Analisis Saham

BI Tetap Pada Kebijakan Suku Bunga Super Longgar

BI Tetap Pada Kebijakan Suku Bunga Super Longgar

Ajaib.co.id – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan alasan Bank Indonesia tetap menahan suku bunga acuan BI7DRR di 3,5% pada saat banyak bank sentral di dunia, termasuk The Fed, agresif menaikkan suku bunga acuannya. 

Selain karena alasan inflasi inti yang relatif masih terjaga rendah di 2,58%, keputusan itu diambil mengingat perekonomian Indonesia saat ini memiliki pasokan fundamental valuta asing yang tinggi, sehingga bisa untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Di mana aliran modal asing untuk SBM memang dinilai tidak kuat, namun itu tidak berarti akan menganggu nilai tukar, karena current account deficit (CAD) masih rendah, bahkan surplus di tahun lalu. Secara keseluruhan neraca pembayaran surplus, yang artinya pasokan valas tinggi dan dapat menjaga stabilitas nilai rupiah.

Selain CAD yang rendah, neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang secara keseluruhan surplus ditopang oleh arus modal dari penanaman modal asing (PMA) yang tinggi di saat arus portofolio juga rendah. Sehingga cadangan devisa Indonesia pun cukup tinggi. 

Itu dia alasan kenapa meksipun Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga BI7DRR, bukan berarti akan menganggu ketahan eksternal kita. Dalam hal ini, BI akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Sementara itum investasi portofolio antarnegara yang pada akhirnya dilihat oleh investor adalah perbedaan imbal hasil (yield) dari surat-surat berharga. Ketika Fed fund rate (FFR) naik, memang hampir pasti akan berimbas pada kenaikan yield US Treasury. Namun demikian, dampak kenaikan itu tidak serta merta dalam persentase poin yang sama.

“Tidak juga berarti kalau FFR naik 75 poin, yield US Treasury naik 75 bps. Pada akhirnya yang akan menentukan investor, khususnya portofolio, adalah yield US Treasury dibandingkan dengan yield SBN. Itu yang akan menentukan investor, membeli SBN atau berinvestasi portofolio di Indonesia atau tidak. Sehingga dalam hal ini tidak harus dan jangan kemudian dibandingkan perbedaan FFR dengan suku bunga BI. Yang perlu dilihat adalah perbedaan yield SBN dengan suku bunga US Treasury,” jelas Perry.

Sumber: Suku Bunga Acuan Kembali Ditahan, Ini Penjelasan BI, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait