Analisis Saham, Saham

Prospek Saham BACA yang Akan di Akuisisi Shopee & Grab

Ajaib.co.id – Saham BACA adalah PT Bank Capital Indonesia Tbk yang berdiri pada tanggal 20 April 1989 dengan. Saham BACA sebelumnya memiliki nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1989. Saham BACA fokus pada penyediaan produk, layanan perbankan ritel dan komersial.

Produk dan layanan yang ditawarkan di antaranya deposit, tabungan dan deposito berjangka, pinjaman multiguna, investasi, pinjaman modal kerja, kredit mobil, Perusahaan memiliki jaringan operasi mencakup kantor cabang dan cabang pembantu di Jakarta, Indonesia dan Surakarta, Indonesia.

Pada tanggal 20 September 2007, PT Bank Capital Indonesia Tbk  melakukan IPO dengan menawarkan 500 juta lembar saham dengan harga Rp100/ lembar per saham. Saham BACA dimiliki oleh sejumlah pemegang saham antara lain: PT Inigo Global Capital (PT Kirana Cemerlang Indonesia) (14,73%), PT Delta Indo  Swakarsa (13,98%), Simas Equity Fund (11,41%), dan masyarakat (59,92%)

Saham BACA menjadi salah satu bank yang tengah menyiapkan perubahan strategi menjadi bank digital, tapi apakah sahamnya layak dikoleksi dibandingkan bank-bank lain? Bagaimana kondisi fundamentalnya? Mari kita bedah bersama saham BACA.

Laba Bersih Melesat 574%

Pandemi menjadi salah satu faktor yang membuat banyak kinerja keuangan bisnis di berbagai sektor buruk, termasuk perbankan. Namun, hal efek pandemi tampaknya tidak mempengaruhi kinerja BACA. Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, laba bersih saham BACA tercatat naik sebesar 574% dari tahun lalu di angka Rp15,88 miliar menjadi Rp107,8 miliar. Sementara.

Meski laba bersih meroket, kredit yang disalurkan saham BACA mengalami tekanan sebesar 34,05% menjadi Rp6,43 triliun secara yoy dari periode yang sama tahun lalu Rp9,75 triliun. Sedangkan, Dana Pihak ketiga (DPK) perusahaan mengalami pertumbuhan tipis sebesar 1,61% dari Rp16,1 triliun ke Rp16,36 triliun.

Kinerja Perusahaan Masih Belum Konsisten

Meskipun kinerja keuangan di tahun ini cukup cemerlang, ternyata perusahaan tidak bisa mempertahankan kinerja keuangan yang positif dalam beberapa tahun. Hal ini terlihat dari kinerja keuangan saham BACA beberapa tahun ke belakang. Berikut ikhtisar keuangan perusahaan dari 2018 hingga 2020 (dalam bentuk milyar)

Komponen Laba 2020 2019 2018
Pendapatan Bunga Bersih 381 222 412
Laba Bersih 107 15,8 98
DPK 16,360 16,107 15,422
CKPN 60 164 39

Berdasarkan data di atas, kinerja keuangan saham BACA tidak stabil, perusahaan mampu menghasilkan kinerja yang baik di tahun 2018. Namun, di tahun 2019, kinerja tersebut tampak mengendur. Pendapatan bunga bersih perusahaan anjlok 50%, laba bersihnya juga turun drastis lebih dari 90%. Selain itu, CKPN perusahan di tahun 2019 naik lebih dari 100%.

Salah satu indikator yang membuat turunnya kinerja perusahaan adalah melambatnya kredit karena perusahaan di Indonesia lebih banyak menggunakan sumber pembiayaan offshore. Pada 2019, pembiayaan offshore tercatat meningkat sebesar 133,6%. Hingga akhir 2019,  pertumbuhan kredit perbankan hanya 6,08%, anjlok jauh dibandingkan tahun sebelumnya di level 11,7%.

Beralih ke 2020, saham BACA mampu mengembalikan kinerja positifnya yang turun pada 2019. Melesatnya laba bersih hingga 574%, disusul kenaikan pendapatan bunga bersih dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Kinerja cemerlang tersebut dipengaruhi dari transformasi digital yang dijalankan perusahaan.

Selanjutnya, mari kita beralih ke rasio keuangan saham BACA di bawah ini.

Rasio September 2020 September 2019
ROA 0,76 0,13
ROE 7,50 1,20
NIM 4,62% 3,50%
LDR 84,31% 60,55%
BOPO 96,51% 98,12%
NPL 1,57% 3,48%
NPL Net 1,46% 1,80%

Rasio keuangan saham BACA terbilang membaik di tahun 2020. ROE perusahaan tercatat naik tipis ke 7,50% dari yang sebelumnya di angka 1,20% di tahun lalu Sementara ROA perusahaan juga naik tipis ke 0,76%. Meskipun naik, ROA di bawah 10% menunjukkan ketidakmampuan manajemen dalam menjalankan bisnis secara efisien karena tidak bisa menghasilkan keuntungan dari aset.

