Ajaib.co.id – Hampir semua pendiri bisnis menyadari, hal yang pasti dalam menjalankan bisnis & kerja sampingan adalah perubahan. Faktanya, business plan adalah satu hal yang paling sering mengalami perubahan sepanjang perjalanan entrepreneurship.
Meskipun beberapa pengusaha skeptis tentang perencanaan bisnis yang terlalu jauh ke depan, menyiapkan business plan yang matang sangat diperlukan untuk banyak tujuan, di antaranya mendapatkan modal dari investor, mengajukan pinjaman bisnis ke bank, membuat anggaran untuk jangka pendek dan jangka panjang, dan tentunya memahami bisnis yang sedang dijalankan lebih dalam.
Selain menyiapkan rencana bisnis, satu hal yang juga tidak kalah penting adalah memastikan bahwa rencana bisnis tersebut terus diperbarui untuk setiap perubahan kecil dan besar yang akan dialami bisnis ketika tumbuh dan berkembang. Bisnis yang berbeda memerlukan jenis rencana yang berbeda pula, tergantung bagaimana model bisnisnya, struktur pendapatan bisnis, dan banyak faktor lainnya.
Namun, setidaknya ada 5 elemen dalam business plan yang benar-benar memiliki peran penting untuk memastikan bahwa investor, pengecek pinjaman modal di bank, atau pembaca secara umum sekalipun memahami cara kerja perusahaan yang sedang kamu kembangkan.
Executive Summary
Executive summary merupakan bagian pertama di rencana bisnis, ibarat pakaian yang akan dipakai pada kencan pertama, executive summary merepresentasikan kesan pertama bisnis pada siapa pun yang membaca.
Executive summary yang akan menentukan pendapat pembaca ketika mereka melanjutkan menganalisis, jadi penting untuk kamu membuat executive summary yang mudah dibaca tapi tetap memberikan gambaran yang lengkap terkait perusahaan.
Executive summary yang baik biasanya mencakup beberapa fakta kunci terkait bisnis, di antaranya latar belakang bisnis dan deskripsi produk, positioning dan targeting bisnis saat ini, prospek dan persyaratan keuangan, prestasi dan objektif di masa lalu dan masa yang akan datang.
Namun, fungsi terpenting dari executive summary yang baik adalah bagaimana kamu bisa menyampaikan kepada pembaca mengapa mereka harus membaca seluruh business plan, dan juga mengapa kamu menginginkan hal tersebut. Jika bisa menjawab dua pertanyaan tersebut, besar kemungkinan kamu sudah membuat executive summary yang baik.
Business Overview
Setelah memiliki executive summary yang baik, rencana bisnis yang memenuhi kebutuhan pembaca harus memuat penjelasan yang komprehensif terkait apa preposisi bisnis kamu dan bagaimana hal tersebut bisa terhubung ke pasar di mana bisnismu beroperasi.
Business overview membantu pembaca untuk memahami bisnis kamu lebih dalam dan relevansinya dengan kondisi pasar saat ini. Selain itu, bagian ini juga bisa menjawab mengapa bisnis kamu layak untuk berkembang dan mendapatkan modal.
Di bagian business overview, kamu harus menjelaskan beberapa hal secara jelas dan singkat, meliputi apa yang dilakukan bisnismu, apa produk atau jasa yang ditawarkan, bagaimana produk atau jasa tersebut dipasarkan, dan penjelasan target marketnya.
Ketika mendeskripsikan bisnis, kamu harus memastikan bahwa pembaca yang kemungkinan investor potensial memahami ekosistem pasar di mana bisnismu beroperasi, tetapi juga kamu harus memastikan bagaimana bisnis dapat berkembang dalam lingkungan tersebut dari sudut pandang kompetitif. Beberapa sektor khusus mengharukan kamu untuk memberitahu pembaca bagaimana dinamika pasarnya.
