Ajaib.co.id – PT Merdeka Copper Gold Tbk. (saham MDKA) bergerak di bidang pertambangan. Di mana, perusahaan ini memproduksi perak, emas, mineral dan tembaga. Dengan anak-anak perusahaan yang tersebar di wilayah Nusantara, perusahaan ini telah menerapkan standar tinggi dalam kinerja sosial, lingkungan, dan tata kelola perusahaan.
PT Merdeka Copper Gold Tbk memiliki dua anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan, meliputi eksplorasi dan produksi emas, perak, tembaga dan mineral lainnya di masa depan. Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT Bumi Sukesindo (BSI) dan PT Damai Sukesindo (DSI).
Aset utama perusahaan ini adalah proyek pertambangan yang dikenal dengan Proyek Tembaga Tujuh Bukit yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sekitar 205 kilometer tenggara Surabaya. Pada tahun 2020, saham MDKA sendiri pernah masuk menjadi anggota Indeks LQ45 karena tingginya harga emas yang berpotensi terus meningkat. Lalu bagaimana kinerjanya setelah 3 tahun berlalu?
Sebelum kamu membeli saham MDKA, yuk simak terlebih dulu kinerja saham MDKA.
Melihat Kinerja Saham MDKA Lewat Laporan Keuangan Terakhir
Dilansir dari Bisnis.com, saham MDKA telah memperbaiki kinerja pada semester I-2024. Posisi bottom line membaik terdongkrak oleh pertumbuhan top line yang signifikan. MDKA meraup pendapatan sebesar US$ 1,09 miliar dalam enam bulan pertama 2024. Melonjak 110,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY) yang kala itu sebesar US$ 520,03 juta.
Komponen | Q2 2024 | 2023 | 2022 | 2021 | 2020 | 2019 |
Total Pendapatan | 552,78 | 1.706,78 | 869,88 | 380,96 | 321,86 | 402,04 |
Laba Kotor | 55,41 | 145,68 | 164,65 | 120,1 | 114,12 | 155,44 |
Laba Bersih | 2,73 | -20,66 | 58,42 | 36,14 | 36,2 | 70.83 |
Total Aset | 4.926,31 | 4.964,26 | 3876,67 | 1278,59 | 929,61 | 951,25 |
Total Liabilitas | 2.116 | 2.200,2 | 1851,83 | 499,18 | 394,62 | 458,3 |
Total Ekuitas | 2.810,31 | 2.764,06 | 2024,83 | 779,41 | 534,99 | 492,95 |
Pendapatan MDKA didongkrang dengan penjualan emas, perak, katoda tembaga, Nickel Pig Iron (NPI), nikel matte dan bijih nikel limonit. Penjualan kepada pihak ketiga domestik melejit 299,23% (YoY) menjadi US$ 665,85 juta, dan ekspor tumbuh 21,27% (YoY) menjadi 430,09 juta. Secara bottom line, MDKA memangkas rugi bersih sebanyak 74,59% (YoY) dari US$ 49,21 juta menjadi US$ 12,50 juta hingga Juni 2024.
Dalam periode yang sama, produksi emas dan tembaga MDKA juga sesuai rencana. Digabung dengan harga jual rata-rata yang lebih tinggi, lainnya dari harga emas yang meningkat terus sejak awal tahun. Hingga kini, MDKA masih fokus menggarap sejumlah proyek stategis.
Emiten tambang mineral yang terafiliasi dengan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan Garibaldi “Boy” Thohir ini memiliki tiga proyek utama yang berpotensi mendongkrak pendapatan yaitu:
- Proyek Emas Pani di Gorontalo: Pengerjaan proyek ini masih on track untuk mulai beroperasi pada akhir tahun 2025.
- Pabrik Acid Iron Metal (AIM) di bawah PT Merdeka Tshingsan Indonesia yang masih dalam proses commissioning dan diharapkan mulai produksi di akhir 2024.
- Fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) di bawah PT ESG New Energy Material yang ditargetkan commissioning pada akhir 2024 dengan kapasitas produksi 20.000 ton per tahun MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) yang akan ditingkatkan menjadi 30.000 ton per tahun pada pertengahan 2025.
Menurut Tom, perseoran optimis dengan pertumbuhan kinerja saham MDKA. Di mana, target produksi MDKA on track, ditambah dengan outlook harga mineral dan logam yang optimistis merespons stimulus ekonomi China.
Rekomendasi Saham MDKA
Dilansir dari Kontan, Research Analyst Stocknow.id Emil Fajrizki menyoroti kucuran stimulus ekonomi di China berpotensi menjadi katalis positif bagi MDKA di sisa tahun ini. Lantaran stimulus di Negeri Panda tersebut berpeluang menggerakkan pasar dan mendorong harga komoditas mineral-logam.
Menurut Emil, jika China terus memperluas program stimulus, harga komoditas tambang seperti tembaga dan nikel bisa menguat, memberikan dorongan bagi kinerja keuangan kedua perusahaan ini.
Sedangkan menurut Analis RHB Sekuritas Indonesia Fauzan Djamal dan Muhammad Wafi dalam riset terbarunya menilai kinerja MDKA pada semester I-2024 sesuai dengan perkiraan. Ke depan, stimulus di China ikut mendorong prospek yang lebih baik. Hal ini mendukung perkiraan harga nikel tetap terjaga di level US$ 18.000 per ton.
Analis Yuanta Sekuritas Alditya Galih Ramadhan juga menambahkan bahwa kucuran stimulus ekonomi China bisa berdampak pada outlook permintaan terhadap stainless steel dan bahan material terkait properti. Sementara itu, sentimen pemotongan suku bunga dan geopolitik masih memengaruhi harga emas sebagai aset safe haven untuk diversifikasi aset.
Sebagai pilihan investasi, Fauzan dan Wafi merevisi rating MDKA dari sell menjadi beli dengan target harga di Rp3.100. Sedangkan, Emil menyarankan strategi hold atau buy on weakness saham MDKA untuk target harga di Rp2.900. Kemudian strategi buy on breakout MBMA dengan target Rp680 per saham.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga obligasi di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan,