Ajaib
Menu

Kripto

The Fed Kembali Dovish, Pasar Saham AS Rally!

SarifaDecember 1, 2025

Suku Bunga The Fed Naik Lagi, Kali Ini 75 Bps

Pasar saham AS bergerak menguat pada perdagangan 1 minggu terakhir (24/11-28/11), dimana indeks AS ditutup kompak hijauPasar AS rebound setelah sempat koreksi akibat ketakutan bubble AI. Pada pekan lalu, menyambut musim liburan Thanksgiving Day dan Black Friday di AS, ketiga indeks utama AS naik sekitar 4-5%. Rebound ini didorong oleh sentimen dari The Fed yang terlihat kembali mulai dovish dimana ekspektasi pemangkasan suku bunga pada bulan Desember, tepatnya tanggal 10 Desember meningkat kembali menjadi 87% setelah sempat turun ke 40% pada pekan sebelumnya. Pasar saham AS akan lanjut rally setelah melihat economic projection dari The Fed yang akan rilis dihari yang sama saat FOMC, jika The Fed lanjut dovish di tahun depan, maka akan sangat memungkinkan untuk lanjut all time high.

Performa Indeks Bursa AS 1W

S&P 500Dow Jones Industrial AverageNASDAQ Composite
+4.47%+4.16%+5.43%

Top Gainer 1W

INTC+21.04%
HOOD+19.15%
ADI+17.60%
BLDR+17.49%
TER+17.10%

Berita Ekonomi & Industri

Laporan PPI AS terbaru menunjukkan angka final demand meningkat 0.3% MoM dan inflasi tahunan mencapai 2.7%, didorong terutama oleh lonjakan harga energi termasuk gasoline yang naik 11.8%. Sementara itu core PPI yang mengecualikan makanan dan energi hanya naik 0.1% MoM dan tercatat 2.9% YoY, menandakan bahwa sebagian besar tekanan inflasi masih bersifat sektor-spesifik dan belum menyebar terlalu luas. Bagi pasar, data ini menjadi sinyal bahwa cost-push inflation bisa kembali menekan margin perusahaan dalam beberapa kuartal ke depan sekaligus mengurangi ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter terlalu agresif, sehingga membuat aset berisiko tetap sensitif terhadap rilis data harga berikutnya.

Aktivitas manufaktur China di November sedikit membaik tetapi masih lemah, dengan PMI naik tipis ke 49.2 dan tetap berada di zona kontraksi untuk bulan kedelapan, menandakan permintaan yang belum pulih. Layanan dan konstruksi juga melambat karena non-manufacturing PMI turun ke 49.5, menunjukkan tekanan yang makin terasa di konsumsi domestik. Beberapa sektor high-tech masih mampu bertahan, tetapi perbaikan ini belum cukup untuk mengimbangi pelemahan permintaan di sektor tradisional. Secara keseluruhan, data ini menegaskan bahwa momentum pemulihan China masih rapuh dan sangat bergantung pada stimulus tambahan. Bagi investor, kondisi ini berpotensi menahan risk appetite Asia dan memberi tekanan pada perusahaan yang memiliki eksposur besar ke pasar China.

Harga emas menembus level US$4.220 per ounce ke posisi tertinggi satu bulan dan berpotensi mencatat kenaikan bulanan keempat beruntun, seiring pasar semakin yakin bahwa Fed akan memotong suku bunga pada Desember. Nada dovish dari beberapa pejabat Fed serta rilis data ekonomi yang tertunda namun menunjukkan pelemahan mendorong ekspektasi pelonggaran kebijakan. Kevin Hassett, kandidat kuat pengganti Jerome Powell, juga memberi sinyal dukungan terhadap suku bunga lebih rendah, sehingga probabilitas pemotongan 25 bps naik di atas 80% dan pasar kini mem-price in sekitar tiga pemotongan tambahan hingga akhir 2026. Permintaan yang kuat dari bank sentral global dan arus masuk non-sovereign ke ETF terus memberi dukungan terhadap harga. Dikombinasikan dengan real yields yang makin turun, momentum ini menempatkan emas pada jalur untuk mencatatkan kinerja tahunan terkuat sejak 1979.

Pembicaraan telepon antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping memberikan sinyal moderasi hubungan AS-China setelah kedua pemimpin membahas trade, tarif, dan rencana kunjungan diplomatik, termasuk proposal impor gandum AS dan potensi penyesuaian barrier perdagangan yang dapat meredakan tekanan rantai pasok global. Namun, pernyataan Xi bahwa “kembalinya Taiwan” adalah bagian dari tatanan internasional pasca perang menjadi titik sensitif geopolitik yang tetap menahan risk-on sentiment, terutama untuk sektor semikonduktor, defense, dan teknologi strategis. Sementara itu, isu perang Ukraina tetap menjadi bagian dari diskusi, dengan implikasi pada kebijakan energi dan defense spending. 

