Ajaib
Menu

Berita

BUMI Terbaru: Ekspansi Tambang Emas dan Masuk ke Indeks Bergengsi

GloriaNovember 6, 2025

BUMI Terbaru: Ekspansi Tambang Emas dan Masuk ke Indeks Bergengsi

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), salah satu emiten tambang terbesar di Indonesia yang berafiliasi dengan Grup Bakrie dan Grup Salim, kembali menjadi sorotan setelah melakukan ekspansi strategis di sektor pertambangan luar negeri. Perusahaan ini tidak hanya memperluas portofolio tambang emas di Australia, tetapi juga mencatatkan prestasi dengan masuk ke dalam tiga indeks saham bergengsi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kombinasi antara aksi korporasi yang agresif dan pengakuan pasar ini menegaskan posisi BUMI sebagai emiten yang dinamis dan berpengaruh di industri batu bara dan pertambangan.

Analisis BUMI Terbaru

BUMI saat ini tengah melanjutkan ekspansi bisnisnya dengan mengakuisisi perusahaan tambang emas Jubilee Metals Limited (JML) di Australia. Langkah ini dilakukan setelah BUMI berhasil menguasai 99,68% saham Wolfram Limited, perusahaan tambang emas dan tembaga yang juga berbasis di Australia. Proses akuisisi JML dilakukan melalui skema konversi utang menjadi penyertaan modal serta penerbitan saham baru, yang akan berlangsung dalam tujuh tahap dari Mei 2025 hingga Agustus 2026.

Setelah seluruh proses tuntas, BUMI akan menguasai sekitar 64,98% saham JML. Strategi ini memperlihatkan upaya BUMI untuk melakukan diversifikasi portofolio bisnis di luar komoditas batu bara, terutama dengan masuk ke sektor emas dan tembaga yang memiliki prospek jangka panjang cerah. Total konversi dan pembelian saham JML bernilai sekitar AU$ 13,5 juta, atau setara lebih dari Rp 120 miliar, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengembangan aset tambang di luar negeri.

Secara kinerja keuangan, hingga kuartal ketiga tahun 2025, BUMI mencatatkan laba bersih sebesar US$ 29,4 juta atau sekitar Rp 490 miliar. Meskipun angka tersebut turun 76% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan perusahaan justru meningkat 11,9% menjadi US$ 1,03 miliar. Peningkatan pendapatan di tengah penurunan laba menunjukkan adanya tekanan margin, kemungkinan akibat biaya ekspansi dan volatilitas harga komoditas global.

Di sisi lain, saham BUMI mencatatkan pencapaian penting dengan masuk ke dalam tiga indeks utama di BEI, yakni LQ45, IDX80, dan Indeks Bisnis-27 untuk periode 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026. Posisi ini mencerminkan likuiditas dan fundamental yang kuat, dengan kontribusi BUMI sebesar 0,73% pada indeks LQ45 dan kapitalisasi pasar mencapai Rp 52,7 triliun. Rasio free float 29,19% juga memperkuat citra BUMI sebagai salah satu emiten dengan tingkat likuiditas tertinggi di sektor batu bara.

Secara valuasi, BUMI memiliki Price-to-Book Value (PBV) sebesar 1,17 kali, mencerminkan valuasi yang relatif sehat di tengah volatilitas pasar. Dengan kombinasi ekspansi agresif dan pengakuan pasar, BUMI tampaknya berupaya memperkuat posisinya tidak hanya sebagai pemain batu bara nasional, tetapi juga sebagai entitas pertambangan terdiversifikasi yang memiliki daya tarik bagi investor domestik maupun global.

Mulai Investasi BUMI di Ajaib

Pergerakan saham BUMI menunjukkan bahwa aksi korporasi dan strategi ekspansi dapat memengaruhi nilai perusahaan secara signifikan. Untuk itu, penting bagi investor untuk selalu memperhatikan aspek fundamental dan prospek jangka panjang sebelum mengambil keputusan investasi. Pelajari lebih dalam analisis saham seperti BUMI dan temukan peluang investasi terbaik melalui platform investasi yang terpercaya.

Google Play StoreApple App Store

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!