Milenial

Chinatown Indonesia: 10 Kawasan untuk Destinasi Wisata

chinatown

Ajaib.co.id – Semua orang tentu sudah tidak asing lagi mendengar kawasan yang dinamakan Chinatown. Chinatown dalam bahasa Indonesia disebut dengan Pecinan. Kawasan ini tersebar di seluruh dunia, misalnya di Singapura, Kota New York di Amerika Serikat, dan tidak terkecuali di Indonesia.

Dengan keberagaman Indonesia, banyak kota di penjuru negeri ini memiliki kawasan Chinatown di dalamnya. Tentunya kawasan ini didominasi oleh keturunan Tionghoa. Di Indonesia, Chinatown seringkali menjadi destinasi wisata yang digemari banyak orang.

Pada artikel ini, redaksi Ajaib akan membahas berbagai kawasan Chinatown yang tersebar di kota-kota Indonesia. Berikut 10 kawasan Chinatown yang bisa kamu kunjungi untuk destinasi wisata menarik:

Chinatown, Bandung

Di Bandung, kawasan Chinatown ada tiga, pertama ada di seberang Pasar Baru, yaitu di Jalan Pecinan Lama; kedua ada di daerah belakang Pasar Baru hingga Jalan Kebonjati; dan ketiga berada di Jalan Gardujati hingga Andir.

Ketiga kawasan Chinatown ini berisi bangunan-bangunan kuno yang memiliki gaya arsitektur khas Tiongkok sehingga tentu saja tempat ini merupakan spot yang bagus untuk berfoto.

Glodok, Jakarta

Kawasan Glodok di area Kota Tua sudah terkenal sebagai pusat Chinatown-nya Jakarta. Banyak bangunan di kawasan ini juga masih bergaya khas Tiongkok.

Glodok juga merupakan pusat perbelanjaan yang lengkap dan murah. Lalu di sini juga ada kelenteng yang ramai ketika Perayaan Tahun Baru Imlek, yaitu Vihara Dharma Bhakti dan Kelenteng Toa Se Bio.

Pasar Semawis, Semarang

Di Semarang, Chinatown ini ada di Gang Warung dan lebih merupakan pasar malam karena hanya buka setiap hari Jumat sampai Minggu pada pukul 18.00-23.00.

Pasar Semawis ini merupakan tempat dengan wisata kuliner yang enak dan lengkap, dari makanan yang halal hingga non-halal. Saking ramainya, pasar ini dikenal sebagai salah satu kawasan jajanan street food terpanjang di Semarang. Sebagai Chinatown, di Pasar Semawis juga ada sebuah kelenteng bernama Klenteng Tay Kak Sie.

Kampung Sudiroprajan, Solo

Sebelum menjadi pusat perdagangan dan pemukiman para etnis Jawa dan Tionghoa, kawasan Kampung Sudiroprajan adalah sebuah pasar keraton. Sekarang tempat ini sudah menjadi Chinatown di Kota Solo dengan kelentengnya yang sudah berdiri sejak tahun 1754 yang bernama Klenteng Tien Kok Sie.

Terdapat satu budaya yang disebut Grebeg Sudiro di mana dalam sekali setahun ada perhelatan dengan sajian unik berupa kue keranjang yang disusun seperti gunung berukuran besar.

Kya-kya, Surabaya

Konon nama Kya-kya ini berarti “jalan-jalan” dalam dialek Hokian. Terletak di sepanjang Jalan Kembang Jepun dan ditandai dengan gapura dan bangunan yang bernuansa Tionghoa kuno.

Tempat wisata yang patut kamu kunjungi di sini adalah cagar budaya Rumah Abu Keluarga Han dan satu-satunya klenteng di Surabaya yaitu Klenteng Hok An King. Walaupun kini sudah tidak seramai dulu, namun kamu tetap bisa menemukan kios-kios kuliner Chinese food yang enak.

Chinatown di Magelang

Kawasan Chinatown di Magelang merupakan salah satu Pecinan yang terkenal di Indonesia. Chinatown di Magelang ini terletak di Jalan Pemuda dan di sekitar Candi Borobudur. Wisata kuliner di sini juga sangat mengesankan dengan makanan bercita rasa perpaduan antara masakan Indonesia dan khas Tiongkok.

Kesawan Square, Medan

Tidak hanya sebuah kawasan Pecinan, namun Kesawan Square juga merupakan landmark Kota Medan. Banyak dari bangunan di kawasan ini merupakan bangunan yang bersejarah, salah satunya adalah Rumah Tjong A Fie yang merupakan rumah dengan gaya arsitektur campuran dari Melayu, Tionghoa, dan Eropa.

Kesawan Square adalah tempat wisata kuliner yang ramai dan terlihat sangat cantik di waktu malam. Jika berwisata kuliner di sini, kamu bisa mencicipi banyak makanan dan jajanan tradisional hingga modern.

Yang hebat di tempat ini adalah kamu bisa dengan mudah membedakan jenis restoran dan kafe yang menyajikan makanan halal dan non-halal. Caranya adalah dengan melihat warna bangku yang terdiri dari dua, bangku dan atribut berwarna hijau menandakan restoran halal, sedangkan warna merah menandakan restoran non-halal.

Chinatown Singkawang, Kalimantan Barat

Kota di Kalimantan Barat ini memang terkenal dengan mayoritas penduduknya yang adalah etnis Tionghoa. Kamu bisa melihat dan merasakan budaya Tionghoa yang kental di kota ini.

Bahkan kota Singkawang disebut dengan “Kota Seribu Klenteng” karena banyak sekali vihara-vihara tersebar di sini. Selain itu, terdapat juga perayaan khusus di Tahun Baru Imlek di mana ada sebuah tradisi ritual Tatung yang bisa kamu nikmati setiap tahunnya.

Kota Lama, Tanjung Pinang

Sama seperti Singkawang, mayoritas penduduk di kawasan ini termasuk suku Melayu dan Tionghoa. Oleh karena itu, tidak heran kalau melihat banyak ornamen khas oriental di sudut-sudut kota di Tanjung Pinang.

Tidak hanya itu, Tanjung Pinang juga terkenal dengan banyak viharanya yang besar dan unik, seperti Vihara Bahtera Sasana yang punya ornamen naga dan Vihara Dewi Kwam Im yang indah dan megah. Di sisi lain, jika kamu berkunjung ke Kota Lama, pastikan untuk datang ke Akau Potong Lembu yang merupakan salah satu pusat jajanan street food terbaik di Indonesia.

Nagoya Hill, Batam

Ketika Tahun Baru Imlek, budaya Tionghoa di sini bisa dilihat dengan ornamen dan nuansanya yang ramai dan khas. Di Batam, ada banyak vihara yang terkenal dan ramai dikunjungi sebagai destinasi wisata, misalnya Vihara Budhi Bhakti, Pa Auk Tawya, dan Maha Vihara Duta Maitreya. Selain Kota Batam yang dikenal sebagai pusat perbelanjaan, ia juga terkenal dengan kulinernya yang menarik.

Demikian 10 kawasan Chinatown di Indonesia yang patut menjadi destinasi wisata. Dari sekian banyak kawasan Pecinan, mana yang menurutmu paling menarik untuk dikunjungi?

Artikel Terkait