Ajaib.co.id – Mungkin kamu sering mendengar istilah kebijakan moneter dalam berbagai istilah ekonomi. Namun tahukah kamu apa arti kebijakan moneter yang sering disebutkan itu?
Kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang datang dari bank sentral dengan tujuan melakukan pemeliharaan dan stabilitas nilai daripada mata uang.
Adapun definisi kebijakan moneter secara umum bisa diartikan sebuah pengelolaan persediaan uang negara untuk mencapai sebuah tujuan. Misalkan saja untuk mengontrol inflasi, meningkatkan kesempatan kerja ataupun untuk kesejahteraan masyarakat.
Di Indonesia, kebijakan moneter dirumuskan dalam bentuk undang-undang dan pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Jika kamu masih penasaran arti kebijakan moneter tersebut, berikut beberapa definisi dari para ekonom, antara lain:
Muana Nanga
Menurut ekonom Muana Nanga, arti kebijakan moneter merupakan sebuah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah ataupun dari otoritas moneter dalam merubah jumlah uang yang beredar atau money supply dan juga tingkat bunga atau interest rates guna mempengaruhi agregat dan juga mengurangi ketidakstabilan pada perekonomian.
M. Natsir
Menurut ekonom M. Natsir, arti kebijakan moneter merupakan sebuah tindakan dan upaya bank sentral dalam mempengaruhi perkembangan daripada variabel moneter atau jumlah uang beredar, nilai tukar, suku bunga dan suku bunga kredit guna mencapai tujuan.
Nah, sebagai sebuah bagian kebijakan makro ekonomi, tujuan moneter dilakukan guna mempercepat pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, penyediaan lapangan kerja, dan keseimbangan neraca pembayaran. Pada dasarnya sasaran tersebut bakal menjadi tujuan akhir daripada kebijakan moneter.
Boediono
Menurut ekonom Boediono, kebijakan moneter merupakan salah satu tindakan oleh pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia (BI) dalam mengintervensi situasi makro. Guna mencapai tujuan tersebut, maka BI atau otoritas moneter berupaya mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan barang agar inflasi terkendali. Dengan begitu, pasokan dan distribusi barang akan lancar.
Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan otoritas moneter ataupun bank sentral untuk monetary aggregates guna mencapai perkembangan daripada kegiatan perekonomian.
Ia juga mengatakan bahwa kebijakan moneter adalah sebuah bagian daripada integral daripada kebijakan ekonomi makro yang dilakukan dengan melakukan dan juga mempertimbangkan siklus daripada kegiatan ekonomi, faktor-faktor fundamental ekonomi dan sifat perekonomian negara.
Adapun tujuan dari kebijakan moneter adalah untuk mencapai kondisi makro ekonomi stabil dengan tetap mempertahankan sifat dinamis dan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan ekonomi suatu negara.
Secara lebih rinci, berikut beberapa tujuan daripada kebijakan moneter, antara lain :
- Mengatur jumlah peredaran uang.
- Mempertahankan likuiditas perekonomian dan juga stabilisasi harga.
- Melaksanakan kewajibannya melalui sumber penerimaan.
- Menjaga keseimbangan pertumbuhan daripada arus barang dan jasa dengan supply chain.
- Menjaga tingkat kestabilan harga dengan mengontrol tingkatan inflasi yang terjadi.
- Membuka kesempatan kerja dengan melakukan peningkatan daripada investasi sehingga mudah dalam membuka lapangan kerja baru dan juga memperluas kesempatan bekerja kepada masyarakat.
- Melakukan perbaikan neraca perdagangan dengan meningkatkan nilai ekspor dan mengurangi impor atau juga hal yang sebaliknya.
Walau tujuan itu tentunya saling berkaitan, namun pada dasarnya ini akan sulit dicapai secara bersamaan. Namun demikian apabila pemerintah fokus hanya kepada satu tujuan, maka tentunya tujuan lain selanjutnya akan terabaikan dan pemerintah bisa melakukan upaya-upaya agar tujuan tercapai.
Nah, untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia dari tahun 2005 terus berupaya untuk menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan melakukan monitoring inflasi sebagai sasaran pertama daripada kebijakan moneter atau yang dikenal dengan Inflation Targeting Framework (ITF).
Adapun beberapa fungsi daripada kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia, antara lain :
- Melakukan penjagaan iklim investasi
- Meningkatkan lapangan pekerjaan
- Menjadikan pertumbuhan ekonomi stabil
- Meningkatkan neraca pembayaran
- Menjaga kurs atau nilai tukar mata uang
- Menjaga kestabilan harga daripada barang dan jasa
- Monitor laju inflasi
Jenis dan indikator kebijakan moneter dibagi menjadi dua jenis yakni, kebijakan moneter kontraktif dan kebijakan moneter ekspansif. Adapun definisi daripada kebijakan moneter ekspansif yakni merupakan kebijakan moneter yang melakukan penambahan jumlah uang beredar.
Hal ini dilakukan untuk tujuan mengurangi pengangguran dan juga meningkatkan daya beli masyarakat di saat perekonomian sedang mengalami masalah resesi.
Adapun definisi daripada kebijakan moneter kontraktif yakni merupakan kebijakan moneter yang mampu melakukan pembatasan dan juga mengurangi jumlah uang yang beredar akibat perekonomian yang mengalami kenaikan tingkat inflasi. Sementara untuk mencapai tujuan kebijakan moneter, BI bisa menerapkan instrumen kebijakan antara lain:
Instrumen Langsung
Instrumen langsung merupakan kebijakan yang dilakukan untuk mengendalikan jumlah uang beredar dengan cara mempengaruhi bank. Ini mencakup penetapan suku bunga, berupa suku bunga pinjaman atau simpanan bank. Selain itu juga melakukan kebijakan penetapan pagu kredit dan penetapan jumlah maksimum kredit yang dapat disalurkan oleh perbankan.
Instrumen Tidak Langsung
Instrumen tidak langsung dapat dilakukan dengan memberikan pengaruh secara langsung kepada sasaran operasional daripada Bank Indonesia. Ada tiga instrumen tidak langsung yang bisa dilihat dalam kebijakan moneter yang berada di Indonesia, seperti Operasi Pasar Terbuka (OPT), jual beli surat berharga yang dilakukan bank sentral dan valuta asing di pasar valas.