Berita Emiten

AVGO – Broadcom ($AVGO) mengalami lonjakan saham sekitar +10% dalam satu hari setelah muncul laporan bahwa perusahaan semakin terlibat dalam infrastruktur AI dan dikaitkan dengan pengarahan besar dari OpenAI, termasuk potensi kontrak multi-miliar untuk akselerator AI dan chip khusus. Lonjakan ini menunjukkan bahwa investor menarik dana kembali ke sektor chip AI dan melihat pergeseran narasi dari “software saja” ke “chip + konektivitas AI spesialis”. Meskipun momentum pertumbuhan terlihat kuat, muncul peringatan bahwa margin bisa tertekan karena produk custom sering memiliki margin lebih rendah dibanding chip tradisional—yang berarti bahwa walaupun pipeline terlihat sangat menjanjikan, eksekusi konversi backlog ke pendapatan dan stabilitas margin akan menjadi kunci untuk mempertahankan valuasi premium.

AMZNAmazon ($AMZN) melalui AWS berkomitmen menggelontorkan hingga US$50 miliar untuk memperluas layanan AI dan infrastruktur cloud khusus pemerintahan AS, termasuk penambahan kapasitas data center sekitar 1.3 gigawatt di wilayah GovCloud, Secret, dan Top Secret mulai 2026. Langkah ini mempertegas ambisi Amazon memperkuat posisinya di segmen government cloud yang dikenal sticky dan high-retention, terutama karena pasar ini kini mulai mengadopsi layanan AI seperti Bedrock, SageMaker, Nova, dan model dari Anthropic dalam skala lebih luas. Bagi investor, pengumuman ini menjadi potensi katalis jangka panjang bagi pertumbuhan recurring revenue AWS, tetapi komitmen capex yang besar juga berarti margin bisa tertekan dalam jangka pendek dan timeline monetisasi kemungkinan akan lebih panjang.

BRK.BBerkshire Hathaway ($BRK.B) melakukan perubahan besar di portofolionya pada 3Q25 dengan mengalokasikan US$ 4.3 miliar untuk membeli 17.85 juta saham Alphabet ($GOOGL) sehingga menjadikan induk Google tersebut sebagai posisi kesepuluh terbesar di portofolio saham AS Berkshire, sementara pada saat yang sama perusahaan memangkas kepemilikan Apple dari sekitar 280 juta menjadi 238.2 juta saham setelah sebelumnya pernah memegang lebih dari 900 juta saham Apple dan meskipun porsi itu telah turun tajam nilai kepemilikan Apple yang tersisa masih sangat besar yaitu sekitar US$ 60.7 miliar, dan seluruh perubahan ini terjadi menjelang transisi kepemimpinan ketika Warren Buffett bersiap mundur sebagai CEO setelah enam dekade memimpin perusahaan.

NVDA – Saham NVIDIA ($NVDA) melemah sekitar 2.5% setelah laporan bahwa Meta sedang menjajaki pembelian chip AI Google TPU untuk deployment mulai 2027, yang berarti sebagian beban kerja data center Meta berpotensi pindah dari GPU NVIDIA ke Google. Berita ini langsung memicu kekhawatiran pasar karena Meta adalah salah satu pembeli terbesar GPU dan setiap pergeseran capex mereka bisa menggeser miliaran dolar permintaan tahunan. NVIDIA menegaskan bahwa ekosistem GPU mereka masih “satu generasi lebih maju” dalam kompatibilitas model dan tooling, tetapi masuknya Google sebagai pemasok chip AI besar menambah dinamika kompetisi yang makin agresif di pasar AI hardware. Dari sudut pandang investor, headline ini belum mengubah posisi NVIDIA sebagai pemimpin pasar, tetapi menambah risiko bahwa hyperscaler mulai melakukan diversifikasi vendor dan menurunkan durability dari permintaan jangka panjang GPU, sehingga sentiment dan valuasi NVIDIA bisa tetap volatil dalam waktu dekat.

BABAAlibaba ($BABA) membukukan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi setelah cloud dan layanan AI menjadi motor utama pertumbuhan, dengan pendapatan kuartalan naik ke CNY 247.8 miliar (sekitar US$34.8 miliar) atau tumbuh sekitar 5% YoY, sementara segmen cloud melonjak 34% ke CNY 39.8 miliar berkat adopsi AI yang semakin luas di China. Meski top-line solid, laba bersih justru tertekan dan turun sekitar 50–55% YoY akibat persaingan ketat di e-commerce dan marjin yang menurun di unit konsumsi. Bagi investor, momentum cloud-AI ini jadi penanda bahwa Alibaba mulai menemukan kembali growth driver jangka menengah, tetapi profitabilitas yang menurun membuat pasar lebih berhati-hati dalam memberi valuasi premium. Ke depannya, kemampuan Alibaba menyeimbangkan ekspansi cloud dengan perbaikan marjin e-commerce akan sangat menentukan arah rerating saham.

