biaya mahal. Layer 2 berdiri dengan bergantung pada layer 1 dalam menjaga keamanan dan finalisasi transaksi.
Kelebihan dari layer 2 adalah kemampuan menghadirkan transaksi lebih cepat dan murah tanpa harus mengorbankan konsep desentralisasi. Hal ini berdampak penting bagi perkembangan dalam ekosistem Web3 karena membuka jalan menuju adopsi massal. Ada banyak proyek yang sebelumnya berjalan di layer 1, lalu mengintegrasikannya ke layer 2.
Salah satunya adalah Ambire Wallet yang mendukung lebih dari 10 jaringan EVM dengan fitur bridge terintegrasi. Dengan memanfaatkan Layer 2 dan Account Abstraction, Ambire menekan biaya gas dan mempercepat transaksi.
Bagaimana Layer 2 Bekerja?
Layer 2 memiliki mekanisme kerja yang memproses transaksi secara off chain dengan lebih efisien, untuk dicatat hasil akhirnya ke blockchain utama. Selain itu, layer 2 bekerja berdasarkan jenis-jenisnya yang meliputi beberapa hal berikut:
- Rollups sebagai salah satu solusi Layer 2 paling menjanjikan dengan kemampuan menggabungkan banyak transaksi ke dalam satu paket transaksi sehingga beban blockchain utama berkurang signifikan.
- Sidechains merupakan jenis blockchain yang terpisah dan berjalan sejajar dengan blockchain utama untuk menangani transaksi secara lebih cepat dan fleksibel sehingga menjadi solusi dalam memproses setiap kebutuhan di main chain.
- State channels yang berarti jalur privat untuk pengguna bisa bertransaksi langsung tanpa mencatat setiap proses pada blockchain utama sehingga membuat transaksi lebih cepat dengan biaya minim.
- Nested blockchain sebagai solusi Layer 2 dengan lebih kompleks yang melibatkan banyak sidechain terhubung dalam satu blockchain induk sehingga memungkinkan peningkatan skalabilitas dan kapasitas transaksi signifikan.
Apa Itu Layer 3 dalam Blockchain?
Sedangkan untuk layer 3 blockchain merupakan lapisan aplikasi yang menjadi tempat decentralized applications alias dApps dibangun. Sederhananya lapisan antarmuka ini dibangun di atas layer 2 dan layer 1 yang memungkinkan pengguna berinteraksi secara langsung. Tujuan dibangunnya layer 3 yaitu memungkinkan teknologi bisa lebih mudah diakses dan digunakan oleh siapapun.
Dalam hal ini, layer 3 menghadirkan beberapa elemen seperti dompet digital, sistem antarmuka pengguna, dan sejumlah peningkatan untuk mendukung pengalaman pengguna. Dengan begitu, proses interaksi dengan blockchain akan lebih mudah dan simpel. Salah satu contoh DeFi seperti Uniswap atau marketplace NFT seperti OpenSea.
Perbedaan Mendasar Layer 1, Layer 2, dan Layer 3
| Perbedaan | Layer 1 | Layer 2 | Layer 3 |
| Fungsi | Mengamankan jaringan, desentralisasi, menjalankan mekanisme konsensus | Lapisan tambahan untuk proses transaksi di luar blockchain utama dan menjaga keamanan | Lapisan dengan fitur khusus untuk memudahkan aktivitas setiap pengguna |
| Posisi | Lapisan dasar blockchain | Solusi skalabilitas | Lapisan aplikasi dan interoperabilitas |
| Contoh | Bitcoin dan Ethereum | Optimism dan Arbitrum | Uniswap dan OpenSea |
Kelebihan dan Kekurangan Tiap Layer
Dari hadirnya layer 1, 2, dan 3 dalam ekosistem blockchain, menunjukkan bahwa masing-masing saling melengkapi kelebihan dan kekurangan. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan blockchain sampai saat ini. Adapun layer 1, 2, dan 3 memiliki kelebihan serta kekurangan yang meliputi hal-hal berikut:
- Layer 1 memiliki keamanan tinggi, well established, dan terdesentralisasi, namun di balik keunggulan ini adalah kekurangan yang meliputi keterbatasan skalabilitas, kecepatan transaksi yang lambar, dan biaya tinggi di setiap transaksi.