Dalam kasus ini, pastikan kamu menjelaskan apa yang dianggap sebagai “standar industri’ di sektor bisnismu, nilai jual yang menjadi kompetitor saat ini, dan bagaimana bisnismu diposisikan terhadap kompetitor. Pastikan mencakup beberapa hal untuk menjawab hal tersebut, seperti visi dan misi bisnis, filosofi bisnis, struktur bisnis, penjelasan rinci target market, pemasok, & kompetitor, bagaimana produk dan jasa menjadi solusi, dan USP.
Strategi Pemasaran dan Penjualan
Bagian dalam business plan ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pasar dan bagaimana bisnis kamu memposisikan diri dan bersaing di pasar. Dalam strategi pemasaran dan penjualan kamu harus menjelaskan:
1. Definisi Target Market, mencakup ukurannya, tren yang ada dan akan muncul, serta pangsa pasar yang diproyeksikan.
2. Penilaian pasar, meringkas seberapa menarik target marketbagi bisnis kamu dan mengapa, model Porter Five’s Forces dan Six Forces bisa menjadi tool yang berguna untuk mendefinisikan bagian ini.Ancaman dan Peluang, gunakan analisis SWOT untuk menyajikan bagian ini.
3. Fitur Produk/Jasa, setelah kamu mendeskripsikan produk/jasa secara menyeluruh, pastikan menyoroti USP serta fitur pelengkap lainnya
4. Target Market, B2B atau B2C, penting untuk memasukan profil target market yang akan disasar.
5. Kompetitor Utama, riset dan analisis pemain di luar dan di dalam pasar dan bagaimana mereka mempresentasikan diri mereka ke target market.
6. Positioning, jelaskan secara singkat bagaimana bisnis kamu berbeda dibandingkan kompetitor.
7. Rencana dan Anggaran Pemasaran, garis besar dan strategi pemasaran yang akan digunakan untuk mempromosikan bisnismu.
8. Penetapan Harga, menjelaskan bagaimana strategi penetapan harga sesuai dengan persaingan dan positioning bisnismu.
Manajemen dan Operasional
Pada bagian ini, kamu harus menjelaskan kepada pembaca bagaimana bisnis melakukan berbagai hal secara berbeda. Orang-orang di balik proses yang memungkinkan bisnis beroperasi adalah kunci keunggulan kompetisi bisnis.
Faktanya, manajemen dan operasional yang membantu bisnis menciptakan produk dan jasa yang lebih baik. Mereka harus berhasil mewujudkan apa yang kamu ‘janjikan’ di bagian sebelumnya.
Kamu harus menunjukkan seberapa banyak hal yang kamu ketahui tentang bisnis, jadi jangan tinggalkan detil yang relevan. Tingkat tapi teliti. Fokuslah pada dua hal tersebut.
Rencana Operasional, menguraikan semua operasi bisnis sehari-hari seperti produksi dan pengiriman layanan, quality control, inventaris, pemasok, kebijakan kredit, legal environment, dan lokasi. Struktur Organisasi, gambaran umum dari semua orang yang terlibat dalam bisnis dan posisi mereka dalam hubungannya satu sama lain.
Rencana Keuangan
Bagian ini mungkin yang paling penting dalam business plan, terlebih jika ditujukan untuk para pemodal. Rencana keuangan mencakup proyeksi, anggaran, dan objektif yang unik untuk setiap bisnis. Secara khusus kamu harus fokus menjelaskan asumsi yang menjadi dasar proyeksi keuangan. Bagian ini biasanya meliputi:
1. Proyeksi Laba dan Rugi 1 Tahun, perkiraan penjualan, biaya operasi, pajak, dan laba setiap bulannya untuk tahun berikutnya.
2. Perkiraan Laporan Arus Kas, laporan keuangan yang melacak jumlah uang tunai yang keluar atau masuk ke bisnis pada waktu tertentu.
3. Analisis Breakeven, menunjukkan tingkat proyeksi penjualan yang memungkinkan menutupi modal awal.
4. Persyaratan Modal, poin ini penting karena akan ditunjukkan pada investor untuk apa uang mereka akan dibelanjakan. Bagian ini harus memuat ringkasan semua biaya untuk pembelian besar dan biaya operasional sehari-hari.