Asuransi & BPJS

Risiko Asuransi Pendidikan Anak, Lebih Besar Dari Perkiraan

Ajaib.co.id – Bagi semua orang tua, anak bagaikan kristal super berharga yang harus dilindungi seumur hidupnya. Semua kebutuhan dan kesejahteraannya haruslah tercukupi demi kebaikannya, terutama sisi pendidikan. Di saat lapangan pekerjaan semakin sempit dan ekonomi semakin defisit, semua orang tua maklum bahwa pendidikan adalah satu-satunya kunci survival sang anak di masa depannya. Kekayaan berlimpah bisa mendadak habis, namun ilmu akan abadi selama hayat dikandung badan. Karenanya, jika kamu sudah menjadi orang tua, pasti asuransi pendidikan anak akan menjadi prioritasmu. Tapi tahukah kamu bahwa risiko asuransi pendidikan anak ternyata lebih besar dari yang kamu kira?

Risiko Asuransi Pendidikan Besar Taruhannya

Kamu juga pasti sudah hafal luar kepala betapa biaya pendidikan meningkat setiap tahunnya, sehingga mahalnya bikin kepala pusing 7 keliling! Fenomena itu terjadi merata, sejak PAUD, TK, hingga kuliah. Kalau tidak dipersiapkan sedini mungkin, orangtua manapun bisa kelimpungan.

Kamu bisa mempersiapkan dana untuk pendidikan anak sejak dini dengan 2 alternatif cara, yaitu melalui asuransi pendidikan anak, dan tabungan pendidikan anak. Karakter kedua jenis produk ini berbeda, dan saat ini banyak orangtua yang lebih tertarik memilih asuransi pendidikan anak dibanding tabungan pendidikan anak, karena terdapat unsur investasi di dalamnya.

Kalau kamu pun begitu, pastikan kamu memahami betul risiko asuransi pendidikan anak secara detail. Memahami dan mengkalkulasi risiko sangat penting, mengingat tujuan memiliki asuransi pendidikan adalah memastikan kelancaran rencana pendidikan anak di masa depannya. Membeli produk penjamin pendidikan yang salah berarti mempertaruhkan masa depan anak. Ikuti artikel Ajaib ini demi meminimalisasi risikonya ya.

Risiko Asuransi Pendidikan Anak Ada Pada Asuransinya

Penggambaran risiko ini bertujuan agar sebagai orang tua kamu bisa mencermati dan mengkalkulasi risikonya dengan baik, bukan untuk menakut-nakuti. Karena bagaimana pun, keuntungannya juga sangat bermanfaat. Risiko itu antara lain adalah:

1. Asuransi bukan tabungan

Saat membeli produk asuransi, kamu akan dikenakan premi tetap setiap bulannya. Skema ini sebenarnya tak berbeda jauh dengan produk tabungan berencana atau pendidikan dalam jangka waktu tertentu, yang diterbitkan oleh bank. Namun perbedaan signifikannya adalah asuransi pendidikan merupakan asuransi unit link yang menyertakan investasi di dalamnya.

Sistem kerja asuransi pendidikan anak adalah menginvestasikan dana yang kamu setorkan ke berbagai portofolio investasi, yang mereka anggap menguntungkan. Tentu jika kinerja investasi itu sukses, kamu bisa mendapatkan manfaat keuntungan besar, yang akan masuk ke dalam benefit asuransi pendidikan anak. Namun, kamu juga pasti paham bahwa investasi juga punya risiko merugi, yang wujud nyatanya adalah kehilangan sebagian, atau bahkan seluruh dana asuransi yang sudah kamu setorkan! Jadi, moms ‘n dads, pahami bahwa potensi untung itu, juga bisa jadi risiko rugi ya.

2. Sederet potongan biaya

Ketika kamu tekun dan disiplin menyetor premi asuransi pendidikan anak setiap bulannya, kamu akan berasumsi bahwa jumlah total dana pendidikan anak yang terkumpul adalah sebanyak itu pula. Apalagi dengan adanya unsur kinerja investasi di dalamnya, mungkin malah jumlah dana yang terkumpul akan lebih besar dari yang kamu setorkan. Tapi sekali lagi, investasi selalu punya risiko merugi selama ia punya potensi untung.

Faktanya, banyak nasabah asuransi pendidikan yang justru mengeluh karena jumlah total dana yang ada di dalam asuransi pendidikan anak mereka ternyata jauh lebih kecil dari jumlah total dana premi yang dibayarkan selama ini. Dan faktanya pula, ternyata tidak seluruh dana premi kamu akan diinvestasikan oleh perusahaan asuransi. Pada praktek umumnya, selama 5 tahun pertama, premi ini akan dipotong dengan aneka fee yang jumlahnya cukup besar, sehingga sisa dana yang diinvestasikan tidaklah terlalu banyak. Siapkan mental kamu apabila kemudian dana yang terkumpul ternyata jauh lebih kecil dari total setoran premi dalam perhitungan kamu selama ini. Tapi bersiap-siap jugalah untuk menerima kejutan indah jika ternyata jumlahnya malah melebihi perhitungan kamu lho ya!

