Analisis Saham

Saham SMKL Layak Dikoleksi? Ini Analisa Sahamnya!

Saham SMKL
Saham SMKL

Ajaib.co.id – PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di industri pengemasan karton. Perusahaan dengan kode saham SMKL ini didirikan pada tahun 2001 yang memiliki kegiatan usaha memproduksi karton gelombang atau Corrugated Carton Box dan kemasan offset. SMKL memiliki pelanggan dari perusahaan-perusahaan besar yang membutuhkan produk karton kemasan perseroan.

Mulai dari Adidas Indonesia, Dollar General, Epson Indonesia, Djojonegoro C-1000, Ecco Indonesia, Great Giant Pineapple, Haier – Sanyo, Indofood Group, Jco Donut & Coffee, Lenovo, Mayora Group, Nestle Indonesia, Nutricia Indonesia, Oppo, Polytron, Samsung Electronics, Samindo Electronics, Smartfren, Unilever Group, hingga Wallgreen.

Mayoritas pemilik saham SMKL saat ini dipegang oleh PT Satyamitra Investindo Pratama  dengan jumlah 80,07 persen kepemilikan. Saham SMKL sendiri terbilang baru mulai diperdagangkan secara publik melalui bursa pada tahun 2019 dengan harga penawaran sebesar Rp 193 per lembar saham.

Di mana, pergerakan harga saham SMKL saat ini cukup positif walaupun sedang melemah di angka Rp208 per lembar saham pada penutupan perdagangan, Kamis 29 April 2021.

Lalu, apakah saham SMKL layak untuk dikoleksi? Ketahui dulu bagaimana fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis apa yang akan diambil ke depannya melalui bedah kinerja saham SMKL berikut ini.

Pandemi Bikin Kinerja Keuangan SMKL Tertekan di Tahun 2020

Bisnis SMKL turut terdampak pandemi Covid-19 hingga kuartal ketiga tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan SMKL, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,25 triliun yang turun 12,57 persen YOY dibandingkan periode sama di tahun 2019 sebesar Rp1,43 triliun.

Hal tersebut juga diikuti raihan laba yang tergerus 27,28 persen menjadi Rp19,56 miliar dari raihan di periode sama tahun 2019 sebesar Rp26,90 miliar.Pada kuartal pertama tahun 2020, kinerja bisnis SMKL tergolong bagus yang menyamai kinerja di tahun sebelumnya.

Akan tetapi, diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar menyebabkan kinerja bisnis mulai tertekan ketika memasuki kuartal kedua tahun 2020. Selain itu, rencana perseroan untuk ekspansi pabrik di Jawa Tengah juga harus tertunda yang semula direncanakan untuk mulai pada tahun 2020

Kinerja Keuangan SMKL Sejak Mencatatkan Nama di Bursa Saham Tampak Positif

Terlepas dari kondisi pandemi yang cukup menekan bisni SMKL di tahun 2020, kinerja keuangan perseroan sejak tahun mencatatkan namanya di bursa saham tampak positif.

Walaupun di satu sisi, raihannya menurun jika dibandingkan tahun 2018 sebelum perseroan resmi menjadi perusahaan terbuka. Adapun data ikhtisar keuangan berdasarkan informasi finansial perseroan yang dapat dilihat seperti berikut (dalam miliar rupiah):

Laporan Laba Rugi20192018
Pendapatan bersih1.938.6462.178.697
Laba kotor357.642386.417
Laba tahun berjalan20.34044.742

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui secara pendapatan SMKL mengalami penurunan di tahun 2019. Di mana, tahun perseroan mulai menawarkan sahamnya secara publik melalui bursa. Begitu juga dengan laba tahun berjalan yang dibukukan oleh SMKL juga ikut turun dibandingkan raihan di tahun 2018.

Hal ini tentu disebabkan oleh faktor tertentu sehingga menekan pertumbuhan bisnis SMKL di tahun tersebut. Faktor utama yang dimaksud adalah pemilu yang diselenggarakan pada tahun 2019. Di mana, agenda pemilihan umum menyeret kinerja SMKL ke sentimen negatif di tahun tersebut. Akan tetapi, kinerja yang menurun tersebut dianggap perseroan masih lebih baik dibandingkan industri kemasan secara keseluruhan.

Pasalnya, pasar kemasan memang mengalami penurunan mencapai 20 persen di tahun 2019. Lalu, di kuartal keempat tahun 2019 mulai membaik sehingga membantu kinerja SMKL yang meningkat di periode tersebut hingga 15-20 persen. Namun, kenaikan penjualan di periode tersebut masih belum bisa menutupi penurunan penjualan yang dialami SMKL di semester I tahun 2019.

Dengan begitu, kinerja keuangan harus menurun di tahun 2019. Hal ini juga dapat dilihat berdasarkan rasio keuangan. Di mana, kondisi bisnis SMKL mencatatkan minus di beberapa hal. Berikut data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 melalui informasi finansial perseroan:

Rasio2019
ROA-0,4%
ROE-0,9%
NPM-1%
CR103,6%
DER151%

Bagaimana dengan Prospek Bisnis SMKL Kedepannya ?

Menjadi emiten baru yang mencatatkan namanya sejak tahun 2019, SMKL tentu harus mempersiapkan sejumlah strategi penting yang dapat memperbaiki kinerja bisnis di tahun 2021 sehingga saham SMKL dapat menarik minat investor untuk mengoleksi sahamnya. Apalagi kondisi perseroan yang baru saja mencatatkan namanya di bursa harus menghadapi masa pandemi di tahun 2020.

Pada dasarnya, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk sendiri sudah menyiapkan sejumlah strategi bisnis, namun harus tertunda karena datangnya pandemi Covid-19. SMKL sendiri optimis kinerja di tahun 2021 bakal lebih baik ketimbang tahun 2020. Di mana, perseroan menargetkan pendapatan di tahun ini setidaknya dapat menyamai pencapaian di tahun 2019.

Hal ini karena adanya sentimen positif terhadap distribusi vaksin yang sudah dimulai oleh pemerintah. Ditambah pemerintah sendiri berkomitmen untuk membalikkan pertumbuhan ekonomi menjadi positif di kuartal kedua tahun 2021. Menurut perseroan, pulihnya ekonomi bakal mempengaruhi pertumbuhan industri kemasan dan juga industri makanan minuman yang ikut pulih.

SMKL juga berencana mengalokasikan belanja modal atau capex mencapai 1 juta USD hingga 2 juta USD untuk menunjang serta menguatkan operasional pabrik eksisting di Balaraja, Tangerang. Selain itu, pembangunan pabrik di Jawa Tengah yang sempat tertunda di tahun lalu akan kembali dilanjutkan di tahun ini dengan melihat situasi yang ada saat ini.

Di mana, investasi pembangunan pabrik tersebut bakal menghabiskan dana sekitar 40 juta USD sampai 60 juta USD. Nantinya, kapasitas pabrik yang ada di Jawa Tengah tersebut bakal menyamai kapasitas pabrik yang ada di Balaraja. Hal ini karena banyak pelanggan SMKL yang mulai berekspansi ke daerah Jawa Tengah sehingga menjadi peluang yang bagus untuk bisnis perseroan.

Hanya saja pembangunan yang akan menyamai pabrik di Balaraja membutuhkan waktu hingga 5 tahun lamanya dengan pembangunan yang direncanakan secara bertahap dan mulai dilaksanakan tahun ini. Para pelanggan SMKL yang nantinya memulai berekspansi di Jawa Tengah menjadi tanda perseroan yang juga bakal berekspansi pabrik.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait