Ajaib.co.id – Garam himalaya atau himalayan salt adalah jenis garam yang punya ciri-ciri berwarna pink. Sesuai dengan namanya, jenis bumbu masakan satu ini berasal dari Pegunungan Himalaya di Pakistan.
Warna pink pada garam ini memang sangat berbeda sekali dengan jenis-jenis garam yang ada saat ini, misalnya jika dibandingkan dengan garam dapur yang punya warna putih. Di masyarakat, garam banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan memasak dengan memiliki manfaat di antaranya:
· Sebagai pengawet makanan.
· Sebagai bahan peningkat tekstur pada makanan.
· Meningkatkan rasa manis, dan menurunkan rasa pahit pada makanan.
· Sebagai sumber nutrisi bagi tubuh.
· Sebagai bahan pengikat makanan.
· Sebagai penambah warna pada makanan.
Itulah fungsi garam pada makanan yang umumnya digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Namun, bagaimana dengan garam himalaya? Apakah jenis garam satu ini cocok untuk digunakan pada makanan? Yuk, temukan jawabannya pada artikel Ajaib di bawah ini.
Apakah Garam Himalaya Bisa Digunakan untuk Makanan?
Walaupun punya warna yang berbeda, ternyata garam himalaya sama halnya dengan garam dapur yang bisa digunakan oleh kamu untuk menambah rasa pada masakan.
Namun, baik itu kedua garam ini tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Karena bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi kamu yang memang punya riwayat penyakit jantung, hipertensi, dan bahkan dapat merusak ginjal.
Oleh karena itu, takaran penggunaan garam himalaya untuk masakan juga harus dibatasi. Seperti dikutip dari Medical News Today, kamu hanya disarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 2.300 mg natrium per hari atau 1 sendok teh (setara 6 gram) yang ditumbuk halus. Ini adalah batas takaran aman bagi kamu yang ingin mengonsumsi garam jenis ini setiap hari.
Jadi, kesimpulannya jenis garam ini sama-sama bisa digunakan pada makanan. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah takarannya yang disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak berlebih karena bisa membahayakan kesehatan kamu.
Perbedaan Garam Dapur dan Garam Himalaya
Yang membedakan antara kedua garam ini bukan hanya dari warnanya saja. Kandungan nutrisi dari kedua jenis garam ini juga berbeda.
Sebagai perbandingan, garam dapur punya kandungan natrium yang lebih tinggi. Pada 1 gram garam dapur punya kandungan 381 mg natrium dan kandungan 0,01 mg zat besi. Sedangkan, 1 gram garam himalaya memiliki kandungan natriun 368 mg dan 0,03 mg zat besi.
Pada himalayan salt terdapat sekitar 80 jenis mineral di dalamnya, salah satunya adalah zat besi. Inilah yang membuat garam ini punya warna merah muda atau pink.
Jika kamu mengonsumsi garam himalaya dalam batasan takaran yang wajar, kamu bisa memperoleh manfaat kesehatan di antaranya:
· Dapat mencegah penuaan dini.
· Membantu kamu mengatasi masalah gangguan pernapasan.
· Dapat menjaga keseimbangan gula darah.
· Menjaga tingkat keasaman tubuh.
Walaupun begitu, hingga saat ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah, apakah garam jenis ini lebih baik baik dibanding garam dapur. Karena belum adanya penelitian lebih lanjut perihal hal ini.
Berapa Harga Garam Himalaya?
Dilansir Business Insider, harga garam Himalaya bisa mencapai 20x lipat dibanding garam dapur biasa. Faktor kualitas dan proses pengelolaannya adalah hal yang menyebabkan harga garam ini jauh lebih mahal dibanding garam dapur biasa.
Dalam proses pengelolaannya, garam jenis ini berasal dari tambang garam yang terdapat di Punjab, Pakistan. Di mana, tambang garam tersebut sudah berusia sekitar 200 juta tahun dan menghasilkan garam sebanyak 350 ribu ton per tahun.
Sedikitnya tambang garam himalaya di dunia, hal ini juga yang membuat mengapa harga garam satu ini sangat mahal dibanding garam dapur biasa. Tercatat, selain di Punjab ada dua tempat lainnya yang menjadi tambang garam jenis ini, yakni Sungai Murray di Australia dan Maras di Peru.
Saat ini, kamu bisa membeli berbagai merek garam himalaya di pasaran di antaranya:
· Sherpa Pink Gourmet Himalayan Sea Salt (Rp206 ribu).
· Trader Joe’s Himalayan Pink Salt Crystals with Built in grinder natural and pure (Rp36 ribu).
· The Spice Lab Finely Ground Pure Himalayan Salt (Rp108 ribu).
Itulah ketiga merek himalayan salt terbaik yang bisa kamu pesan lewat situs Amazon. Selain membeli lewat e-commerce atau toko online, kamu juga bisa menemukan jenis garam satu ini di berbagai supermarket.
Cara Membedakan Garam Himalaya Asli atau Palsu
Harga garam himalaya yang mencapai 20x lipat dibanding garam biasa. Hal ini tentunya kerap kali dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab di luar sana untuk dipalsukan.
Sebagai pembeli, kita perlu cermat dan teliti sebelum membeli jenis garam satu ini. Lantaran, banyak sekali produk-produk garam himalaya yang dijual di pasaran namun palsu. Berikut adalah bagaimana cara membedakannya.
1. Warna
Himalayan salt asli punya warna merah muda atau pink, sedangkan yang palsu punya ciri-ciri warnanya yang pucat dan tidak kemerahan.
2. Ukuran dan bentuk
Bentuk dan ukuran garam himalaya asli lebih besar dibanding garam dapur. Jika kamu perhatikan ukuran dan bentuk garam yang asli pasti lebih mencolok karena punya ukuran yang lebih besar.
Namun, saat ini kamu juga perlu berhati-hari karena ada pula garam himalaya palsu yang punya bentuk yang serupa dengan yang aslinya.
3. Rasa
Cara membedakan garam yang asli dan palsu yang ketiga adalah lewat rasa. Himalayan salt asli punya rasa yang lebih asin dibanding yang palsu.
Rasa yang lebih asin ini disebabkan karena kandungan nutrisi natrium pada himalayan salt asli lebih rendah dibanding garam biasa pada umumnya.
4. Garam Himalaya Lebih Cepat Mencair
Kandungan garam himalaya asli yang punya mineral alami dan air yang lebih tinggi dibanding garam biasa. Kandungan pada garam yang asli ini membuat jenis garam ini lebih cepat mencair jika ditempatkan di lantai atau tempat lembab.
Selain itu, jika kamu memegang garam yang asli akan terasa lengket dan kasar. Bahkan, bila kamu larutkan dalam air sekalipun, larutan garamnya masih meninggalkan butiran-butiran halus.
Jadi, jangan sampai tertipu ya guys! Keempat cara membedakan garam himalaya bisa kamu gunakan untuk membuktikan apakah garam yang baru dibeli palsu atau asli.