Ajaib.co.id – Para pakar keuangan selalu menyarankan untuk berinvestasi dengan tujuan menciptakan kondisi finansial yang sehat selain menabung. Salah satunya adalah dengan investasi saham. Lalu apa keuntungan investasi saham? Kan masih banyak instrumen investasi lain, kenapa harus saham?
Saat ini investasi saham sudah mulai banyak dilirik karena sebagai salah satu cara untuk menambah kekayaan. Meski mendatangkan untung yang besar, namun terdapat risiko yang besar juga.
Apa itu Saham?
Secara sederhana, saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Dengan membeli saham perusahaan, maka secara tidak langsung kamu adalah pemilik perusahaan tersebut. Pemilik saham berhak mendapatkan pembagian hasil dari perusahaan sesuai jumlah saham yang dimilikinya. Dengan memegang saham, maka kamu bisa mengeklaim kepemilikan pada suatu perusahaan terbuka.
Saham merupakan salah satu produk investasi pasar modal yang bisa menjadi alternatif pilihan investasi jangka panjang. Ketika kamu membeli saham, kamu membeli dalam satuan yang disebut dengan lot. Satu lot saham sama dengan 100 lembar saham. Saham adalah jenis investasi yang tergolong likuid atau mudah diperjualbelikan.
Investor bisa sewaktu-waktu membeli saham yang dimiliki ketika membutuhkan dana. Adapun investasi saham adalah aktivitas menanamkan modal kepada perusahaan yang sudah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memperjualbelikan sahamnya. Ketika memilih investasi saham, tentu kamu telah melakukan perhitungan sebelumnya. Seperti apa saja keuntungan dan risiko yang didapat oleh investor dari investasi saham.
Keuntungan Investasi Saham
Ada beberapa keuntungan investasi saham yang bisa didapatkan. Selain memiliki gengsi tersendiri, investasi saham punya keunggulan dalam menawarkan risiko dan hasil yang beragam. Selain itu, investasi saham juga bisa digunakan untuk mencegah inflasi yang bisa menguras daya beli masyarakat.
Nah, berikut ini beberapa poin keuntungan investasi saham yang pastinya bikin kamu tertarik.
1. Mudah dalam Bertransaksi
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang mudah ditransaksikan. Jika membandingkan dengan beberapa investasi lainnya, ada yang mengharuskan kamu untuk membawa sertifikat saat ingin melakukan transaksi. Sementara untuk proses transaksi saham, kamu cukup dengan menghubungi perusahaan sekuritas atau broker. Malahan sekarang ini kamu bisa investasi saham secara online lewat aplikasi online trading.
2. Sifatnya Likuid dan Transparan
Keuntungan investasi saham berikutnya adalah sifatnya yang transparan. Artinya, kamu bisa mengetahui dengan pasti harga permintaan dan penawaran beserta jumlah lot. Terlebih dengan adanya peraturan dari Bapepam mengenai keterbukaan informasi, setiap perusahaan sekuritas yang listing pada bursa wajib mengunggah hasil laporan keuangannya. Dengan begitu investor bisa menganalisa kondisi dan perkembangan perusahaan tersebut.
Lalu sifat saham yang likuid berarti mudah untuk dijual atau dicairkan dengan cepat ketika sedang mendesak butuh uang. Namun, tingkat likuiditasnya berbeda-beda tergantung dari saham yang kamu punya. Biasanya saham yang ramai diperjualbelikan lebih likuid. Sementara untuk proses transaksinya setelah kamu menjual sahammu paling lama 3 hari kerja.
3. Modalnya Relatif Kecil
Jika masih ada yang menganggap investasi saham butuh modal besar dan hanya untuk orang kaya saja, itu tidak benar. Faktanya investasi saham sekarang ini dapat kamu mulai dengan modal yang kecil minimal Rp 100.000 saja. Kamu pun tidak diharuskan untuk langsung membeli saham dalam jumlah banyak, tetapi bisa dilakukan dengan cara mencicilnya.
Keuntungan investasi saham ini adalah dapat disesuaikan kemampuan finansial kamu. Setiap bulan kamu bisa investasi saham tanpa ada batasan nominal tertentu, sehingga lebih fleksibel untuk kamu dalam mengatur keuangan dan menyisihkan uang untuk investasi.
4. Imbal Hasil Relatif Tinggi
Saham bisa dikatakan sebagai salah satu instrumen investasi yang punya imbal hasil tinggi dalam rentang waktu relatif singkat. Peningkatan investasinya juga kompetitif dengan instrumen lainnya, namun terdapat risiko yang besar.
Misalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejak tahun 2002 telah mengalami peningkatan sebesar 1246,57% dalam waktu 14 tahun. Pasti terbayang dong oleh kamu jika menanam investasi selama itu, berapa keuntungan yang kamu dapatkan nantinya.
5. Pembagian Dividen
Keuntungan nvestasi saham adalah kamu akan mendapat dividen dari perusahaan. Dividen ini adalah pembagian laba oleh perusahaan kepada para investor atau pemegang sahamnya, yang berasal dari keuntungan yang didapat perusahaan. Dividen sendiri terdapat dua jenis, yakni tunai dan saham.
