Ajaib.co.id – Bagi pasangan Long Distance Relatinship (LDR)era milenial yang terpisahkan oleh luasnya laut di Indonesia, memiliki pengalaman liburan bersama adalah hal menakjubkan yang bisa dipamerkan dalam banyak akun media sosial mereka.
Oleh karena itu, merencanakan sebuah pertemuan untuk berlibur bersama adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap pasangan LDR.
Mengapa hal itu menjadi wajib? Karena tidak seperti pasangan LDR beda kota yang masih mungkin untuk menyempatkan berjumpa setiap weekend atau tanggal merah, bagi pasangan LDR yang terpisahkan laut tidaklah mudah untuk merencanakan sebuah pertemuan.
Selain karena jarak yang terlampau jauh, biaya yang harus dirogoh untuk sebuah perjumpaan juga tidak bisa dianggap remeh. Bagi kaum LDR jenis ini, mereka perlu benar-benar menyisihkan sejumlah rupiah untuk bisa merealisasikan sebuah pertemuan bertemakan liburan.
Proses menyisihkan sejumlah rupiah untuk sebuah tujuan jangka panjang atau kepentingan mendadak seperti berjumpa dengan pasangan LDR, seringkali dikenal dengan nama menabung.
Dalam proses memiliki tabungan ini, tidak semua pasangan muda di era milenial atau lebih spesifiknya pasangan LDR bisa menghasilkan rupiah dengan cara yang mudah setiap bulannya.
Sehingga, bisa jadi proses menabung ini akan memakan waktu yang lama.
Lalu, ketika akhirnya bertemu dan berlibur bersama tiba-tiba banyak tempat wisata dan kuliner yang menggiurkan untuk dikunjungi, atau bahkan di menit-menit terakhir tempat menjual oleh-oleh menjadi begitu tak pantas untuk dilewatkan.
Maka apa yang akan terjadi dengan isi tabungan yang beberapa bulan bahkan tahun sudah dengan jutaan keringat dikumpulkan? Tentu saja itu akan lenyap dengan begitu cepat. Isi tabungan menjadi benar-benar kosong terkuras habis.
Singkatnya, kita bisa ilustrasikan penjelasan di atas dengan sebuah kisah berikut ini.
Sepasang kekasih bernama Tukiyem dan Paijo, terpaksa harus menjalani hubungan jarak jauh alias LDR pasca lulus dari perguruan tinggi di Jogjakarta. Tukiyem harus kembali ke kampung halamannya di Mojokerto, dan Paijo juga harus kembali ke kota kelahirannya di Pontianak.
Keduanya terpisahkan oleh laut Jawa, Tulkiyem berada di Pulau Jawa dan Paijo di pulau Kalimantan. Menjalin hubungan dengan jarak yang sangat jauh ini, membuat keduanya memutuskan untuk merencanakan sebuah pertemuan liburan di kota tempat mereka bertemu – di Jogjakarta.
Proses untuk menjadikan nyata rencana ini ternyata tidak lah mudah, mereka perlu membuka buku tabungan untuk rencana ini.
Mengapa? Ya, tujuannya untuk akhirnya bisa membeli tiket, menyewa tempat tinggal secara terpisah, mengunjungi berbagi destinasi wisata dan kuliner, bahkan memikirkan oleh-oleh untuk kerabat di kota asal masing-masing.
Akhirnya, tabungan yang Tulkiyem dan Paijo kumpulkan selama satu tahun penuh mencapai angka yang cukup besar untuk bisa merealisasikan pertemuan liburan di Jogjakarta. Mereka akhirnya mengajukan cuti kerja dan membeli tiket.
Sesampainya di Jogja, mereka mulai mencari tempat penginapan secara terpisah. Bahkan, mereka mulai menghubungi beberapa teman di masa kuliah mereka dahulu untuk diajak melepas rindu.
Lalu, mereka juga mulai menyewa mobil untuk mengisi waktu liburan bersama, berwisata kuliner, dan sekedar berkeliling kota mengingat memori kebersamaan di masa mereka menjadi penghuni kampus biru.
Waktu pun terus berganti, tak terasa lima hari sudah berlalu dan akhirnya Tulkiyem dan Paijo sadar liburan mereka tersisa dua hari lagi.
Mereka mulai menghitung semua pengeluaran dan mengejutkan, pengeluaran mereka sudah sangat melebihi batas dari budgeting yang telah mereka buat sebelum pergi berlibur.
Mereka yang merasa bahagia bisa kembali bertemu di kota penuh kenangan, ternyata lupa membatasi keluarnya uang dari kantong mereka.
Mentraktir semua teman yang mereka temui bahkan mengalami kejadian tak terprediksi yang memaksa mereka harus pergi ke ketok magic untuk memperbaiki mobil sewaan yang terkena goresan tiang ketika akan parkir, menjadi penyebab uang mereka keluar secara tak terkendali.
Akhirnya, di sisa dua hari dengan uang yang sudah sangat menipis, mereka memutuskan untuk meminjam motor teman mereka guna membeli oleh-oleh. Dengan uang yang terbatas, Tulkiyem dan Paijo terpaksa harus mengubah daftar jenis oleh-oleh yang akan dibeli.
Liburan pun akhirnya berakhir, demikian juga dengan tabungan keduanya yang juga berakhir ludes tak ada sisa sedikit pun.
Sungguh malang sekali si Tulkiyem dan Paijo, niat hati ingin melepas rindu dengan begitu giat menabung sampai satu tahun penuh, nyatanya lenyap hanya dalam waktu yang super singkat – tujuh hari. Dan, tentu saja pengalaman liburan mereka berdua menjadi benar-benar kelabu.
Lalu, bagaimana dengan kalian yang juga sedang menjalani LDR beda pulau dan sedang merencanakan sebuah pertemuan? Apa kalian juga sama seperti Tulkiyem dan Paijo yang perlu waktu lama untuk punya tabungan dalam jumlah besar agar bisa berjumpa?
Dengan membaca cerita ilustrasi dari si Tulkiyem dan Paijo di atas, apakah kalian akhirnya ragu untuk menjadwalkan sebuah pertemuan bertemakan liburan bersama pasangan LDR kalian?
Tenang, tulisan ini belum menuju akhirnya. Karena sesuai dengan judul dalam tulisan ini, yaitu, “Pengalaman Liburan Pasangan LDR yang Tak Menguras Tabungan.”
Maka, itu artinya ada pilihan lain yang ditawarkan dalam tulisan ini untuk kalian akhirnya tetap bisa melepas rindu dan berlibur bersama pasangan LDR kalian tanpa kuatir isi tabungan raib.
Sebenarnya, apa yang dilakukan Tulkiyem dan Paijo itu tidak salah. Berinvesatsi dengan cara membuka buku tabungan adalah hal yang benar juga.
Tapi, perlu diingat, membuka buku tabungan alias menabung itu cenderung menghasilkan bunga yang kecil – tidak memberikan keuntungan yang besar.
Nah, lalu harus berinvesatsi kemana dong supaya dapat keuntungan yang besar? Sebagai anak muda era milenial yang punya kemudahan akses informasi, harusnya kalian sudah tahu jawabannya.
Bahwa, pada kenyataannya ada banyak sekali cara berinvestasi yang tentunya lebih menguntungkan bagi masa muda kita – seperti berjumpa dengan pasangan LDR dan memiliki pengalaman liburan mengasyikkan, selain dengan membuka buku tabungan. Salah satunya adalah dengan berinvestasi di reksa dana.
Apakah kalian asing dengan istilah investasi ini? Jika benar, maka sungguh sangat disayangkan, mengingat tokoh paling memengaruhi di era milenial seperti Raditya Dika saja telah memilih reksa dana sebagai cara berinvesatsi di masa mudanya.
Reksa dana sendiri adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor), seperti kalian ini. Dan dana yang telah terkumpul itu nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksa dana merupakan instrumen investasi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK), serta manajer investasi yang mengelolanya juga terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Investasi jenis ini memberikan keuntungan yang besar dengan risiko rendah, bahkan mampu memberikan kemudahan akses.
Dalam berinvestasi di reksa dana, kalian disarankan untuk lebih menggunakan platform online. Mengapa? Karena itu akan sangat mudah dan cepat dilakukan.
Selain itu, platform online lebih cocok untuk kalian anak muda di era milenial yang lebih banyak mengerjakan segala sesuatu secara digital – online.
Dan, dalam hal ini Ajaib merupakan salah satu platform reksa dana online yang dapat membantu kalian untuk memulai investasi reksa dana.
Sehingga, akhirnya bagi kalian pasangan LDR yang merencanakan pertemuan liburan, berinvestasi di reksa dana melalui platform online seperti Ajaib adalah pilihan yang tepat untuk menghindari lenyapnya uang dalam tabungan.
Bahkan, setelah memilih menginvestasikan sejumlah uang kalian di reksa dana, maka kalian tidak perlu lagi takut bernasib sama dengan Tulkiyem dan Paijo yang memiliki pengalaman liburan melepas rindu yang cukup kelabu.
Kalian juga tidak akan diribetkan dengan pengubahan daftar oleh-oleh yang akan kalian beli, mengingat berinvestasi di reksa dana pasti membuat uang kalian makin bertambah dari jumlah awal yang kalian investasikan.
