Saham

Market Value adalah Komponen Penting Sebelum Investasi Saham

Market Value adalah Komponen Penting Sebelum Investasi Saham

Ajaib.co.id – Dalam diskusi seputar saham, bisa jadi kamu pernah mendengar istilah market value (nilai pasar) atau book value (nilai buku). Tapi apa itu market value? Market value adalah nilai sebuah perusahaan di bursa saham, dihitung berdasarkan harga saham saat ini. Market value juga sering disebut sebagai market capitalization (kapitalisasi pasar).

Lalu apa saja faktor-faktor apa yang memengaruhinya? Apa juga perbedaannya dengan book value? Artikel ini akan mengupas semuanya dengan tuntas.

Mengenal Market Value dalam Saham

Market value sangat mudah diketahui oleh siapa saja. Kamu dapat melihat market value dari harga saham saat ini yang tampil pada platform trading saham dan diliput oleh berita-berita ekonomi, kemudian dikalikan dengan jumlah saham beredar.

Contohnya harga saham TLKM saat ini Rp3100 per lembar, sedangkan jumlah saham beredar (shares outstanding) sebanyak 99.062.216.601 lembar. Total market value TLKM adalah 307,09 triliun.

Rentang market value para emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sangat beragam, mulai dari kisaran belasan miliar (emiten small cap) hingga di atas 100 triliun (emiten big cap). Sepuluh emiten dengan market value terbesar saat ini mencakup BBCA, TLKM, BBRI, UNVR, BMRI, HMSP, TPIA, ASII, BRPT, dan ICBP.

Secara teoretis, market value merupakan barometer yang menunjukkan persepsi investor terhadap prospek suatu perusahaan emiten. Investor menentukan harga saham yang layak berdasarkan penilaian (valuasi) terhadap laporan keuangan perusahaan dan prospeknya ke depan. Semakin tinggi valuasi, maka semakin besar pula market value-nya.

Pada prakteknya, market value bersifat dinamis alias berubah-ubah dari waktu ke waktu. Market value juga relatif mudah terpengaruh oleh manipulasi bandar.

Misalnya ada seorang investor kawakan mendadak menjual semua saham yang dimilikinya dalam volume sangat besar, pelaku pasar lain kemungkinan akan langsung panik.

Alhasil, harga saham terkait akan merosot secara abnormal. Ketika harga saham sudah jatuh, sang investor besar mungkin memutuskan untuk membeli saham itu lagi. Dinamika harga saham ini tentu mengubah-ubah nilai pasarnya.

Cara Menghitung Market Value

Bagi kamu yang ingin mencari tahu market value perusahaan, di bawah ini adalah rumus cara menghitung market value dengan benar.

Market Value = Harga Pasar Saat Ini (per lembar Saham) x Jumlah Saham Beredar

Namun, kamu juga bisa menghitung market value dengan cara lain seperti:

  1. Discount Cash Flow: metode yang digunakan untuk mengukur nilai investasi berdasarkan pengeluaran kas masa depan.
  2. Capitalized Earning: metode yang digunakan untuk menentukan nilai perusahaan dengan menghitung nilai keuntungan yang diharapkan di masa mendatang.
    Perhitungan ini didasarkan pada pendapatan saat ini dan keuntungan yang diantisipasi di mana hal itu menjadi perkiraan potensi return on investment (ROI) tertentu.
  3. Membandingkan perusahaan publik: metode yang menggunakan analisis komparatif yang mencakup proses analisis perusahaan publik yang beroperasi di sektor dan lokasi yang sama. Perusahaan tersebut biasanya memiliki tingkat pendapatan (revenue) dan kapitalisasi pasar yang sama.
  4. Analisis transaksi preseden: metode penilaian di mana nilai perusahaan dianggap sebagai indikator harga yang dibayarkan untuk perusahaan serupa. Metode ini sering digunakan sebelum kesepakatan merger dan akuisisi prospektif. Sehingga, menciptakan perkiraan nilai saham dalam kasus investasi.
  5. Fair Market Value: pendekatan nilai pasar yang menghitung aset dan kewajiban yang perusahaan miliki. Nilai ini mencakup aset tidak berwujud, kewajiban yang tidak tercatat, dan aset di luar neraca.

Faktor yang Memengaruhi Nilai Pasar Sebuah Saham

Market value dapat berfluktuasi karena berbagai faktor. Contohnya apabila kamu mengikuti pemberitaan media massa dalam beberapa bulan terakhir, boleh jadi kamu akan mendengar betapa market value saham-saham blue chip Indonesia anjlok drastis lantaran kekhawatiran terhadap krisis akibat pandemi COVID-19.

Market value biasanya merosot saat periode resesi, kemudian berbalik reli kembali setelah memasuki masa-masa ekspansi ekonomi. Dalam situasi wajar, market value dipengaruhi oleh tiga (3) faktor, yaitu permintaan dan penawaran (supply and demand), kinerja keuangan perusahaan, dan tren ekonomi makro.

1. Permintaan dan penawaran

Saham diperjualbelikan di bursa dengan sistem bid dan offer secara terbuka. Platform trading saham sudah menampilkan daftar harga bid, harga offer, volume bid, dan volume offer.

Oleh karena itu, kamu dapat memantau permintaan dan penawaran suatu saham dengan relatif mudah.

Daftar harga bid menunjukkan harga tertinggi yang bersedia diberikan oleh pembeli. Sedangkan daftar harga offer menunjukkan harga terendah di mana penjual bersedia melepas saham yang dimilikinya. Harga offer terendah biasanya lebih tinggi daripada harga bid tertinggi.

Tapi jika ada lebih banyak pembeli (bid) untuk sebuah saham, maka para pembeli akan berlomba mengambil harga offer yang tersedia, sehingga harga saham meningkat.

