IHSG Hari Ini Masih Rentan Koreksi, Sentimen Global dan Demo Tekan Pasar
ajaib•September 1, 2025
Jakarta, 1 September 2025 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak melemah pada perdagangan Senin (1/9/2025) dengan rentang pergerakan di kisaran 7.760–7.880. Hal ini melanjutkan tren pelemahan akhir pekan lalu, Jumat (29/8/2025), ketika IHSG ditutup turun 1,53% atau terkoreksi 121,59 poin ke level 7.830.
Sentimen Domestik
Tekanan jual (profit taking) di akhir pekan menjadi salah satu faktor utama yang membebani IHSG. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (outflow) di pasar ekuitas domestik sebesar Rp1,1 triliun pada Jumat (29/8).
Outflow terbesar terjadi di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), mencapai Rp1,11 triliun di pasar reguler. Saham bank terbesar di Indonesia itu kini sudah melemah 18,43% secara year-to-date (ytd). Kondisi tersebut turut menjadikan performa IHSG sebagai yang terlemah di kawasan ASEAN.
Selain itu, pasar juga merespons negatif ketidakstabilan politik akibat aksi demonstrasi berkepanjangan yang menambah tekanan terhadap arus modal di instrumen keuangan.
Meski begitu, kabar positif datang dari sisi makroekonomi. Indeks PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2025 kembali ke level ekspansif di 51,5, meningkat dari bulan sebelumnya 49,2. Kenaikan output produksi, jumlah pesanan baru, serta ekspor menjadi pendorong aktivitas manufaktur dalam negeri.
Sentimen Global
Dari mancanegara, Wall Street ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan. Indeks Nasdaq terkoreksi 1,15%, sejalan dengan aksi jual di saham teknologi besar.
Namun, saham Alibaba Group Holding Ltd. (NYSE: BABA) justru melonjak 12,90% setelah membukukan kinerja keuangan di atas ekspektasi berkat dukungan dari bisnis AI dan cloud. Untuk kuartal yang berakhir Juni 2025, Alibaba mencatat kenaikan pendapatan 2% secara tahunan (yoy) menjadi USD34,57 miliar dan laba bersih melonjak 76% yoy menjadi USD5,9 miliar (GAAP).
Sementara itu, dari Asia, data PMI manufaktur China versi BPS pada Agustus 2025 masih berada di level kontraksi 49,4, sedikit lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya 49,3. Aktivitas produksi mulai menunjukkan perbaikan tipis, didorong adanya gencatan tarif perdagangan dari pemerintahan Trump yang berlaku 90 hari dan akan berakhir pada 10 November 2025.
Dianalisis oleh Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.
Artikel Terkait





Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!