Ekonomi

Ini Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Struktur Modal
Struktur Modal

Ajaib.co.id – Struktur modal merupakan perbandingan antara modal sendiri dan modal asing. Lebih mudahnya, modal yang didapatkan melalui utang dan modal yang dikeluarkan dari dana perusahaan. Tentunya, dalam merencanakan keuangan harus diketahui dasar dari struktur modal sendiri. Bagaimana risiko yang akan didapatkan kelak, serta tahu bagaimana cara menanganinya.

Struktur modal adalah hal penting bagi perusahaan. Sebab, baik buruknya struktur modal akan mempengaruhi perusahaan kelak. Terutama mengenai keuangan dengan adanya utang yang dibentuk pada struktur modal.

Sebelum memutuskan mengenai perencanaan keuangan, dalam hal ini struktur modal. Kamu harus mengetahui hal yang baik untuk perusahaan, demi kelancaran keuangan perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu, sebelum menentukan mengenai struktur modal, perusahaan harus tahu risiko baik buruknya dalam perencanaan keuangan. Salah satunya faktor yang mempengaruhi struktur modal.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi struktur modal, seperti struktur aktiva, growth opportunity, firm size, Profitabilitas, dan lain sebagainya. Di bawah ini merupakan penjelasan lengkap mengenai faktor yang mempengaruhi struktur modal.

1.     Struktur Aktiva

Struktur aktiva atau bisa disebut dengan struktur aset, merupakan salah satu struktur yang mempengaruhi struktur modal. Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva. Dengan pengertian lain, aktiva memiliki tujuan perencanaan besar kecilnya pengaruh untuk menghasilkan manfaat ekonomi di masa yang akan datang. Aktiva dimasukkan dalam neraca dengan saldo debit.

Aktiva tetap memiliki pengertian tersendiri, yakni aset yang dalam pengolahannya cukup rumit. Membutuhkan waktu lebih lama daripada aktiva lainnya. Contoh dari aset tetap atau aktiva tetap yakni aset berupa tanah, bangunan, dan sebagainya. Aktiva tetap disebut juga aktiva tidak lancar.

2.     Growth Opportunity

Growth Opportunity bisa disebut juga dengan kesempatan suatu perusahaan untuk tumbuh di masa yang akan datang. Growth Opportunity menjadi indikator dalam perkembangan perusahaan, di sini dilihat dari sejauh mana laba per saham suatu perusahaan meningkat seiring dengan pertambahan utang.

Dalam suatu kasus, perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan meningkatkan aktiva tetapnya sehingga membutuhkan dana lebih besar nantinya. Meskipun begitu, pun harus bisa menjaga tingkat labanya. Growth Opportunity juga bisa dihitung dengan menggunakan persentase penjualan dan perubahan aktiva.

3.     Ukuran Perusahaan (firm size)

Perusahaan besar kebanyakan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dibandingkan perusahaan kecil. Oleh sebab itu, kemungkinan kegagalan lebih kecil dibandingkan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan seringnya dijadikan patokan dalam mengukur nilai kegagalan. Dari perusahaan besar dinilai lebih minim risiko kebangkrutan.

Secara logika, perusahaan besar tentu memiliki aktiva yang lebih besar pula. Itulah kenapa ukuran perusahaan sangat berpengaruh dalam struktur modal. Perusahaan besar dinilai lebih mampu dalam menghadapi krisis.

Maka tidak heran jika investor pun akan lebih percaya untuk menanamkan modalnya di perusahaan besar. Hal ini untuk keamanan modal yang diinvestasikan serta memperkecil risiko investasi yang mungkin terjadi.

Namun, bukan berarti perusahaan kecil tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan investor. Pihak yang akan menanamkan modal tetap akan tertarik jika kondisi perusahaan baik dan memiliki potensi besar ke depannya.

4.     Profitabilitas

Faktor yang mempengaruhi struktur modal selanjutnya adalah profitabilitas. Mampu  tidaknya  perusahaan   untuk mendapatkan    laba    dalam    hubungannya dengan total aktiva, modal sendiri maupun penjualan disebut dengan profitabilitas (Sartono, 2001). Profitabilitas biasanya dikenal sebagai indikator penting dalam mengukur kekuatan perusahaan.

Profitabilitas untuk melihat ukuran persentase dalam melihat nilai laba yang didapatkan suatu perusahaan. Profitabilitas dilihat dari sumber daya yang dimiliki, seperti kegiatan penjualan, kas, jumlah karyawan yang dimiliki, aset, dan sebagainya.

Profitabilitas pun berhubungan dengan pendapatan serta biaya yang dihasilkan oleh aset perusahaan dalam aktivitas produksi. Segala upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan dan mendapatkan laba adalah profitabilitas, itulah kenapa berpengaruh dalam struktur modal.

5.     Risiko Bisnis

Untung rugi dalam perusahaan adalah hal yang wajar. Pemilihan langkah yang tepat bisa mengurangi risiko bisnis. Setiap langkah yang diambil pasti akan memiliki risikonya masing-masing, tetapi pemilihan langkah yang tepat mampu memberikan efek kerugian lebih sedikit.

Secara logika, risiko negatif yang akan didapatkan perusahaan pasti akan mempengaruhi struktur modal sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, selaku pemilik perusahaan harus memikirkan matang-matang mengenai keputusan yang diambil.

Di atas merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal, tentunya masih banyak faktor lainnya. Dilihat dari ukuran perusahaan, bisa disimpulkan bahwa risiko yang akan dialami oleh perusahaan besar lebih sedikit daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki akses yang lebih luas, seperti halnya dalam meminjam dari pihak luar (modal asing atau utang).

Semakin besarnya perusahaan, semakin besar pula dana yang harus dihasilkan. Kedua hal tersebut bertumbuh dengan sendirinya atau beriringan. Dana yang didapatkan pun bisa dari dana perusahaan sendiri atau dana asing.

Growth Opportunity, ukuran perusahaan, dan lainnya berpengaruh dalam struktur modal dalam sebuah perusahaan. Masing-masing variabel memiliki peranan penting dalam menentukan struktur modal. Perlu diingat, setiap langkah yang diambil perusahaan pasti akan memiliki imbas nantinya. Entah itu laba atau justru merugi.

Oleh sebab itu, perencanaan keuangan sangat penting untuk dilakukan. Membuat catatan maupun laporan keluar masuknya keuangan perusahaan, dapat mengontrol besar kecilnya kerugian yang akan didapatkan perusahaan nantinya.

Struktur modal yang baik yakni struktur modal yang memaksimalkan keseimbangan antara pengembalian dan risiko yang ada. Sehingga, pada akhirnya akan berimbas baik untuk harga saham. Oleh karena itu, mengatur keuangan perusahaan dengan struktur modal harus dibarengi dengan melihat berbagai variabel yang ada.

Artikel Terkait