Sebaliknya, jika ada lebih banyak penjual (offer) untuk sebuah saham, maka para penjual akan segera menyabet harga bid berapa pun yang tersedia. Hal ini pada akhirnya dapat mengakibatkan harga saham menurun.

2. Kinerja Keuangan Perusahaan

Gambaran permintaan dan penawaran di atas menunjukkan bagaimana harga saham naik atau turun. Tapi, apa yang mendorong orang-orang untuk membeli atau menjual saham tersebut? Tentu saja, kinerja keuangan perusahaan emiten yang menerbitkan saham tersebut.

Investor membeli saham dengan harapan untuk mendapatkan cuan di kemudian hari, baik dalam bentuk dividen atau capital gain. Cuan itu hanya akan dapat direalisasikan oleh investor secara konsisten, jika perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik.

Inilah alasan mengapa investor selalu mencermati jadwal publikasi laporan keuangan perusahaan, rapat umum pemegang saham (RUPS), dan pembagian dividen.

Perusahaan yang mampu menampilkan kinerja keuangan meningkat setiap tahun akan mendapatkan penilaian lebih baik dari pelaku pasar. Apalagi jika perusahaan itu mampu membagikan dividen dalam jumlah cukup besar.

3. Tren Ekonomi Makro

Kinerja keuangan perusahaan prima saja tidak cukup untuk menghasilkan laba. Perusahaan unggulan juga membutuhkan kondisi kondisi perekonomian yang bagus agar dapat bekerja sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, market value dipengaruhi pula oleh tren ekonomi makro di dalam dan luar negeri.

Mayoritas perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menghasilkan laba ketika perekonomian sedang resesi. Sekalipun tidak merugi, mereka kemungkinan mencetak laba lebih rendah dan membagikan lebih sedikit dividen. Para investor juga cenderung melepas portofolio saham agar dapat menyimpan uang tunai lebih banyak dalam upaya mengantisipasi gejolak keuangan pribadi selama krisis ekonomi. Ketika lebih banyak orang yang ingin menjual saham daripada orang yang berminat untuk membelinya, harga saham dan market value perusahaan akan jatuh.

Cara Mengetahui Market Value Perusahaan

Corporate Finance Institute menyampaikan bahwa market value adalah nilai yang bisa ditunjukkan lewat berbagai rasio matematis. Di bawah ini adalah 5 rasio matematis yang bisa mewakilkan nilai market value sebagai pertimbangan sebelum kamu memulai investasi.

1. Earnings per share (EPS)

EPS merupakan nilai yang dihitung berdasarkan alokasi keuntungan perusahaan pada setiap saham individu. Semakin tinggi Nilai EPS berarti perusahaan tersebut semakin bagus untuk investasi.

2. Book value per share

Book value per share dihitung berdasarkan pembagian ekuitas perusahaan dengan jumlah saham yang beredar.

3. Market value per share

Market value per share adalah nilai yang dihitung dengan mempertimbangkan market value perusahaan dibagi jumlah saham beredar.

4. Market/book ratio

Rasio ini digunakan untuk membandingkan market value perusahaan dengan book value-nya. Untuk mendapatkan nilainya, kamu harus membagmarket value per share dengan book value per share.

5. Price-earnings (P/E) ratio

P/E ratio merupakan harga saham saat ini dibagi penghasilan per saham.

Market Value Vs Book Value

Ada satu istilah lain yang sering dibanding-bandingkan dengan market value, yakni book value. Book value adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan “buku” (laporan keuangan).

Secara teoretis, book value menunjukkan total nilai perusahaan jika semua aset perusahaan dijual dan semua liabilitasnya dilunasi. Ini merupakan nilai yang akan diterima oleh para investor dan kreditor perusahaan, seandainya perusahaan tersebut gulung tikar dan terpaksa dilikuidasi.

Sebuah saham akan dianggap murah (undervalue) ketika market value-nya lebih rendah daripada book value. Hal ini lah yang mendasari valuasi saham berdasarkan PBV (Price-to-Book Value). Namun, selayaknya market value saham-saham unggulan lebih tinggi daripada book value. Mengapa? Karena market value juga mencakup hal-hal non-materiil seperti ekspektasi investor terhadap prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan.

Baik market value maupun book value sama-sama memberikan informasi penting tentang nilai suatu perusahaan bagi investor. Investor perlu memahami keduanya agar dapat menganalisis prospek perusahaan secara komprehensif.

Nah, bagi kamu yang ingin memulai investasi saham, penting bagi kamu untuk mengetahui nilai pasar (market value) dan book value agar kamu bisa memilih investasi dengan tepat. Aplikasi Ajaib menyediakan semua data penting yang dibutuhkan oleh investor saham untuk menilai prospek perusahaan. Harga saham hadir dalam bentuk grafik yang mudah dipahami. Statistik penting seperti EPS, PER, Book Value (PBV), DER, RoA, RoE, dan lain-lain dapat dilihat langsung pada profil emiten sebelum investor membeli saham.

Setelah mengetahui market value, kamu bisa lebih yakin memulai investasi sahammu di aplikasi Ajaib. Nah, di Ajaib, kamu juga bisa melihat laporan keuangan perusahaan yang bisa jadi pertimbangan ketika kamu ingin membeli saham.

Bukan hanya itu, di Ajaib kamu juga bisa mendapatkan konsultasi portofolio langsung dari Relationship Manager profesional hanya dengan bergabung dengan Ajaib Prime. Kamu juga bisa mendapatkan laporan eksklusif hingga bebas biaya broker dengan bergabung ke dalam Ajaib Prime. Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi saham kamu di Ajaib sekarang!

Artikel Terkait