Plume Network Dapat Izin SEC, Dorong TradFi ke Onchain

Plume Network, blockchain layer-2 yang berfokus pada aset dunia nyata (Real-World Assets/RWA), resmi terdaftar sebagai transfer agent di bawah pengawasan US Securities and Exchange Commission (SEC). Langkah ini menjadikan Plume sebagai salah satu jembatan legal pertama yang menghubungkan sistem keuangan tradisional (TradFi) dengan infrastruktur blockchain.

Sebagai transfer agent resmi, Plume kini memiliki kewenangan untuk mengelola penerbitan dan perdagangan sekuritas yang ditokenisasi sesuai regulasi AS. Peran ini mencakup fungsi penting seperti pencatatan kepemilikan saham, pengelolaan aksi korporasi, dan pelaporan otomatis langsung ke SEC serta Depository Trust and Clearing Corporation (DTCC).

“Langkah ini memperkuat misi kami untuk memindahkan pasar sekuritas ke atas blockchain, menghadirkan efisiensi dan transparansi baru bagi lembaga keuangan,” ujar Chris Yin, Co-Founder sekaligus CEO Plume Network.

Pendaftaran ini menandai kemajuan besar dalam upaya menggabungkan TradFi dan DeFi, serta memberi legitimasi bagi Plume untuk mengelola sekuritas yang ditokenisasi secara sah di bawah hukum AS.

Sejak memperoleh pendanaan sebesar US$20 juta pada Desember lalu dari investor seperti Brevan Howard Digital dan Galaxy Ventures, Plume telah memfasilitasi lebih dari US$62 juta aset tokenisasi melalui produk Nest Credit, yang berfokus pada instrumen pendapatan tetap institusional.

Menurut Yin, pasar tokenisasi aset kini telah mencapai nilai sekitar US$33 miliar, namun partisipasi institusional masih terbatas. Mayoritas aktivitas saat ini berpusat pada tokenisasi surat utang negara AS dan kredit swasta.

Yin menambahkan bahwa potensi sejati tokenisasi tidak hanya pada produk hasil imbal rendah, tetapi juga pada transformasi mekanisme pendanaan dan keterlibatan investor: “Tokenisasi menghadirkan cara baru untuk transparansi, pendanaan, dan partisipasi investor.”

Sementara minat terhadap aset pendapatan tetap tetap dominan, tokenisasi saham juga mulai berkembang. Platform seperti Robinhood dan Kraken telah memperkenalkan produk saham tokenisasi, sementara SEC tengah meninjau perubahan aturan yang memungkinkan saham tradisional diperdagangkan di bursa kripto, sebuah langkah yang bisa mempercepat adopsi institusional secara global.