Dividen tunai berarti perusahaan memberikan secara tunai per satu lembar saham yang dimiliki kepada para pemegang saham. Sementara dividen saham perusahaan memberikan saham lagi kepada investornya, sehingga jumlah sahamnya akan bertambah. Namun, ada perusahaan yang memang tidak membagikan dividen kepada pemegang saham meskipun memperoleh laba besar.
Biasanya perusahaan tersebut sedang berada dalam tahap pengembangan yang ingin melakukan ekspansi atau memperluas usahanya.
6. Capital Gain
Capital Gain ini adalah keuntungan yang perusahaan berikan kepada para pemegang sahamnya dari hasil selisih antara harga beli dan harga jual sahamnya. Jadi, harga jualnya harus lebih tinggi daripada harga belinya. Umumnya, capital gain ini ada karena akibat dari aktivitas perdagangan pada bursa efek.
Contoh, kamu beli saham X per lembarnya Rp4.000. Lalu kamu jual di harga Rp5.000 per lembarnya. Maka, capital gain yang kamu dapat sebesar Rp1.000 per lembar sahamnya.
Risiko Investasi Saham
Selain keuntungan, investasi saham juga memiliki risiko. Di mana, investasi ini cocok bagi investor dengan karakter agresif atau siap menerima risiko tinggi. Secara umum, risiko kerugian dari investasi saham adalah sebagai berikut:
1. Capital loss
Kebalikan dari capital gain, capital loss adalah kondisi di mana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham perusahaan A dibeli dengan harga Rp2.000 per saham. Kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp1.400 per saham. Karena takut harga saham tersebut turun, kamu menjual pada harga Rp1.400 sehingga mengalami kerugian sebesar Rp600 per saham.Tentu saja, kerugian investasi tidak bisa terhindarkan. Maka dari itu penting bagi investor untuk mengetahui tujuan dari investasi sehingga bisa mengurangi risiko investasi.
2. Risiko likuidasi
Risiko dilikuidasi adalah ketika perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini, hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan).
Ketika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun, jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
Tips Investasi Saham
Nah, bagi kamu yang ingin mulai berinvestasi saham, di bawah ini adalah tips yang diberikan oleh Lo Kheng Hong, investor sukses yang telah meraih banyak keuntungan dari saham
1. Baca laporan keuangan saham yang ingin dibeli
Tips investasi yang pertama adalah membaca laporan keuangan. Menurut Lo Kheng Hong, tidak ada alasan investor atau trader tidak membaca laporan keuangan. Karena kunci untuk memilih saham emiten itu justru dari laporan keuangan. Investor bisa mulai membaca laporan keuangan dengan meliat dari sudul laba, penjualan, modal, utang yang lancar atau macet.
2. Sabar menanti hasil yang terbaik
Tidak ada investasi dengan hasil instan. Ini dibuktikan Lo Kheng Hong ketika pertama kali terjun berinvestasi. Menurut Lo Kheng Hong, kesalahannya adalah dengan tidak sabar dan terburu-buru dalam mendapatkan hasil. “Bukannya untung tapi malah rugi, karena memulainya dengan cara yang salah yaitu dengan membeli saham IPO dengan harga murah, lalu menjualnya ketika listing dengan harapan mendapatkan keuntungan. Padahal untuk mendapatkan hasil terbaik, investasi butuh waktu.
3. Beli saham yang bidang usahanya baik
Memilih emiten sebenarnya tidak sulit, menurut Lo Kheng Hong, kamu hanya perlu mencari industri yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi. Ketika sudah menentukan industrinya, maka sortir perusahaannya berdasarjan price to book value (PBV). Pilihlah PBV kecil tapi asetnya banyak dan utangnya kecil.
4. Pilih perusahaan yang untung
Jangan lupa juga untuk membeli saham dari perusahaan yang selalu untung. Lo Kheng Hong juga mengatakan, dirinya sangat anti membeli perusahaan yang rugi. Karena dirinya selalu mencari perusahaan yang bisa menjadi mesin uang buatnya. Sehingga ia sama sekali tidak tertarik pada perusahaan yang dari awal telah mengalami kerugian.
5. Track record pimpinan perusahaan yang baik
Jangan lupa juga untuk melihat rekam jejak pimpinan perusahaan. Setiap menentukan saham yang hendak dibeli, tentunya harus melihat pimpinan perusahaanya, mencakup jajaran direksi dan komisarisnya. Pastikan posisi tersebut diduduki oleh prang-orang yang berintegritas, jujur dan memiliki reputasi baik.
Setelah kamu tahu keuntungan investasi saham? Ada ketertarikan untuk memulai investasi? Kamu bisa berinvestasi sekarang secara online melalui aplikasi Ajaib. Di aplikasi Ajaib, kamu tak hanya diberi keuntungan tapi juga kemudahan. Mudahnya, disini kamu bisa memilih berbagai jenis investasi yang diinginkan sesuai kebutuhan.