Berita

Bank Indonesia Teguh Pertahankan Suku Bunga di Tengah Turbulensi Global

Bank Indonesia Teguh Pertahankan Suku Bunga di Tengah Turbulensi Global

Di tengah gejolak pasar keuangan global dan tekanan pada nilai tukar, Bank Indonesia (BI) menunjukkan konsistensinya dengan mempertahankan suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate) di level 5,50%. Keputusan ini mencerminkan sikap hati-hati bank sentral dalam menavigasi ketidakpastian ekonomi dunia sambil menjaga stabilitas domestik.

Pertimbangan di Balik Keputusan

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, kebijakan moneter ketat ini diperlukan untuk membentengi rupiah di tengar penguatan dolar AS yang masih berlanjut. “Kami melihat tekanan eksternal masih signifikan, terutama dari kebijakan The Fed yang lebih hawkish dan ketegangan geopolitik yang mempengaruhi aliran modal,” ujarnya dalam konferensi pers.

Langkah ini sejalan dengan proyeksi inflasi yang tetap terkendali di kisaran 2,3% (yoy), masih dalam batas bawah target 2,5±1% BI. Namun, bank sentral tetap waspada terhadap risiko imported inflation dari kenaikan harga komoditas global, terutama minyak mentah yang telah menyentuh level US$85 per barel.

Dampak Langsung ke Pasar Keuangan

Pasar merespon positif keputusan BI dengan rupiah menguat tipis 0,2% ke level Rp15.350 per dolar AS pasca pengumuman. Imbal hasil surat utang negara tenor 10 tahun juga stabil di kisaran 6,7%, mencerminkan kepercayaan investor terhadap kebijakan moneter Indonesia.

Anton Gunawan, Kepala Ekonom Bank Maybank Indonesia, menilai keputusan ini tepat. “BI berhasil menyeimbangkan antara kebutuhan menjaga stabilitas makroekonomi dan ruang untuk tetap mendorong pertumbuhan kredit,” ujarnya kepada media.

Proyeksi Kebijakan ke Depan

Analis memprediksi BI akan mempertahankan sikap wait-and-see hingga setidaknya kuartal III/2025. Faktor kunci yang akan mempengaruhi keputusan selanjutnya meliputi:

  • Perkembangan kebijakan moneter The Fed
  • Tren inflasi inti domestik
  • Kinerja neraca perdagangan Indonesia
  • Stabilitas aliran modal asing

Bank sentral menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan tetap di kisaran 5,0-5,3% tahun ini.

Baca Juga: Saham BUMN KRAS dan SMBR Melonjak Tajam!

Mulai Investasi Saham Indonesia di Ajaib!

Cara beli saham:

  1. Buka aplikasi Ajaib, masuk ke tab “Market” untuk mencari saham yang akan dibeli. Atau bisa juga pilih saham yang ada di “Watchlist”.
  2. Pilih saham yang ingin dibeli, klik “Beli”
  3. Pilih tipe order (Limit/Auto), atur harga & jumlah lot.
  4. Klik “Beli” dan cek status order di tab “Riwayat”

Cara jual saham:

  1. Masuk ke tab “Portofolio”
  2. Pilih saham yang ingin dijual, klik “Jual”
  3. Tap harga yang diinginkan, isi jumlah lot
  4. Konfirmasi penjualan dan cek status di “Riwayat”

Referensi:
Bisnis.com. Breaking: Bank Indonesia Tahan BI Rate 5,50% demi Stabilitas Rupiah dan Ekonomi. Terakhir diakses 18 Juni 2025.

Artikel Terkait