DELLDell Technologies ($DELL) mencatat kinerja kuartal III 2025 yang solid dengan EPS US$ 2.59 yang melampaui ekspektasi pasar di US$ 2.48, meskipun pendapatan sedikit meleset dari target karena hanya mencapai US$ 27 miliar dibanding proyeksi US$ 27.32 miliar. Pertumbuhan terbesar datang dari bisnis Infrastructure Solutions Group yang naik 24% secara tahunan, ditopang lonjakan pesanan server AI senilai US$ 12.3 miliar dan backlog yang mencapai rekor US$ 18.4 miliar, sementara pengiriman server AI pada kuartal tersebut mencapai US$ 5.6 miliar dan arus kas operasional berada di kisaran US$ 1.2 miliar. Untuk kuartal IV, perusahaan memproyeksikan pendapatan antara US$ 31 miliar sampai US$ 32 miliar dengan EPS non GAAP sekitar US$ 3.50, sedangkan untuk FY2026 manajemen menargetkan pendapatan US$ 111.7 miliar dan EPS non GAAP US$ 9.92 seiring keyakinan pada momentum kuat bisnis AI dan server.

INTUSummit Global Investments meningkatkan kepemilikannya di Intuit ($INTU) sebesar 146.3% pada kuartal terakhir menjadi 2,448 saham senilai sekitar US$1.93 juta, menambah posisi 1,454 saham dan memberi sinyal keyakinan institusi terhadap prospek perusahaan. Secara fundamental Intuit juga mencatat kinerja solid, dengan revenue kuartalan mencapai US$3.89 miliar atau tumbuh 18.3% YoY dan adjusted EPS di US$3.34, keduanya melampaui ekspektasi pasar berkat kuatnya permintaan untuk solusi AI dan cloud-accounting, terutama dari segmen UKM dan mid-market enterprise. Meskipun sempat ada aksi jual dari beberapa insider, kepemilikan institusional yang masih mendominasi lebih dari 80% menunjukkan bahwa investor besar melihat strategi jangka panjang Intuit tetap on track. 

AAPLApple ($AAPL) diproyeksikan akan mengirim sekitar 243 juta iPhone pada 2025, sedikit melampaui Samsung yang diperkirakan mengirim 235 juta unit, menjadikan Apple kembali ke posisi teratas global smartphone untuk pertama kalinya dalam 14 tahun setelah peluncuran sukses seri iPhone 17 yang mendapat sambutan kuat terutama di AS dan Cina. Penjualan iPhone 17 naik double-digit dibanding seri sebelumnya, didorong oleh siklus upgrade massal pengguna yang membeli ponsel saat pandemi serta lonjakan pasar aftermarket iPhone bekas, yang bersama-sama menaikkan demand replacement. Dengan share global sekitar 19.4% dibanding 18.7% Samsung. Ke depan dengan rencana rilis iPhone versi lebih murah dan mungkin ponsel lipat, Apple dipandang punya potensi mempertahankan kepemimpinan hingga 2029, yang bisa berdampak positif pada supply-chain, bargaining power terhadap vendor, dan profitabilitas jangka panjang.

BIDUBaidu ($BIDU) semakin menegaskan posisinya sebagai pemain kunci chip AI di China dan berpotensi mengisi kekosongan yang ditinggalkan Nvidia setelah pembatasan ekspor dari AS, dengan meluncurkan dua prosesor buatan sendiri, M100 dan M300, pada ajang Baidu World 2025. M100 ditujukan untuk kebutuhan inference dan dijadwalkan meluncur awal 2026, sementara M300 yang lebih bertenaga untuk training dan inference berskala besar diperkirakan hadir pada awal 2027. Selain prosesor tersebut, Baidu juga memperkenalkan supernode berbasis chip Kunlun yang menggabungkan ratusan chip untuk mendekati performa GPU asing dalam menangani model AI besar. Seluruh langkah ini menjadi bagian penting dari upaya China memperkuat kemandirian teknologi dan mempercepat pembangunan ekosistem AI lokal di tengah tekanan regulasi AS.

Artikel ini dianalisis dan ditulis oleh Financial Expert Ajaib, Alvin T. Murthi

Baca juga: Cara Memulai Investasi US Stock di Ajaib Alpha

Disclaimer: Transaksi US Stocks mengandung risiko dan berpotensi menyebabkan kerugian. Kinerja suatu produk investasi saat ini atau di masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa datang. Informasi yang terkandung dalam tulisan/artikel ini merupakan opini yang disiapkan melalui proses riset pasar dan analisis internal perusahaan. Anda tetap berkewajiban untuk menganalisis setiap produk investasi  untuk memastikan setiap keputusan investasi dan keputusan untuk menjual dan/atau membeli produk investasi adalah berdasarkan pertimbangan dan keputusan anda sendiri. Tulisan/artikel ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.  Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang timbul dari pengambilan keputusan transaksi.

Google Play StoreApple App Store

Tags :

#Saham AS

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!