Ajaib.co.id – Banyak orang beranggapan bahwa logam mulia itu selalu berupa emas batangan dengan kadar 24 karat. Padahal, masih ada logam mulia dengan rupa lainnya, seperti dinar dan dirham, yang juga kerap dijadikan instrumen investasi oleh beberapa orang.
Apakah kamu tertarik untuk mulai investasi dinar dirham? Atau mungkin kamu masih kurang familiar dengan instrumen investasi yang satu ini dan ingin tahu lebih banyak?
Bila ya, yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih banyak!
Perbedaan Dinar Dirham
Sekilas terlihat serupa, namun tak sama, dinar dirham punya beberapa perbedaan antara satu dengan yang lain. Berikut adalah perbedaan dinar dirham:
1. Bahan baku pembuatannya
Dinar merupakan kepingan logam yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari emas. Sementara itu, bahan baku utama dirham adalah perak.
2. Harga
Dinar dan dirham juga berbeda dari aspek harga. Merujuk laman resmi kurs.dollar.web.id pada 8 Juni 2022, misalnya, harga jual dinar terpantau Rp3.422.257, sedangkan harga belinya ada di angka Rp3.285.367. Sementara itu, harga jual dirham sebesar Rp65.339, sedangkan harga belinya Rp62.725.
3. Berat
Berdasarkan Open Mithqal Standard (OMS), dinar adalah uang emas murni yang memiliki berat 1 mitsqal atau setara dengan 1/7 troy ounce. Sementara itu, dirham, berdasarkan ketentuan OMS, memiliki kadar perak murni dengan berat 1/10 troy ounce. Keduanya bisa juga dicairkan dengan uang tunai sesuai harga emas yang berlaku (likuid).
Dinar dan Dirham sebagai Investasi
Mungkin sebelumnya kamu pernah mendengar sedikit tentang investasi dinar dirham yang juga dilakukan di Indonesia. Meskipun berbeda di berbagai aspek, keduanya relatif ‘kebal’ terhadap inflasi.
Pasalnya, harga logam mulia pada umumnya cenderung terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Maka, keduanya layak menjadi instrumen investasi. Selain investasi, juga sering dijadikan mahar pernikahan, hadiah hingga pembayaran zakat.
Di Indonesia sendiri, dinar dan dirham tidak boleh dijadikan sebagai alat pembayaran. Keduanya hanya boleh dijadikan investasi atau barang koleksi (collectible item).
Tips Investasi Dinar dan Dirham
Tertarik untuk memulai investasi instrumen yang satu ini? Bila ya, berikut adalah sejumlah tips yang bisa kamu ikuti dan praktikkan sebelum memulai dan ketika kamu sudah mulai berinvestasi:
1. Tentukan tujuan
Penentuan tujuan penting sebelum memulai investasi apa pun. Penentuan tujuan ini berpengaruh pada strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Kamu bisa menentukan apakah investasi jangka panjang lebih baik dibandingkan investasi jangka pendek atau sebaliknya.
Tujuan investasi kamu, misalnya, ingin membangung rumah. Maka, instrumen investasi yang memiliki imbal hasil jangka jangka panjang lebih cocok.
2. Pahami regulasi
Investasi yang resmi tentu terikat pada perangkat hukum yang berlaku di sebuah negara. Terkait dinar dan dirham, contohnya, Bank Indonesia (BI) melarang penggunaannya sebagai alat pembayaran. Setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran di Indonesia wajib menggunakan mata uang rupiah.
3. Manfaatkan idle fund
Investasi keduanya tentu memerlukan modal. Saat hendak membelinya, akan lebih bijak jika membelinya dengan memanfaatkan uang di luar uang yang kamu persiapkan untuk berbagai kebutuhan hidup. Istilah dana jenis ini adalah dana menganggur (idle fund).
Cara lainnya adalah kamu bisa menyisihkan sebagian penghasilan secara konsisten yang kemudian dialokasikan untuk membeli dinar atau dirham.
4. Membeli dari perusahaan terpercaya
Saat hendak membeli dinar atau dirham, wajib melakukannya dari perusahaan tepercaya, seperti PT Aneka Tambang Tbk. Perusahaan resmi biasanya menyertakan sertifikat guna menjamin keaslian produk yang mereka keluarkan.
5. Mulailah dengan nilai kecil
Ada baiknya bila kamu dapat menahan diri dari kilauan hasil besar yang orang lain dapatkan. Terlebih bila kamu masih merupakan investor pemula pada instrumen investasi dinar dirham. Mulailah berinvestasi dengan nilai yang kecil.
Sambil terus mengasah kemampuan investasi, kamu bisa menambah nilai investasi setelah merasakan keuntungan dari investasi yang sebelumnya dijalankan.
6. Bergabung dengan komunitas investor
Kamu juga bisa bergabung dengan komunitas investor dinar dirham. Bergabung dengan komunitas semacam ini akan sangat membantu dalam menambah wawasan dan relasi.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Dinar dan Dirham
Seperti instrumen investasi lain, dinar dirham juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu kamu jadikan bahan pertimbangan sebelum memulai investasi. Apa saja? Berikut adalah sejumlah kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan
- Cocok untuk koleksi karena memiliki estetika tinggi cantik dan unik.
- Memungkinkan untuk menjual setengah dari nilainya.
- Tidak ada nilai potongan.
- Harga jual dinar tinggi di kalangan investor.
- Selisih jual beli dinar hampir sama dengan emas batangan.
- Dapat diperjualbelikan secara internasional karena banyak negara yang menggunakannya sebagai alat transaksi.
Kekurangan
- Memerlukan tempat penyimpanan yang aman.
- Investasi jangka panjang sekitar lima hingga 10 tahun untuk mendapatkan keuntungan.
- Harus membayar PPN 10% karena termasuk perhiasan.
- Ketersediaannya yang dipengaruhi banyak faktor.
- Harga jual dinar di toko emas cenderung hanya melihat kandungan emasnya tanpa mempertimbangkan motif dan desain.
Berapa 1 Dinar Dirham Jika Dirupiahkan?
Banyak negara yang menggunakan mata uang dinar sebagai alat transaksi yang berlaku, terutama negara-negara yang mayoritas penduduk berbahasa Arab. Jadi, dinar tidak hanya monopoli negara tertentu.
Meski tidak eksklusif merujuk pada negara tertentu, dinar memiliki nilai jual tinggi. Tak tanggung-tanggung, mata uang dinar bisa mengalahkan mata uang dari negara lain, termasuk dolar Amerika Serikat (AS).
Salah satu negara yang mata uangnya tertinggi di dunia adalah Kuwait. Mata uang negara teluk ini dikenal dengan Dinar Kuwait (KWD). Nilai yang tinggi KWD didukung dengan perekonomian Kuwait yang sangat kuat di sektor perminyakan dunia. Kandungan minyak bumi yang berada di Kuwait merupakan cadangan terbesar minyak secara global.
Lantas, berapa 1 KWD bila dirupiahkan? Pada awal tahun 2022, nominal 1 KWD memiliki nilai setara dengan Rp47.533. Angka ini jauh di atas dolar AS yang berada di kisaran Rp14 ribuan. Meski tak setinggi dinar, nilai tukar dirham setidaknya masih lebih tinggi dibandingkan dengan rupiah. Sebagai contoh, 1 Dirham Uni Emirat Arab setara dengan Rp3.929,14 pada 3 Juni 2022.