- Sementara layer 2 mampu meningkatkan skalabilitas, transaksi menjadi cepat, dan tentu biaya yang murah. Hanya saja, soal keamanan dan kompleksitas bagi pengguna baru menjadi kekurangannya.
- Layer 3 menawarkan interface yang lebih user friendly, fungsi berkelanjutan, dan adopsi secara massal. Namun, masih ada di tahap awal pengembangan yang jelas bergantung pada keamanan maupun stabilitas dari lapisan di bawahnya yaitu layer 1 dan layer 2.
Mengapa Ketiga Layer Ini Penting dalam Ekosistem Blockchain?
Ketiga layer dalam ekosistem blockchain ini hadir karena adanya sejumlah masalah yang dihadapi para pengguna. Oleh karena itu, setiap lapisan dalam blockchain ini sangat penting untuk diketahui khususnya pengguna yang terlibat. Hal ini karena setiap layer memiliki kelebihan tersendiri, sekaligus tantangan yang harus dipertimbangkan.
Saat memilih solusi blockchain, faktor meliputi skalabilitas, keamanan, dan kecepatan transaksi menjadi hal krusial. Seiring dengan teknologi blockchain yakin kian matang, kemungkinan hadirnya layer maupun sub-layer dengan fungsi spesifik tampaknya tidak terelakkan. Inovasi ini jelas menambah kompleksitas sekaligus memperkaya ekosistem blockchain secara keseluruhan.
Adapun perkembangan ini akan membuka peluang besar, lahirnya solusi lebih efisien, fleksibel, serta siap digunakan secara luas. Hal ini menjadikan perbedaan layer 1, 2, dan 3 adalah pengetahuan yang harus dan penting untuk dipahami sehingga baik investor, developer, serta pengguna memahami bagaimana sebuah transaksi serta aplikasi kripto bekerja.
Kesimpulan Layer 1, 2, dan 3
Dengan memahami apa yang dimaksud layer 1, 2, dan 3 dalam blockchain beserta fungsinya masing-masing, tentu kamu akan tahu lebih dalam bagaimana sistem blockchain bekerja. Mengapa proses transaksi terasa lama, mengapa biaya transaksi mahal di waktu-waktu tertentu, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, penting mengetahui pengertian dan perbedaan layer 1, 2, dan 3 dalam blockchain. Sama halnya dengan mendapatkan aset kripto saat ini yang semakin mudah berkat adanya layer 1, 2, dan 3. Hal ini karena memungkinkan munculnya platform investasi aset kripto yang membantu siapapun berinvestasi di instrumen ini.
Salah satu platform yang bisa kamu gunakan untuk membeli aset kripto secara mudah adalah Ajaib Alpha. Kamu bisa menemukan pilihan aset kripto yang dapat disesuaikan dengan target investasi. Caranya dengan download aplikasi Ajaib Alpha di smartphone, untuk mulai investasinya, sekarang.
“layer 1, 2, dan 3, perbedaan layer 1, layer 1, layer 2, layer 3”
Referensi:
- Nadia Ivanova-Banda, Layer 1 vs. Layer 2 vs. Layer 3 blockchains Explained, Blog Ambire, diakses terakhir 17 Desember 2025
- Mr Imed, Difference between layers 0, 1, 2 and 3 in blockchain, Binance, diakses terakhir 17 Desember 2025
- Sophie Roots, Types of blockchain Layers Explained: Layer 0, Layer 1, Layer 2 and Layer 3, Changelly, diakses terakhir 17 Desember 2025
- Coinbase Team, What are Layer 3 blockchains and what is the difference with Layer 2 blockchains?, Coinbase, diakses terakhir 17 Desember 2025
Artikel Terkait





Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!