3. Jangka waktu pembayaran premi melebihi perjanjian

Awalnya, pada saat penawaran produk, jangka waktu pembayaran premi yang singkat seringkali dijadikan sebagai nilai jual asuransi pendidikan oleh para agen asuransi. Tetapi faktanya setelah membelinya kamu malah harus membayar premi dengan jangka waktu yang lebih panjang. Lho, kok bisa gitu? Ini bisa terjadi

ketika ternyata investasi yang dilakukan perusahaan asuransi tersebut tidak menguntungkan, sehingga sebagai kompensasinya, masa pembayaran premi kamu tentu harus berjalan lebih panjang dari perkiraan.

4. Perusahaan asuransi keliru memilih instrumen investasi

Sepandai-pandainya tupai melompat, terkadang jatuh juga. Selihai-lihainya perusahaan asuransi, mereka bisa salah memilih instrumen investasi juga. Ketika kinerja portofolio mereka memburuk, mereka akan kehilangan sejumlah dana, dan hal itu pasti akan berdampak ke dana yang sudah kamu tanamkan di asuransi pendidikan anak.

5. Polis kurang dicermati

Ketika sedang memilih produk asuransi pendidikan anak, berarti kamu sedang merencanakan masa depan anakmu sebagai pemegang polis. Tidak mencermati dan memahami dengan baik seluruh isi polis asuransi pendidikan anak, sama saja dengan menjerumuskan masa depan anakmu sejak awal. Meskipun sebuah polis asuransi asuransi pendidikan anak merupakan dokumen legal penuh dengan berbagai aturan dan hal ruwet lainnya, kamu wajib memahaminya setiap detailnya dengan benar, sebelum akhirnya memutuskan untuk membelinya.

Lalu Mengapa Mayoritas Masih Memilih Asuransi Pendidikan Anak?

Hasil riset ZAPFIN Research Division menunjukkan bahwa di Indonesia rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia hampir mencapai 15% per tahun. Dengan begitu, jelas bahwa tabungan pendidikan yang umumnya hanya memberikan bunga sekitar 6% per tahun tidak akan mampu mengejar kenaikan biaya pendidikan. Maka, otomatis unsur kinerja investasi yang ada dalam asuransi pendidikan anak membuatnya tampak lebih sexy di mata kamu sebagai orang tua. Mungkin ke-sexy-an itu sering membuat para orang tua melupakan risiko besar di baliknya. 

Perbedaan Tabungan dan Asuransi Tabungan Pendidikan

a. Tabungan Pendidikan

⦁ Tepat digunakan untuk tabungan dana pendidikan jangka pendek 2-5 tahun.

⦁ Sebagai produk tabungan, hanya ada bunga dan biaya administrasi.

⦁ Bunga hanya berkisar antara 3% hingga 6%.

⦁ Produk tabungan tetap memiliki manfaat asuransi jiwa. Bentuk proteksinya adalah apabila tertanggung meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan dana sebesar nominal yang sudah tercantum dalam kontrak, risiko kematian penanggung yang mengakibatkan berhentinya setoran rutin tabungan dapat diantisipasi.

b. Asuransi Pendidikan

⦁ Tepat digunakan sebagai tabungan jangka panjang sekitar 10 tahun.

⦁ Lebih banyak memberikan manfaat proteksi berupa asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, di mana apabila terjadi risiko tertanggung sakit berat, maka biaya rawat inap rumah sakitnya ditanggung perusahaan asuransi.

⦁ Alokasi bagian untuk investasi lebih besar mengakibatkan bunga juga jauh lebih besar berkisar 15% – 23% per tahunnya, plus keuntungan benefit investasi (jika sukses).

Diversifikasikan Portfolio Investasi Demi Dana Pendidikan

Jadi apa solusinya? Solusinya adalah nggak perlu phobia sama asuransi pendidikan anak, tapi minimalkan risikonya dengan melakukan diversifikasi portfolio dana persiapan anak kamu dengan mengkombinasikan kedua-duanya, punya asuransi pendidikan anak dan tabungan pendidikan anak sekaligus. Kamu bahkan bisa juga mendiversifikasikannnya lebih jauh dengan produk reksa dana berprofil risiko moderat-ringan seperti reksa dana campuran, reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap, dan tentunya investasi emas dan logam mulia. Diskusikan dengan ahli finansial yang terdekat dengan kamu, agar kamu lebih terlindungi dari risiko yang tidak perlu.

Nah, bagi kamu yang ingin berinvestasi dengan tujuan biaya pendidikan anak, kamu bisa melakukannya dengan mudah melalui Ajaib. Di sini, kamu bisa memilih investasi, baik reksa dana maupun saham yang bisa disesuaikan dengan tujuan investasi kamu. Yuk mulai sekarang demi masa depan si kecil yang lebih baik.

Artikel Terkait