Perusahaan juga mencatatkan rasio NIM yang meningkat dari dari 3,50% ke 4,62%. Ini artinya, perusahaan mampu menghasilkan pendapatan bunga lebih besar dibandingkan aktiva produktifnya. Loan to Funding Ratio (LDR) perusahaan berada di level 84,31%, naik dari  tahun sebelumnya di  level 160,55%. Ini artinya, naiknya kredit yang diberikan ke nasabah meningkat tapi modal perusahaan tidak bisa menyeimbangi kenaikan kredit yang disalurkan.

BOPO saham BACA selama 2020 tercatat naik dari ke 96,51% dibandingkan tahun lalu sebesar 98,12%. Ini mengindikasikan beban operasional perusahaan meningkat sehingga pendapatan operasional hampir semuanya digunakan. NPL gross dan net perusahaan menurun cukup drastis mengindikasikan bahwa perusahaan berhasil menekan tingkat kredit bermasalah karena nasabah sulit untuk mengembalikan pinjaman. Angka 1 pada rasio NPL mengartikan kolektibilitas nasabah saham BACA tergolong lancar.

Meskipun selama 3 tahun berturut-turut menghasilkan laba bersih, perusahaan tercatat tidak pernah membagikan dividen. Berdasarkan kesimpulan dari RUPST, saham BACA memutuskan tidak membagikan dividen karena masih fokus untuk menggalang permodalan. Seperti kita ketahui, bank akan beralih menjadi salah satu bank digital.

Prospek Bisnis BACA

PT Bank Capital Indonesia Tbk menyatakan akan melakukan transformasi dari bank tradisional menjadi bank digital. Sejak 2020, perusahaan telah menyelesaikan kredit. Hal ini terlihat pada menurunnya penyaluran kredit 34,05% dari Rp9,75 triliun menjadi Rp6,43 triliun di 2020. Strategi ini dilakukan lantaran bank menyasar sektor konsumtif pada tahun ini dengan pendekatan bisnis secara digital.

Untuk bisa bertransformasi menjadi bank digital, saham BACA wajib melakukan penguatan modal, terlebih ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terbaru mengharuskan bank memiliki modal inti minimum Rp2 triliun di 2021 dan Rp3 triliun di tahun 2022. Selain itu, perusahaan juga berencana menggelar right issue pada Q2 2021 untuk mendongkrak modal inti dari Rp1,5 triliun menjadi Rp3 triliun.

Selain itu, kabar ketertarikan Sea Group pada saham BACA sempat bergulir belakangan ini. Hal ini memicu kenaikan saham BACA yang naik lebih dari 100% dari awal tahun 2021. Tidak hanya Shopee, perusahaan Decacorn dirumorkan juga mengincar layanan bank Capital yaitu Capital Net. Menanggapi rumor tersebut, perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dengan investor demi terwujudnya  transformasi digital tersebut.

Sebagai informasi, Bank Capital Indonesia bukanlah pemain baru dalam digitalisasi bank. Sejak 2007, perusahaan telah meluncurkan jaringan mesin ATM di seluruh Indonesia yang terhubung dengan jaringan ATM bersama. Perusahaan juga meluncurkan debit card yang tergabung dalam GPN pada tahun 2018. Sementara, di tahun 2019, saham BACA meluncurkan internet banking dan mobile banking yaitu Capital Net, Capital Business Net, dan Capital Mobile, serta tengah mempersiapkan QRIS dan Cardless Transaction di tahun 2021.

Jika dilihat prospeknya ke depan, Saham BACA memiliki peluang yang sama dengan bank-bank lain yang ingin bertransformasi ke digital. Hanya saja, perusahaan memiliki sejumlah keuntungan dibandingkan kompetitornya, di antaranya fundamental yang cukup baik dan potensi akuisisi Sea Group dan Grab. Jika terwujud, perusahaan akan mampu leluasa mengembangkan produk dan layanan untuk menjadi pemain kunci bank digital.

Per data RTI, Jumat (19/321), harga saham BACA berada di level Rp605, atau turun 6,92% dibandingkan perdagangan di hari sebelumnya. PER perusahaan juga menunjukkan angka yang cukup tinggi di 53.07x, sementara PBV nya di 2.64x.

Meskipun sudah di luar harga wajarnya, kemampuan menghasilkan laba bersih dari tahun ke tahun dan peluang bank digital yang cerah di masa depan dapat menjadi pertimbangan bagi investor untuk mengoleksi saham BACA. Namun, dengan banyaknya pilihan bank kapitalisasi mini yang beralih ke digital, investor harus membandingkan saham BACA terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli.

Nah, kamu bisa membandingkannya dengan saham lain melalui aplikasi Ajaib! Selain membantu kamu menganalisa saham, kamu juga bisa melakukan investasi saham dengan mudah, kapan dan di mana saja hanya dengan Rp100 ribu! Yuk transaksi saham sekarang di Ajaib!

Artikel Terkait