Bisnis & Kerja Sampingan

Anthoni Salim, Bos Mi Instan dengan Kekayaan Rp76,99 Triliun

anthoni salim

Ajaib.co.id – Di balik kesuksesan Indomie, ada sosok hebat dalam menjalankan bisnisnya. Ia adalah Anthoni Salim, salah satu orang terkaya di Indonesia.

Orang Indonesia mana yang tak tahu Indomie. Hampir semua orang mengetahuinya. Karena mi instan yang diperkenalkan sejak 1972 ini menguasai 70 persen pangsa pasar. Bahkan jenama tersebut telah melalang buana ke berbagai negara, mulai dari Asia, Afrika, hingga Eropa.

Saat ini, Indomie di bawah bendera PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan bagian dari Salim Group. Di mana pendirinya adalah Soedono Salim (Liem Sioe Liong). Beragam bisnis telah sukses ia tangani, salah satunya barang konsumsi.

Namun krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1998, rumah pria kelahiran 19 Juli 1916 menjadi korban pengrusakan massa. Ia menyerahkan perusahaan kepada anaknya, Anthoni Salim (CEO Salim Group), lalu pindah ke Singapura sampai akhir hayatnya.

Prestasi Anthoni Salim

Sebagai generasi kedua, kinerja Anthoni Salim tak bisa dipandang sebelah mata. Di tangan Anthoni Salim, Indomie kian mendunia. Pada 2009, laba PT Indofood Sukses Makmur Tbk meroket sebesar Rp2 triliun. Hal tersebut adalah pencapaian fantastis di dunia usaha.

Pada November 2019, Los Angeles Times menobatkan Indomie rasa Barbecue Chicken sebagai ramen instan terenak nomor satu dari 31 mi instan sedunia. Sedangkan Indomie varian goreng menduduki nomor 10.

Prestasi sebelumnya, bos mi instan ini berhasil melunasi utang perusahaan akibat krisis moneter. Ia melepas perusahaan yang telah dirintis sang ayah, yakni PT Indocement Tunggal Perkasa, PT Indomobil Sukses Internasional, dan PT BCA. Lalu ia fokus menjalankan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills.

Menyusul PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada 2009. Pabrik mi instan tak hanya di Indonesia maupun Malaysia. Perusahaan melebarkan sayap ke Serbia, Maroko, Saudi Arabia, Suriah, Mesir, sampai Nigeria.

Pada September 2005, PT Indofood Sukses Makmur Tbk terdaftar sebagai emiten Bursa Efek Indonesia (BEI). Kode emitennya adalah INDF. Sedangkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melantai di BEI pada Oktober 2010 dengan Kode ICBP.

Keduanya masuk dalam indeks LQ 45 atau saham yang memiliki kapitalisasi pasar sekaligus nilai transaksi tertinggi. Selain itu, Salim Group memiliki saham lain di BEI, yakni PT London Sumatra Plantation Tbk (LSIP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).

Kekayaan Anthoni Salim

Kerja keras tak akan mengkhianati hasil. Hal itu berlaku pada kehidupan Anthoni Salim. Pasalnya, usaha dan ekspansi bisnis Indofood membuat pria kelahiran 25 Oktober 1949 bergelimangan kekayaan.

Salim Group memiliki sekitar 41 persen saham dari perusahaan investasi First Pacific yang terdaftar di Hong Kong, yang memiliki aset USD20,9 miliar di enam negara. Majalah Forbes mempublikasikan bahwa ia adalah orang terkaya di Indonesia nomor enam. Kekayaannya sebesar USD5,5 miliar atau Rp76,99 triliun, CNBCIndonesia (05/12/2020).

Kontan.co.id (23/03/2020) melaporkan INDF berhasil memperoleh laba senilai Rp76,59 triliun pada 2019. Laba naik 4 persen dibanding tahun sebelumnya.

Laba usaha naik 8 persen menjadi Rp9,83 triliun. Laba tahun berjalan yang bisa terdistribusikan pada entitas induk juga naik 18 persen menjadi Rp4,91 triliun. Sedangkan marjin laba bersih naik 6,4 persen

Kinerja ICBP tak kalah bagus dari saudaranya sepanjang 2019. Menurut Alinea.id (23/03/2020), laba usaha ICBP sebesar Rp7,4 triliun atau naik 15 persen dari tahun lalu.

Penjualan bersih konsolidasi meningkat 10,13 persen menjadi Rp42,3 triliun. Laba tahun berjalan yang didistribusikan ke entitas induk senilai Rp5,04 triliun atau tumbuh 10 persen.

Namun sejak Februari 2020, saham INDF maupun ICBP anjlok. Pada penutupan terakhir bursa, Kamis (09/04/2020), INDF berada pada level Rp6,375 dan ICBP sebesar Rp10,100. Penyebab saham Indofood rontok adalah pandemi virus korona (covid-19) yang melanda dunia sejak akhir tahun lalu dan Indonesia pada awal Maret.

Investasi di 2020

Dari Januari sampai April, dunia investasi khususnya saham tak begitu bergairah karena covid-19. Tak sedikit investor yang melepaskan saham-sahamnya. Sementara investor dalam negeri masih wait and see. Kondisi ini memang tak mudah. Namun kamu sebagai investor jangan sampai putus asa, lalu mencairkan investasi.

Jika kamu butuh dana segar secepatnya, mencairkan investasi adalah salah satu solusi. Apalagi jika telah membuahkan imbal hasil. Kalau belum, sebaiknya jangan melakukannya.

Saat situasi krisis seperti ini yang harus dilakukan adalah:

Pertama, review investasi. Inilah waktu yang tepat untuk mereview investasimu, seperti bagaimana kinerjanya, apakah instrumen tersebut sesuai dengan tujuanmu atau tidak.

Kedua, bertahan. Jika nilai investasimu turun karena dampak covid-19, bertahanlah. Jangan menjual atau mencairkannya. Jika kamu memiliki saham dengan fundamental baik, kinerja saham tersebut akan merangkak naik jika ekonomi telah stabil. Sabar dan tunggu.

Ketiga, siapkan dana darurat. Pastikan di tabunganmu tersedia dana darurat, minimal sampai Desember. Karena Kita tahu kapan badai covid-19 akan selesai. Sementara para ilmuwan membutuhkan waktu.

Menurut Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, Indonesia membutuhkan waktu minimal setu tahun untuk meneliti dan mengembangkan vaksin covid-19, Liputan6.com (07/04/2020). Namun proses tersebut bisa dipercepat, dengan catatan ada negara lain yang sudah mengembangkan vaksin itu.

Keempat, investasi. Jika dana darurat bisa dipenuhi dan ada dana lebih, berinvestasilah. Namun pilih instrumen investasi yang tidak terlalu bergejolak, seperti obligasi, deposito, reksa dana pasar uang, serta reksa dana pendapatan tetap. Cek info lebih lengkap tentang investasi di Ajaib.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait